Setelah lagu selesai, pada pukul setengah sembilan, dalang naik dan lagu yang dimainkan adalah kidung rahayu dang wangsit siliwangi.Â
Dalang ketok grobog dengan tabuhan gending tak jemput memakai terompet melayu. Setelah itu gunungan dicabut, dalang getok krecek diiringi lagu renggong gancang.Â
Setelah itu dalang murwa( syair dalam bahasa Sunda)Â
Setelah murwa, dalang memainkan kecrek dengan diiringi lagu jiro panjang
Dalang mengucapkan murwa sambil memainkan gunungan  setelah itu dalang membuka cerita. Contoh lakon "di negeri ngamarta, batara kresna.... "
Dalam satu cerita seperti cerita "Gatotkaca Perwira" Dimainkan dalam satu pegelaran Wayang mulai pukul setengah sembilang hingga pukul 9 pagi.Â
Pada masa lalu, dalang senior mengisahkan cerita batavia, cerita pangeran jakarta, dan cerita babad banten. Namun, kakek buyut dalang Yoce yaitu kakek buyut Pentol melarang dalang selanjutnya memainkan cerita ini karena khawatir salah dalam menceritakannya. Jadi, sekarang hanya cerita Mahabharata saja yang diceritakan.Â
Perbedaan Wayang kulit Betawi dan Wayang golek Betawi adalah pada saat dalang memainkan adegan perang. Pada Wayang kulit Betawi, dalang memainkan peperangan di wayang dengan diringi musik atau disebut perang duaÂ
wilet. Pada wayang golek Betawi, peperangan tidak diringi musik yang disebut perang kering. Pada wayang golek Betawi ada cerita yang menceritakan cerita sehari hari seperti cerita cepot besan dan cerita udel sunat.Â
Ada amanat yang tersirat pada pertunjukan wayang biasanya tersirat dalam penggambaran tokohnya atau diselipkan dengan simpulan oleh dalang. Tokoh tokoh dalam wayang kulit dan golek Betawi adalah tokoh dalam kisah Mahabarata yaitu Pandawa, Kurawa, Semar, Astrajingga. judul lakon wayang Betawi yang sering dimainkan seperti sayembara drupadi, Ratu Kalibata Gugur, dan Gatotkaca Perwira.Â