Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Akhirnya, Facebook Dikalahkan Google Plus

20 Juli 2012   06:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_188750" align="aligncenter" width="620" caption="Mark, situs kesayangan anda, Facebook, sudah dikalahkan oleh Google Plus, sumber: http://blogs.telegraph.co.ukasci"][/caption] Apa faktor yang membuat anda masih berada di Facebook? Jika anda bertanya kepada saya, saya berada di Facebook (dengan nama anonim) untuk kepentingan kuis. Itupun saya lakukan jika terpaksa. Sebagian besar waktu saya dalam bermedia sosial berada di Google Plus dan Twitter. Apa yang membuat saya dan banyak pengguna lainnya lebih memilih berada di Google Plus dan Twitter? Salah satu faktor adalah tingkat kepuasan berinteraksi di Google Plus dan Twitter lebih tinggi dibandingkan dengan di Facebook. Benarkah? Sebuah survei berkala yang dilakukan oleh  American Customer Satisfaction Index menempatkan situs media sosial Google, Google Plus sebagai media sosial dengan tingkat kepuasan tertinggi. Google Plus yang baru berusi satu tahun tersebut kini telah memiliki 250 juta registered user dan jumlah penggunannya setiap bulan meningkat. Demikian juga traffic-nya meningkat sangat cepat. Dalam skala sempurna 100, Google Plus memperoleh nilai 78 mengalahkan Wikipedia, YouTube, Pinterest, Twitter, Linkedln dan Facebook. Cukup mengejutkan sebagai pendatang baru di media sosial, Google Plus berhasil mengalahkan banyak media sosial lainnya yang lebih dulu eksis seperti Facebook dan Twitter. Bagi Facebook sendiri, posisinya di dalam survei tersebut jauh turun, yaitu dari posisi pertama ke posisi terakhir dalam hal kepuasan pengguna media sosial. Facebook juga dikalahkan oleh Pinterest yang baru beberapa waktu mengemuka di media sosial. Perhatikan grafik berikut ini. [caption id="attachment_188751" align="aligncenter" width="589" caption="Kepuasan pengguna Facebook berada durutan paling bawah, sumber: http://marketingland.com"]

13427659391036300920
13427659391036300920
[/caption] American Customer Satisfaction Index (ASCI) yang bekerja sama dengan Forsee (sebuah perusahaan analis) melaporkan bahwa Facebook suffers the largest decline in customer satisfaction. Tentunya timbul pertanyaan, apa sebab menurunnya kepuasan pengguna Facebook di Amerika Serikat? Pertama, peluncuran Timeline sebagai fitur baru bagi pengguna Facebook yang banyak mendapat kritikan pengguna. Beberapa waktu yang lalu ditemukan fakta  dari 10 pengguna Facebook hanya satu pengguna yang mau menggunakan fitur Timeline tersebut. Pengguna merasa bahwa seringnya perubahan yang dilakukan oleh Facebook membuat mereka kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa selain hanya menyerah dengan keinginan Facebook tersebut. Dalam survei oleh ASCI ditemukan bahwa porsi terbesar dari komplain pengguna Facebook adalah menyangkut Timeline. Kedua, iklan. Sudah jamak diketahui bahwa Facebook memanfaatkan penggunanya agar bisa memperoleh pendapatan dari iklan. Survei ASCI menemukan 19% pengguna merasakan bahwa iklan mengurangi kepuasan mereka dalam ber-facebook-an. Iklan juga merupakan fitur yang paling kurang disukai di Facebook. Ketiga, masalah privasi. Privasi merupakan hal yang sangat langka di Facebook. Sebaik apapun anda mengatur privasi di Facebook anda tetaplah terlihat oleh pengguna lain. Karena pada dasarnya, Mark Zuckerberg memang menginginkan interaksi tanpa batas di Facebook. Konsep pertemanan di Facebook membuka ruang bagi terlihatnya data-data sensitif pengguna. Survei ASCI menemukan bahwa hampir 50%  memberikan rating poor bagi privasi di Facebook. Tiga poin tersebut di atas menjadi poin negatif Facebook yang membuatnya turun jauh dalam indek kepuasan pengguna media sosial di Amerika Serikat. Bagaimana dengan Google Plus? Apa yang membuat situs media sosial Google yang baru setahun ini mampu merebut hati pengguna media sosial di Amerika Serikat? Pertama, komitmen besar Google Plus dalam hal privasi. Pengguna media sosial merasakan bahwa Google Plus benar-benar memperhatikan privasi mereka. Bila dibandingkan dengan pengguna Facebook, hanya 18% yang merasakan komitmen Facebook terhadap privasi excellent, sedangkan pengguna Google Plus sebesar 42% merasakan komitmen Google Plus excellent. Kedua, tidak ada iklan. Sejauh ini Google Plus tidak ada iklan. Artinya situs ini benar-benar tidak mengijinkan pengiklan untuk meletakkan iklan mereka di situs Google Plus. Hal ini tentu berbeda jauh dengan Facebook yang terus mengundang pengiklan untuk mau beriklan di Facebook dengan berbagai cara. Google memang tidak menempatkan iklan di Google Plus karena mereka melalui search engine dan program adwords dan adsense sudah melakukannya. Pengalaman berinteraksi pengguna Google Plus lebih baik karena tidak perlu diinterupsi oleh iklan yang lalu lalang. Ketiga, pengalaman mobile. Bila anda pengguna Android dan iPhone, serta iPad anda akan memberikan pujian kepada Google Plus. Google Plus di Android, iPhone dan iPad memperoleh banyak pujian karena aplikasinya sangat bagus.  Berbeda dengan Facebook yang kini masih tengah berusaha membuat aplikasi yang superior untuk mobile, Google Plus sudah terintegrasi dengan baik dalam berbagai perangkat terutama smartphone. Meskipun demikian, secara keseluruhan tingkat kepuasan pengguna media sosial menurun. ASCI dalam laporannya mengatakan dari 700.000 wawancara dengan pengguna media sosial, nilai kepuasan turn ke angka 69 secara keseluruhan. Sumber: American Customer Satisfaction Index

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun