Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Editor - Seorang abdi negara yang menyalurkan hobi menulis, bercerita, dan berkawan dengan seluruh lapisan manusia

Saya menyukai kisah seseorang, cerita motivasi, novel petualangan dan fantasi, balapan Formula Satu, K-pop, kisah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Pilihan Ganda

4 Oktober 2023   15:16 Diperbarui: 4 Oktober 2023   15:21 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup ini tidak ada yang pasti. Hanya pilihan gandalah yang selalu memberikan jawaban dengan kepastian. 

Quotes Adek Dwi Oktaviantina

Berkaca melalui pengalaman semasa sekolah, saat itu saya memegang teguh prinsip bahwa saya tidak mencontek saat ujian. Beberapa kali pun ditawari oleh orang-orang dan teman untuk mencontek. Saya tidak mau. 

Ada peristiwa yang mendasari itu karena saya menyukai soal esai. yang pertama, soal esai bisa dikerjakan meskipun kamu tidak paham tentang materi apa yang kamu pelajari tetapi soal esai itu bisa dikerjakan karena tipe belajar saya yang auditori yaitu mengandalkan ingatan dari penjelasan guru di kelas. 

Soal pilihan ganda kurang memberikan tantangan untuk mengolah dan menarasikan kata sehingga mudah sekali dicontek tanpa usaha oleh teman yang lain. Bahkan, teman yang malas pun mendapatkan nilai lebih baik hanya karena dia pintar mencontek. 

Yang kedua, soal esai tidak bisa ditiru persis. Apalagi jika tulisan yang diconteknya jelek. Jika ada yang meniru sama persis, pasti guru curiga manakah yang asli. Oleh karena itu, soal esai membuat pelajar sangat kreatif membuat jawaban meskipun mereka tidak benar-benar belajar. Dengan jawaban paling sembarangan, siswa tersebut sudah belajar mengarang. Kognitifnya bekerja. Berbeda dengan soal pilihan ganda jika tidak bisa dikerjakan. Pelajar menghitung kancing atau tebak buah manggis. 

Yang ketiga, janganlah mencari kemudahan dalam menilai pilihan ganda bagi guru atau pengajar. Menilai pilihan ganda sangat mudah. Hanya dengan membuat bolongan kertas yang memudahkan penilaian. Mari berpikir tentang dampak jangka panjang dari proses pertumbuhan kognitif siswa yang harus sejalan dengan kognitif bloom. Pada usia SMP dan SMA, siswa seharusnya menguasai tahapan kognitif yang meningkat. Pada tingkat SD, siswa belajar mengidentifikasi dan menentukan jenis. Pada tingkat SMP, siswa harus belajar memahami dan menjelaskan konteks. Pada tingkat SMA, siswa harus bisa membuat analisis sederhana seperti membuat makalah dan laporan. Yang tentu saja itu diakomodasi dengan soal bentuk esai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun