Sekarang ibuku menanam alpukat, kelengkeng, dan cincau. Kadang tanaman ini jadi rebutan saat panen oleh saudara yang datang karena buah yang tumbuh sangat besar.Â
Jika aku sendiri, di halaman rumah selalu gagal menanam apapun. Selalu gagal. Hingga, ada pohon belimbing yang kubeli dan hampir saja mati.Â
Tiba tiba, dia tumbuh subur tanpa dipupuk dan hanya di dalam pot. Belimbing ini seperti menolak untuk mati dan sekarang menyajikan panen tersendiri buatku karena buahnya sangat banyak dan rimbun serta rasanya semakin lama semakin enak.Â
Sejujurnya, saya menyukai penulisan deskripsi pemanfaatan tanaman kebun setelah membaca buku almarhumah N. H. dini Seri Kenangan.Â
Pada buku yang kubaca saat SMP itu, ibu sang penulis memberikan banyak wejangan kehidupan dan nasehat melalui tanaman yang diolah keluarga dan bagaimana keluarga mereka memanfaatkan sungai dan alam sebagai bahan dan cara untuk memperoleh makanan.Â
Pada setiap makanan yang dibuat, terdapat nilai filosofis yang terkandung sehingga jika kita tahu proses menanamnya kita akan lebih menghargai makanan itu.Â
"Gochisousamadeshita" adalah ucapan orang Jepang setelah mereka menyantap makanan yang artinya terima kasih atas makanan yang enak ini.Â
Terima kasih pada setiap proses penanaman hingga pemasakan sebelum makanan tersaji di meja kita. Sudahkah kita bersyukur dengan makanan di meja kita hari ini?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H