Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Editor - Seorang abdi negara yang menyalurkan hobi menulis, bercerita, dan berkawan dengan seluruh lapisan manusia

Saya menyukai kisah seseorang, cerita motivasi, novel petualangan dan fantasi, balapan Formula Satu, K-pop, kisah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tabungan buat Hari Tua

17 Oktober 2023   13:37 Diperbarui: 17 Oktober 2023   13:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebagai bekal hari tua, kita harus menyiapkan uang dan simpanan agar saat pada usia kita sudah rentan penyakit dan semakin banyak pengeluaran. Pada usia muda, kita siapkan terlebih dahulu apa yang kita butuhkan pada masa tua. Kita tidak bisa mengandalkan dari anak karena kita tidak berharap mereka kehilangan masa depan dan keluarga hanya untuk mengurusi pengeluaran kita. 

Yang perlu diperhatikan pertama adalah tercukupinya asuransi kesehatan di usia senja.  Asuransi kesehatan sangat penting karena kondisi tubuh kita sangat wajar jika membutuhkan biaya besar. Biaya perawatan dan pengobatan di masa tua tentunya tidak sama dengan biaya yang dikeluarkan pada masa muda mengingat tubuh kita pasti banyak yang digunakan sepanjang hidup. 

Bagaimana caranya membuat tabungan di hari tua? Langkah awal adalah mengumpulkan sejumlah uang pada setiap bulannya. Setelah itu menyimpan pada dokumen keuangan seperti saham, reksadana, deposito, atau obligasi sesuai tujuan keuangan kita dalam jangka panjang. 

Tentukan tujuan  keuangan dalam 10,20, atau 30 tahun. Lakukan secara disiplin ( tentunya bukan hal yang mudah bahkan bagi saya) agar tabungan hari tua bisa dipanen pada usia yang kita inginkan. 

Tambahlah pemasukan dan pasif income. Jika pemasukan sehari hari kita sudah habis dengan pengeluaran maka kita harus menambah 

pendapatan agar kita bisa menabung! 

Sebelum membelanjakan sesuatu, pikirkan efek ke depan dan samping dari proses belanja kita. Apakah menimbulkan ketergantungan terhadap barang dan apakah pembelian barang itu berakibat kepada psikologis kita. Berpikirlah jernih sebelum memboroskan uangmu! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun