Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Rank Alexa Kompasiana Turun Drastis, Mengapa?

18 April 2011   03:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:42 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Sabtu yang lalu saya membaca tulisan yang menarik dari Mas Nurul. Sebuah tulisan yang baik tentunya tentang pencapaian rank kompasiana yang berada di posisi 67. Membaca tulisan Mas Nurul tentulah saya senang karena sepanjang saya mengikuti kompasiana dari bulan Juli 2010 yang lalu, mungkin baru kali ini hal teknis ini dikemukakan oleh seorang admin kompasiana. Ini sesuatu kemajuan yang patut dihargai dan tentunya perlu dikritisi. Dihargai karena tulisan tersebut bisa menimbulkan kebanggaan tersendiri. Kompasiana, terlepas bangga karena sebagai user atau sebagai pengelola sudah bisa mencapai satu level yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Saya memperkirakan di tulisan saya terdahulu, jika terus mengalami perbaikan, baik dari sisi engine maupun pengelolaan konten, kompasiana akan berada di rank 50 (paling tidak) di akhir Desember 2011 nanti bahkan mungkin lebih tinggi lagi. Dikritisi karena jika ada kenaikan yang seperti roket tentu sebelumnya ada penurunan yang cukup besar pula. Dari pengamatan saya, pada acara mandiri yang dilakukan kompasianer beberapa waktu yang lalu di kanal Fiksi, rank kompasiana versi alexa menyentuh angka 68, hanya satu tingkat di bawah rank sekarang setelah pemasangan tool bar Alexa. Setelah acara itu selesai rank kompasiana melorot bahkan sampai ke angka 81 beberapa hari yang lalu.  Ini memberikan sebuah clue bahwa sebenarnya tanpa alexa tool bar pun rank kompasiana akan baik-baik saja dan terus meningkat, tapi tentu ada syaratnya. Bila kita lihat situs-situs yang berada di posisi atas di alexa tentu tidak semuanya juga yang menggunakan tool bar alexa. Apakah Facebook menggunakan tool bar,  Google, Kaskus? Jawabannya pasti tidak sehingga alexa tool bar sebenarnya bukan sesuatu yang penting. Tentu saya akan mengajukan bukti berikut ini.

[caption id="attachment_103189" align="aligncenter" width="640" caption="Rank Alexa setelah acara mandiri di kanal Fiksi, sumber:alexa.com"][/caption] Acara mandiri pertama kanal Fiksi ini berhasil mengangkat rank kompasiana ke angka 68 walaupun saat itu tidak ada tool bar. Coba perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_102023" align="aligncenter" width="681" caption="Rank Alexa 15 hari setelah acara kanal fiksi berakhir, sumber: alexa.com"]

1302946812124122991
1302946812124122991
[/caption] Pada tanggal ini rank alexa menyentuh titik terendah, yaitu di angka 81. Tentu timbul pertanyaan, mengapa rank kompasiana turun secara drastis? Tentu banyak jawaban, tetapi saya tidak percaya salah satu jawabannya karena tidak adanya tool bar. Saya lebih mengkritisi tidak bisanya pengunjung kompasiana berlama-lama di kompasiana karena tingkat bounce-nya cukup tinggi. Artinya banyak pengunjung kompasiana yang hanya sekali lihat di kompasiana lalu pergi sehingga hal ini berpengaruh terhadap jumlah page view. Rank alexa sendiri ditentukan oleh dua kombinasi, yaitu jumlah kunjungan dan jumlah page view, semakin tinggi kunjungan dan page view semakin baiklah rank kompasiana versi alexa. Nah sudah jelas sekali jawabannya, yaitu bagaimana membuat pengunjung terus-menerus meningkat dan bisa lama-lama di kompasiana, tool bar penting, tetapi bukan yang utama. Sebenarnya bila kita cari second opinion, kondisi lebih buruk terjadi di kompasiana, yaitu tingkat traffic yang berasal dari mesin pencari. Bagaimanapun, mesin pencari adalah hal penting dan tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki user yang loyal atau pengguna yang aktif. Semrush.com mencatat penurunan traffic yang sangat besar pada kompasiana di awal tahun 2011 ini dibandingkan dengan tahun 2010 yang lalu. Coba perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_102029" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber: http://www.semrush.com"]
1302947771138954554
1302947771138954554
[/caption] Terlihat jelas traffic dari mesin pencari jauh turun dibandingkan dengan di tahun 2010 yang lalu. Pada bulan September 2010 yang lalu hampir 4.000 kunjungan yang berasal dari mesin pencari, sementara di bulan Maret 2011 hanya 155 dan lebih kecil lagi di bulan April, yaitu 71. Hal ini mungkin terkait juga dengan turunnya key word yang mengacu kepada kompasiana, seperti terlihat berikut ini. [caption id="attachment_102033" align="aligncenter" width="637" caption="Sumber: http://www.semrush.com"][/caption] Jelas sekali  kunjungan yang sedikit dari mesin pencari karena key word yang mengacu kepada kompasiana juga turun drastis. Pertanyaannya, mengapa? Selalu ada jawaban, mungkin saja banyak kompasianer yang tidak memberikan tag dalam postingannya dan kemungkinan terjelek adalah banyak kompasianer yang menghapus postingannya karena satu dan lain hal. Dengan menghapus postingan, key word yang selama ini bersahabat dengan mesin pencari juga akan ikut terhapus dan indeks yang ada di mesin pencari akan ikut terhapus. Lalu, apa solusinya? Apakah tool bar alexa sebuah solusi yang tepat? Tepat tidak tepat tidak bisa ditentukan, namun yang penting seberapa besar sih sebenarnya pengaruh tool bar tersebut terhadap perbaikan rank kompasiana dan apakah rank alexa kompasiana dijamin stabil dan terus meningkat dengan pemasangan tool bar tersebut? [caption id="attachment_102260" align="aligncenter" width="600" caption="Rank kompasiana di hari Senin, 18 April 2011, sumber: http://www.alexa.com/siteinfo/kompasiana.com"][/caption] Saya lihat hari Sabtu ada di angka 67, nah hari Senin pagi ini kembali melorot ke angka 71, sepertinya tool bar tersebut hampir-hampir tidak berguna karena memang tidak bisa menjamin stabilitas rank. Stabilitas rank lebih ditentukan oleh tingkat kunjungan dan besarnya page view bukan oleh terpasangnya tool bar. Keuntungan adanya tool bar alexa adalah setiap kunjungan user akan langsung tercatat di alexa sehingga akan ada update rank yang lebih cepat dan tepat. Namun itu tentu bagi mereka yang memasang tool bar alexa itu saja. Apalagi tidak semua browser bisa dipasangkan tool bar alexa. Bagi saya yang fanatik Chrome tentu tidak bisa memasang kalaupun dipasang serasa mubazir dan bisa malah ribet jika menggunakan browser. Apalagi mereka yang datang berkunjung dari mesin pencari seperti Google, jelas  mereka tidak akan memasang tool bar alexa tersebut. Perlu kita melihat kembali kepada acara mandiri yang telah dua kali dilakukan oleh kanal Fiksi tersebut. Tanpa tool bar pun rank kompasiana akan terus meningkat jika user aktif dan pengelola pintar me-manage konten kompasiana ini. Konten kompasiana harus berjalan secara teratur dan terjadwal, tidak mandeg dan ngetem lama-lama. Perhatian lebih besar lagi di akhir pekan karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap rank kompasiana di hari Senin. Hal yang lebih penting lagi konten kompasiana haruslah jauh berbeda dibandingkan dengan mainstream media, reportase yang menarik dan mendalam, opini yang tajam berlandaskan fakta, yang jika pun faktanya sama dengan media lain dibahas dengan cara yang berbeda. Hal ini akan menarik pengunjung karena jika sama saja mengapa harus capek ke kompasiana. Engine kompasiana pun tentu harus semakin baik, jangan sering mabok tanpa satu alasan yang jelas. Ujung-ujungnya pengelola tentu diharuskan memperbaiki kualitas engine dan menambah investasi karena setiap hari pengguna dan postingan bertambah dan jika tidak ada perbaikan engine, tentu suatu waktu akan jebol. Jika langkah ini saja dijalankan dengan baik, saya percaya tidak butuh waktu lama untuk masuk 50 atau 30 besar rank alexa dan tool bar hanya akan jadi pemanis saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun