Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana Baru Jangan Skeptis Dulu

27 Februari 2012   15:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:51 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir seharian ini tidak mengunjungi kompasiana karena ada urusan yang harus diselesaikan sehingga tidak bisa online. Setelah urusan hampir selesai, barulah bisa mengaktifkan internet via smartphone dan cukup kaget banyak teman yang mengabarkan penggantian tampilan kompasiana. Sebenarnya saya sudah cukup lama menunggu tampilan baru ini. Saya pikir, kalau tahun lalu, tampilan baru diperkenalkan pada tanggal 15 Januari 2011, mungkin sekitar bulan Januari 2012 akan ada tampilan baru yang telah dijanjikan pengelola sebelumnya. Ternyata tampilan baru diumumkan hari ini 27 Februari 2012. OK. Mari kita lihat sekilas tampilan baru ini. Sebagaimana di tulis oleh pengelola dalam Sambutlah Tampilan Baru Kompasiana 2012, cukup banyak perubahan yang terjadi. Coba kita urutkan satu-satu. 1. Headline Headline yang biasanya sangat besar kini kembali kepada model lama tahun 2010 yang lalu, kecil dan saat ini masih statis. Saat menulis artikel ini hanya tersedia tiga headline. Dari tulisan pengelola, akan ada mungkin enam headline. Tentu saja dari sisi kesempatan mungkin bertambah dari lima menjadi enam. Selain itu ukuran gambar pun yang digunakan untuk headline mungkin tak perlu besar lagi. Kalau dulu saya selalu menyediakan gambar 640 x 340, sekarang mungkin ukuran yang lebih kecil juga bisa. Selain itu, saya rasa dari beberapa pengalaman tulisan yang menjadi headline, kompasianer mungkin tak perlu repot menambahkan gambar. Karena adanya isu piracy, kini gambar headline di-handle oleh admin dengan mengganti gambar yang disediakan kompasianer. Coba kita bandingkan gambar berikut ini: [caption id="attachment_163685" align="aligncenter" width="428" caption="HL 2011"][/caption]

[caption id="attachment_163688" align="aligncenter" width="300" caption="HL 2012"]

1330352229822633015
1330352229822633015
[/caption] Tentunya dari segi warna juga terjadi perubahan. Warna kompasiana yang dominan biru pekat kini birunya lebih soft. Headline seperti ini mengingatkan saya pada blog tetangga. Namun tentunya pengelola memiliki alasan tersendiri mengubah tampilan headline tersebut. 2. Highlight Kolom highlight mengalami perubahan yang sangat besar. Bila Highlight di tahun 2011 yang lalu tidak dirinci di kanal apa sebuah tulisan yang Highlight, kini dengan tampilan baru, kanal tempat tulisan tersebut berada ditampilkan. Tentunya tampilan highlight seperti ini ada plus minusnya. dari segi tampilan mungkin perlu diapresiasi karena lebih minimalis sehingga waktu loading bisa diperpendek. Namun dengan menghilangkan jumlah pembaca dan komentar yang ada membuat pembaca tidak tahu aseberapa banyak tulisan yang di highlight diklik oleh pembaca dan jumlah komentarnya. Namun sepertinya keputusan menghilangkan jumlah klik dan komentar di highlight tersebut bisa diterima karena di tulisan sendiri sudah ditampilkan sehingga akan mubazir ditampilkan kembali di highlight, lebih baik menampilkan kanal tulisan. Coba kita perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_163696" align="aligncenter" width="310" caption="Highlight 2012"]
1330353009213936338
1330353009213936338
[/caption] 3. Artikel per Kanal Jumlah artikel per kanal pada tampilan Kompasiana di tahun 2012 ini berkurang. Pada tampilan kompasiana 2011 yang lalu, terdapat lima artikel yang tampil per kanal, sedangkan kini hanya tiga dengan haedline yang ada di kanal tersebut. Kembali jika kita lihat, pengelola sepertinya meminimalisir tampilan artikel yang terlalu banyak di halaman home, mungkin tujuannya agar loading lebih cepat. Namun tentu saja dengan mengurangi artikel yang tampil per kanal, keterbacaaan artikel tersebut akan menurun. Hal ini karena laju artikel baru sangat cepat sehingga artikel yang lebih duluan dipublikasikan agar terdesak ke bawah. Ini artinya kemungkinan artikel tidak banyak diklik akan sangat besar. Padahal sesuai dengan motonya, Sharing and Connecting, artikel ditujukan untuk berbagi dan terkoneksi. Coba kita perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_163701" align="aligncenter" width="628" caption="Artikel per kanal di Home "]
13303535391894309302
13303535391894309302
[/caption] 4. Tampilan Dashboard Tampilan Dashboard berubah total. Dulu ada preview dari artikel beserta dengan gambar, kini hal tersebut dihilangkan. Kemudian tidak ditemukan juga komentar dari teman-teman yang berkomentar dari artikel yang saya komentari. Hal ini sebenarnya plus minus juga. Bisa dikatakan plus karena hal ini akan memaksa kompasianer kembali mengklik lebih sering artikel yang pernah dikomentari untuk mengetahui siapa saja yang berkomentar. Efeknya tentu saja kepada banyaknya halaman yang dilihat sehingga meningkatkan page view. Namun minusnya adalah saya tidak mengetahui lebih dulu komentar apa yang diberikan teman seperti yang pernah ada di tahun 2011. Dengan perubahan ini, kompasianer yang dashboard-nya sering gosong oleh banyaknya komentar, akan mengalami dashboard yang sepi karena komentar dari rekan-rekan lain dihilangkan dari dashboar. Kembali ini sebenarnya penyederhanaan. Untuk apa menampilkan komentar di dashboard, toh di artikel sudah ada. Namun tentu saja alasan tersebut tidak bisa diterima begitu saja. Butuh waktu agar pengguna paham penyederhanaan ini. Masih di sisi dashboar. Kini Dashboard telah disatukan dengan profil, jadi tidak perlu mengklik tab baru untuk melihat profil. Penyatuan ini tentunya cukup bagus sehingga lebih sederhana dan navigasi yang lebih mudah. Coba kita perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_163702" align="aligncenter" width="600" caption="Dashboard 2012"]
13303543471714390944
13303543471714390944
[/caption] Selain itu foto profil ditampilkan seperti di profil dan juga saat menuliskan artikel. Saya rasa ini agak mubazir karena toh buat apa kompasiner sering-sering melihat foto profil mereka. Selain itu teman-teman yang ada di dalam rantai pertemanan ditampilkan dua kali. Ini juga tidak perlu, baiknya hanya ditampilkan di profil saja, sedangkan di dashboard dihilangkan. 5. Lain-lain Di artikel yang dipublikasikan admin banyak sekali komentar tentang pemilihan warna. Soal warna ini tentu pengelola memiliki alasan tersendiri, namun selalu akan lebih baik jika mendengarkan saran pengguna. Demikian sekilas yang bisa saya amati dari tampilan baru kompasiana. Tentunya sebagaimana biasa pengguna perlu penyesuaian dengan tampilan baru ini. Selain itu, melihat cepatnya artikel berlalu, admin diminta untuk bekerja lebih bagus agar semua tulisan yang sesuai dengan syarat dan ketentuan highlight bisa masuk kanal highlight. Jika ini luput, bisa saja penulis kompasiana berkurang semangatnya. Selamat Berkompasiana baru!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun