Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cukupkah Selamat Idul Fitri di Media Sosial

19 Agustus 2012   14:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_194020" align="aligncenter" width="500" caption="sumber: http://farm3.staticflickr.com"][/caption] Timeline Twitter saya penuh ucapan selamat Idul Fitri. Dari kemarin sore, ucapan selamat Idul Fitri tiada henti mengalir. Tentu bila anda seorang pengguna avid Twitter hal yang lebih parah mungkin anda alami. Perlu saya jelaskan, saya hanya menjadi follower 443 akun di Twitter. Menurut Status People beberapa waktu yang lalu, akun Twitter saya tergolong cukup baik karena hanya 1% fake, 14% inactive dan 85% merupakan akun aktif. Ini artinya sekian banyak akun yang mengucapkan selamat Idul Fitri akan melintasi atau singgah di Timeline Twitter saya. Bisa dibayangkan jika anda following 3.000 akun, timelien anda mungkin lebih sesak lagi. Saya rasa, tentu bukan hanya Timeline saya saja yang penuh dengan ucapan Selamat Idul Fitri. Seiring makin merasuknya media sosial ke kehidupan sehari-hari manusia, saya percaya akan makin banyak orang memanfaatkan media sosial secara umum sebagai sarana untuk menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri. Apa yang bisa kita lihat  dari kecenderungan makin banyak orang menggunakan media sosial untuk mengucapkan Selamat Idul Fitri? Bila kita tengok ke belakang, beberapa tahun yang lalu, kita mengirimkan kartu lebaran sebagai sarana untuk menyampaikan Selamat Idul Fitri.  Dengan majunya ponsel dan harga yang makin terjangkau, orang beralih, meninggalkan kartu ucapan ke SMS atau telepon. Namun karena biaya SMS yang sangat murah, orang cenderung lebih senang mengirimkan SMS. Dengan majunya ponsel, SMS bisa dikirimkan ke banyak penerima dalam satu kali pengiriman. Tidak itu saja, kemampuan Copy dan Paste yang ada di smartphone sangat memudahkan pengguna merangkai ucapan Selamat Idul Fitri yang paling baik dengan menggabungkan beberapa ucapan Selamat Idul Fitri yang diterima. Saat ini masih sangat banyak pengguna ponsel yang mengirimkan ucapan Selamat Idul Fitri via SMS. Menurut saya sendiri pengiriam via SMS itu lebih personal dan sangat dibutuhkan niat yang kuat karena mungkin setiap penerima ucapan mungkin berbeda keakrabannya. BlackBerry yang sangat laku di Indonesia dengan fitur BBM-nya memungkinkan penggunanya lebih mudah lagi mengirimkan ucapan Selamat Idul Fitri. Ucapan tersebut bisa dimodifikasi sedemikian rupa. Saya percaya ucapan Selamat Idul Fitri via BBM bisa sangat bervariasi dengan menggabungkan berbagai karakter seperti kalimat dari bahasa arab dan bentuk-bentuk emoticon yang lucu dan menarik. Bila anda memiliki beberapa grup chat di BlackBerry, anda bisa mengirimkan satu ucapan Selamat Idul Fitri ke sekian banyak anggota grup. Ini tentu sangat memudahkan pengguna karena tidak perlu menulis satu per satu ucapan untuk masing-masing anggota grup chat. Sementara pengiriman ucapan Selamat Idul Fitri dengan via SMS atau BBM masih sangat banyak penggunanya, kini cara pengiriman ucapan Selamat Idul Fitri mulai beralih ke media sosial. Berkat kemajuan ponsel yang makin terhubung dengan internet, orang makin sering menggunakan media sosial. Media sosial merupakan produk internet yang makin disukai oleh pengguna. Facebook, Twitter, Google Plus, Path, Pinterest merupakan sebagian dari media sosial yang mengalami perkembangan sangat bagus. Facebook dan Twitter, dua media sosial yang penggunanya dari Indonesia sangat banyak merupakan media sosial utama yang digunakan untuk mengucapkan Selamat Idul Fitri. Saya percaya, bila anda pengguna Facebook dan Twitter, Timeline anda dua hari belakangan ini sangat penuh dengan ucapan Selamat Idul Fitri. Mungkin pada batas tertentu anda akan kepayahan untuk membalas dan berkomentar di setiap ucapan Selamat Idul Fitri tersebut. Apalagi di Facebook, di mana meskipun anda tidak berteman dengan seseorang, tetapi komentarnya akan bisa muncul di Timeline anda karena anda memiliki teman yang sama. Oleh karena saya tidak begitu suka di Facebook, di lebaran kali ini saya mengandalkan Twitter sebagai sarana untuk mengucapkan selamat idul fitri. Pada beberapa kasus saya mencari kata-kata ucapan yang sangat bagus yang berasal dari Timeline. Ini artinya saya tidak membuat sendiri ucapan tersebut, saya cukup Copy dan Paste kemudian digabungkan dengan cita rasa saya sendiri. Kadang karena sekian banyak teman telah disebut tentu saja tidak banyak karakter yang tertinggal untuk ditambahkan sebagai ucapan selamat idul fitri. Dalam hal ini saya hanya bisa melakukan Retweet. Kadang saya usahakan untuk mengedit ucapan yang saya terima untuk kemudian saya tweet kembali. Meskipun demikian, sedemikian banyaknya tweet ucapan yang saya lakukan, saya masih mengirimkan beberapa SMS kepada beberapa teman tertentu yang sebelumnya telah saya kirimi ucapan selamat Idul Fitri via Twitter. SMS ini penting karena pasti lebih personal. Saya mengusahakan, meskipun juga sudah saya tweet di Twitter, saya tetap kirimkan SMS kepada beberapa teman yang sebelumnya telah mengirimkan SMS. Mungkin terkesan berlebihan, namun ucapan selamat Idul Fitri via media sosial seperti Twitter sangat dipengaruhi oleh karakter yang dibatasi 140. Oleh karena karakter yang sedikit, saya rasa ucapan selamat tersebut terlalu pendek dan dirasa kurang mengena. Untuk itulah bagi kebanyakan orang, masih mengirimkan SMS atau bahkan mungkin menelpon jika perlu karena dirasa lebih personal. Setidaknya media sosial seperti Facebook dan Twitter telah mengubah sedikit cara kita dalam mengucapkan selamt idul fitri. Mungkin ucapan selamat idul fitri tersebut dirasa kurang mengena, kurang personal dan menjadi sesuatu yang makin biasa.  Akan tetapi, toh makin banyak saja pengguna yang memanfaatkannya. Makna-makna personal tersebut akan makin terkikis, kita mungkin akan terdorong untuk mengucapkan selamat idul fitri karena memang seharusnya demikian. Ucapan selamat idul fitri yang sangat banyak, tetapi makin tidak berarti.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun