Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Samsung Gunakan BB10 dari RIM BlackBerry?

21 Maret 2012   04:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_167423" align="aligncenter" width="600" caption="Samsung, sumber: bgr.com"][/caption] Kesuksesan Google dalam melakukan akuisisi terhadap Motorola Mobility yang menghasilkan smartphone Motorola senilai 12,5 miliar dollar AS dikabarkan memberikan dampak kurang baik terhadap salah satu partner penting Android, yaitu Samsung. Dilaporkan, karena khawatir dengan kesepakatan tersebut, Samsung berencana untuk menanamkan sedikitnya 1,5 miliar US Dollar dalam platform terbaru RIM, BB10 untuk bisa memperoleh lisensi untuk membangun handset berbasis BB10 RIM tersebut. BGR sebagaimana mengutip blog.barrons.com melaporkan bahwa Samsung khawatir keepakatan Google dengan MMI akan membuat Motorola akan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan vendor Android lainnya. Padahal semenjak rencana akuisisi tersebut mengemuka pada bulan Agustus tahun 2011 yang lalu, Google telah menyatakan bahwa mereka akan tetap berlaku adil kepada setiap vendor yang mengusung Android. Artinya tidak perlu ada kekhawatiran bahwa Google akan memprioritaskan Motorola. Sebenarnya rumor mulai tidak bagusnya kondisi vendor Android terhadap akusisi Motorola bukan sekarang saja. Meskipun hampir semua vendor Android setuju dengan akuisisi tersebut, tentu saja mereka harus khawatir karena mereka juga saling bersaing satu sama lain. Nah ketika Google memprioritaskan Motorola, jelas vendor Android lainnya akan memperoleh update setelah Motorola. Di sisi lain RIM BlackBerry adalah vendor kesepian alias single fighter yang bertarung benar-benar sendiri berhadapan dengan bukan hanya vendor Android, tetapi juga Apple Inc. dengan iOS-nya dan terakhir dengan aliansi Nokia-Microsoft. RIM sangat membutuhkan partner yang bisa membantu mereka sedikit saja untuk bisa keluar dari sisi gelap karena terus mengalami kemunduran dalam penguasaan pasar. Dengan demikian, RIM tentu akan sangat senang jika Samsung benar-benar bergabung dengan mereka untuk membangun handset berbasis BB10. Samsung bukanlah vendor sembarangan. Kesuksesan mereka dalam flagship Samsung Galaxy merupakan bukti bahwa vendor asal Korea Selatan ini punya kekuatan yang tidak bisa dipandang remeh. Sampai saat ini, vendor yang cukup mampu bersaing dengan Apple Inc. hanya Samsung. Produk mereka seperti seri Galaxy S merupakan smartphone dengan penjualan sangat banyak dan sedang ditunggu seri berikutnya, Galaxy S III. Tidak itu saja, walaupun masih kalah jauh di pasar tablet dengan Apple Inc. Samsung secara konsisten meluncurkan tablet mereka dalam berbagai ukuran. Investasi Samsung di BB10 RIM BlackBerry mungkin saja dilakukan. Namun sebenarnya Samsung punya pilihan yang sangat banyak. Selain tetap mengandalkan Android, Samsung punya platform sendiri, BADA yang penjualannya tidak mengecewakan. Selain itu ada Windows Phone dari Microsoft yang juga menjadi opsi. Saya perkirakan, koalisi Samsung dengan BB10 RIM BlackBerry seandainya benar terjadi akan  berisiko besar bagi Samsung, namun mungkin sangat baik bagi RIM BlackBerry. Pertama, Samsung saat ini dikenal luas sebagai vendor Android yang sukses. Banyak handset Samsung yang penjulannya bagus memiliki platform Android, seperti Samsung Galaxy S, Samsung Glaxy Note dan Samsung Galaxy Tab. Jika kemudian mereka menggunakan BB10 dari RIM BlackBerry, mungkin saja bisa diaplikasikan kepada handset, namun nama BlackBerry di AS dan Eropa kini tengah mengalami kemunduran sehingga berteman dengan brand yang kurang disukai dan mulai ditinggalkan konsumen merupakan perjudian yang tidak seharusnya dilakukan. Kedua, Android sudah cukup berjasa kepada Samsung. Bila kita lihat dulu sebelum maraknya Android, Samsung bisa dikatakan kalah kelas dibandingkan dengan Nokia yang merajai pasar. Namun berkat keikutsertaan Samsung di Android mereka terbantu menjadi vendor besar di smartphone seperti sekarang ini. Dengan demikian, memakai BB10 dari RIM BlackBerry mungkin bukan pilihan yang terlalu baik dilihat dari sudut pengguna Samsung yang terbiasa Android. Ketiga, RIM akan sangat senang bila hal ini terjadi. Mereka mendapat berkah dengan adanya aliansi dengan Samsung. Artinya Samsung secara tidak langsung menolong RIM yang kini tengah terpuruk. Namun apakah Samsung akan memperoleh hal yang setimpal dalam waktu dekat, tentu belum bisa diperkirakan mengingat BB10 dari RIM pun belum banyak diketahui bagaimana bentuknya. Namun Samsung mungkin bisa tetap beraliansi dengan RIM BlackBerry, sambil tetap eksis di Android. Formula jangan menaruh semua telur di satu keranjang, merupakan formula logis yang akan dijalankan oleh Samsung. Namun sampai di mana efektifnya formula ini, tentu harus dianalisis lagi. Sebagai vendor, tentu saja Samsung sangat terbuka dengan berbagai platform, apalagi RIM tentu akan menawakan fitur BlackBerry Messenger kepada Samsung sebagai daya tawar. Patut ditunggu apakah rumor ini akan menjadi kenyataan di beberapa waktu ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun