Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Editor - Seorang abdi negara yang menyalurkan hobi menulis, bercerita, dan berkawan dengan seluruh lapisan manusia

Saya menyukai kisah seseorang, cerita motivasi, novel petualangan dan fantasi, balapan Formula Satu, K-pop, kisah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

"Gouchisosamadeshita", Pekarangan Rumah sebagai Sumber Energi

17 Oktober 2023   05:36 Diperbarui: 18 Oktober 2023   02:45 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pekarangan rumah. (Sumber: UNSPLASH/Hulki Okan Tabak via kompas.com)

Sekarang ibuku menanam alpukat, kelengkeng, dan cincau. Kadang tanaman ini jadi rebutan saat panen oleh saudara yang datang karena buah yang tumbuh sangat besar. 

Jika aku sendiri, di halaman rumah selalu gagal menanam apapun. Selalu gagal. Hingga, ada pohon belimbing yang kubeli dan hampir saja mati. 

Tiba tiba, dia tumbuh subur tanpa dipupuk dan hanya di dalam pot. Belimbing ini seperti menolak untuk mati dan sekarang menyajikan panen tersendiri buatku karena buahnya sangat banyak dan rimbun serta rasanya semakin lama semakin enak. 

 Belimbing rimbun depan rumah (Koleksi Pribadi) 
 Belimbing rimbun depan rumah (Koleksi Pribadi) 

Sejujurnya, saya menyukai penulisan deskripsi pemanfaatan tanaman kebun setelah membaca buku almarhumah N. H. dini Seri Kenangan. 

Pada buku yang kubaca saat SMP itu, ibu sang penulis memberikan banyak wejangan kehidupan dan nasehat melalui tanaman yang diolah keluarga dan bagaimana keluarga mereka memanfaatkan sungai dan alam sebagai bahan dan cara untuk memperoleh makanan. 

Pada setiap makanan yang dibuat, terdapat nilai filosofis yang terkandung sehingga jika kita tahu proses menanamnya kita akan lebih menghargai makanan itu. 

"Gochisousamadeshita" adalah ucapan orang Jepang setelah mereka menyantap makanan yang artinya terima kasih atas makanan yang enak ini. 

Terima kasih pada setiap proses penanaman hingga pemasakan sebelum makanan tersaji di meja kita. Sudahkah kita bersyukur dengan makanan di meja kita hari ini? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun