Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

RIM BlackBerry Masih Raja Smartphone

4 Juni 2012   05:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:25 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13387886561739509345

[caption id="attachment_180775" align="aligncenter" width="600" caption="Kerja sama RIM BlackBerry dengan operator, sumber: http://www.wartakotalive.com"][/caption] RIM BlackBerry masihlah  raja smartphone, setidaknya di Indonesia. Kesimpulan ini paling tidak mempertegas apa yangh dikemukakan oleh pejabat RIM BlackBerry beberapa waktu yang lalu bahwa RIM menguasai sebagian besar market share smartphone Indonesia. Diperkirakan paling tidak ada 10 juta pengguna BlackBerry di Indonesia dan terus bertambah. Saya mencoba mendalami apa yang dikemukakan oleh pejabat RIM tersebut. Kemarin (Minggu 3 Juni 2012) saya melakukan survei kecil-kecilan di sebuah mall di Bogor. Mall ini saya rasa cukup mewakili kelas menengah ke bawah warga Bogor yang berbelanja smartphone. Di sebuah toko, sembari menawarkan BlackBerry bekas (ulasan ini akan saya buatkan sendiri) saya melakukan wawancara singkat dengan penjaga toko. Pertanyaan saya berkisar tentang ponsel apa yang paling banyak dibeli konsumen. Penjaga toko tanpa ragu mengatakan, ponsel paling laris di tokonya adalah BlackBerry. Rata-rata ada 10 unit BlackBerry per hari yang berpindah tangan ke konsumen. Jenis BlackBerry yang dibeli konsumen pun beragam, mulai dari BlackBerry bekas pakai, BlackBerry baru seperti Davis dan Amstrong hingga BlackBerry mahal seperti Torch, Dakota, dan Bellagio. Penjaga toko juga menginformasikan, larisnya BlackBerry bukan hanya di tokonya saja, rata-rata toko yang lain juga mengalami hal yang sama. Ketika saya tanyakan mengapa banyak orang membeli BlackBerry, penjaga toko itu menjawab bahwa BlackBerry sedang booming. Ini seperti mengulangi zaman Nokia ketika disukai banyak orang, kata penjaga toko tersebut. Ini artinya, Nokia yang pernah digelari sebagai ponsel sejuta umat, kini gelar tersebut berpindah ke BlackBerry. Sembari saya bertanya-tanya, di toko sebelah, setidaknya ada tiga sampai empat konsumen yang juga ingin membeli BlackBerry. Saya rasa, klaim penjaga toko tersebut ada benarnya juga. Sebelum melakukan survei kecil-kecilan ke toko ini, saya juga pernah melakukan survei pengguna ponsel di angkutan kota Bogor yang paling sering saya gunakan jasanya. Kebanyakan, kalau karyawan (ditandai dengan penampilan yang rapi dan atribut perusahaan) menggunakan BlackBerry. Sangat sedikit yang menggunakan Android atau iPhone. Pengguna lain seperti pelajar juga banyak menggunakan BlackBerry, walaupun kadang ada  Nokia dan ponsel lokal. Ini hanya pengamatan sekilas. Mungkin jika ditelusuri dengan cara yang lebih sistematis, akan diperoleh gambaran yang lebih jelas. Dua hal tersebut di atas, membuktikan bahwa BlackBerry masih raja smartphone, setidaknya di Bogor atau mungkin bahkan di Indonesia. Nah tentu kita bertanya, mengapa sangat banyak orang Indonesia yang menggunakan BlackBerry? Bagi orang Indonesia memiliki BlackBerry (mungkin) hal yang sesuatu banget. Sampai saat ini BlackBerry paling laris adalah BlackBerry Curve 8250 (Gemini). Smartphone (jika bisa disebut demikian) ini hanya mengandalkan jaringan 2G EDGE plus WiFi yang entah di mana akan diperoleh. Kita tahu, jaringan 2G merupakan jaringan paling stabil sejauh ini di Indonesia. Dengan mengandalkan 2G, Curve 8250 mampu menarik minat banyak orang Indonesia, terutama mereka yang baru beralih dari ponsel basic ke smartphone. Tambahan media sosial seperti Facebook dan Twitter yang juga sangat diminati orang Indonesia menjadi pelengkap yang sangat pas untuk menolong penjualan BlackBerry. Apalagi adanya fitur BlackBerry Messenger yang mampu membuat banyak pengguna keep in touch dengan teman dan komunitas. Operator pun juga sangat pemurah kepada pelanggan BlackBerry. Dengan hanya biaya langganan Rp2.000 per hari, sudah dapat menggunakan media sosial Facebook dan Twitter sepuasnya plus BlackBerry Messenger. Selain itu, berbeda dengan sistem paket dengan Android dan iPhone yang akan berakhir tengah malam jam 12.00, kapan pun diaktifkan, pengguna BlackBerry lebih leluasa. Misalnya, jika mengaktifkan paket berlangganan BlackBerry jam 20.00 malah hari, maka paketnya akan berakhir jam 20.00 esok harinya. Tidak mengherankan, BlackBerry sangat bagus penjualannya di Indonesia. Ketika saya tanya ke penjaga toko, kira-kira sampai kapan demam BlackBerry tersebut berakhir, penjaga toko tersebut optimis bahwa sampai dengan seterusnya. Artinya sampai ada produk serupa yang menggantikan BlackBerry. Mungkin itu perkiraan yang terlalu sombong, namun sebagai pedagang, jelas mereka menjual barang yang paling banyak dicari konsumen. Dan barang itu, smartphone yang paling banyak dicari orang menurut dia adalah BlackBerry.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun