Mohon tunggu...
dwieris
dwieris Mohon Tunggu... -

Lonelywriter

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mr. Ious Part 3

25 November 2015   22:48 Diperbarui: 25 November 2015   23:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JUDUL : MR.IOUS PART 3

GENRE : FANTASY

PENGARANG : DWIE RYZKY FADILAH YUSUF a.ka DERIS

=> MAAF SAYA AGAK LAMA POST PART 3NYA INI KARNA SAYA SEDIKIT SIBUK SAMA SEKOLAH YA MAKLUM MASIH PERTAMA NGERASAIN JADI ANAK SMA YAMG BANYAK BANGET TUGASNYA JADI RADA KETETERAN DAN GAK BANYAK WAKTU BUAT BUKA YANG LAIN. TAPI SAYA JUGA RADA NETHINK SOALNYA GAK BANYAK YG MINAT BACA GITU HEHEHE MAAFKAN JIKA CERITANYA GAK JELAS KARNA SAYA JUGA BUKAN PENULIS PROFESIONAL ^^

HAPPY READING KAK ^^

 

“maaf karna aku tidak bisa menghapus air matamu...” batin dean yang menatapi punggung shita sambil berjalan agak jauh di belakang shita

Shita jalan terus hingga sampai di depan rumah shita bertemu dengan ka yuta yang sedang mengeluarkan mobil,namun shita berlalu begitu saja bahkan ia tidak mengucapkan salam terlebih dahulu pada kakaknya itu. yuta merasa ada sesuatu yang telah terjadi pada adiknya itu dan ia menyusul adiknya namun kamar shita dikunci

Yuta segera meraih kunci cadangan yang di taruh oleh orang tuanya di atas pintu kamar shita

Saat yuta berhasil masuk, ia mendapati adiknya sedang duduk terdiam di ranjangnya dengan pandangan menghadap ke jendela kamarnya

“bisakah aku punya waktu untuk sendiri saja?” ujar shita pada dean namun yuta yang baru masuk menyangka bahwa shita nya bicara padanya

“aku tidak bisa meninggalkan wanita yang sedang bersedih sendirian” jawab dean sambil duduk di jendela kamar shita

“wajahku ini sangat jelek bukan saat menangis??” ujar shita pada dean lagi, yuta terdiam merasa aneh pada adiknya karna ia seakan-akan sedang bicara dengan orang selain dirinya namun ia tak mendapati ada orang lain di kamar adiknya

Dean menyadari keberadaan yuta yang mulai curiga karna bicara dengannya yang tidak terlihat

“dia tampan... kau beruntung mempunyai kakak yang menyayangimu”

Shita mengedarkan pandangannya mencari sosok yang dimaksud “dia” oleh dean dan ia mendapati sosok ka yuta bediri di belakangnya

“sejak kapan kau berada disitu?” shita langsung menghapus airmata yang masih tersisa di wajahnya. Yuta melirik sejenak ke arah jendela lalu kembali menatap adiknya

“apa sesuatu terjadi hari ini?” tanya pria tampan berkemeja putih itu

“tidak... aku hanya merasa lelah saja, ada yang ingin kau sampaikan??”

“ikutlah bersamaku ke jepang dan aku akan membantu menata masa depan cerahmu disana” shita tertunduk mendengar kata-kata kakanya lalu ia tertawa kecil

“aku tidak pandai bahasa jepang karna sudah lama tidak tinggal di sana, dengan begitu aku akan hidup susah disana. Biaya hidup disanapun cukup mahal...”

“kau pikir kau hidup sebatangkara? Kau masih punya aku... aku akan bekerja di perusahaan nenek dan membantumu untuk masuk perusahaan itu juga setelah lulus kuliah. Itu akan lebih membuatku tenang”

“sejak kapan kau peduli padaku?” tanya shita. Yuta terdiam sejenak

“aku sudah membicarakan ini dengan ayah, ibu dan juga nenek... kau ikut denganku ke jepang dan belajarlah dengan baik disana” shita tak menjawab lagi, raut wajahnyapun menggambarkan orang yang kecewa

“setelah pengumuman kelulusanmu... mari kita pulang ke jepang” tutur yuta sambil berjalan keluar dari kamar shita

Ponsel shita berdering dan tertera nama ‘ayumi’ disana, shita segera mengangkatnya

‘kemana kau hari ini? aku sudah 2 jam berkeliling toko buku sambil menunggumu’ ujar ayumi di sebrang sana

“maaf, aku sedang tidak enak badan”

‘ya baiklah aku mengampunimu untuk kali ini... jangan lupa minum obat ya dan jangan memaksakan diri jika besok kau masih sakit tidak usah masuk sekolah’

“tidak seburuk itu kok... aku pasti masuk besok”

‘yasudahya sampai jumpa besok di sekolah, byeee’

“yaaaaaa... byeee”

Setelah melepas ponsel dari genggamannya, dean salah tangkep bahwa yang tadi menelfon shita adalah teman pria shita tanpa ia tahu jika ayumi yang menghubungi shita.  dean bertanya apakah itu orang yang spesial bagi shita, shitapun menjawab iya karna orang yang barusan menghubunginya adalah orang yang sangat shita sayangi... 

“Sepakat?” ujar dean tiba-tiba yang membuat shita bingung dan menanyakan apa maksud perkataan ‘sepakat’ itu

“membantuku~” ujar dean sambil tersenyum manis

“ahhh.... kau sangat merepotkan! Kau berhutang banyak padaku” ketus shita sambil berbaring di ranjang nya, dean hanya terdiam akhirnya shita menyetujuinnya dan mendapatkan ucapan termakasih dari dean

“tidurlah... meskipun matahari belum tenggelam sepenuhnya, aku tahu kau lelah” ujar dean dengan penuh kelembutan

“apa hantu sepertimu juga tidur?” ujar shita tiba-tiba

“entahlah tapi 3 hari ini aku tidak pernah tidur, tidak terasa kantuk sama sekali”

“baiklah, jika kau merasa kantuk segeralah tidur atau kau akan sakit nantinya” mendengar perhatian shita dean terdiam beberapa saat sambil menatap ke arah luar rumah shita

“sesakit itu tak akan lebih sakit daripada perasaanku saat tahu aku tidak akan bisa hidup lagi”

Namun saat dean kembali menatap shita ternyata ia sudah terlelap. Dean memikirkan tentang kejadian tadi siang namun tiba-tiba pintu kamar shita terbuka, pria paruhbaya masuk lalu menarik selimut untuk menyelimuti shita yang sudah tertidur, dean masih duduk di jendela sambil memperhatikan pria itu mengelus lembut rambut shita

“ayah khawatir kau akan terluka jika masih di indonesia, mengirimmu ke jepang adalah jalan keluar dari semua itu” ujar pria itu lalu pergi keluar dengan pelan

Flashback

1 bulan yang lalu, shita sedang berdiri di trotoar jalan menunggu bus sambil mendengarkan lagu. keadaan jalan basah karna habis hujan beberapa menit yang lalu. Tiba-tiba sebuah motor melaju dengan kencang nya menerobos genangan air yang ada di dekat shita membuat nya basah kuyup sekarang, dengan amarah shita mengoceh

“hey orang gila! Semoga malapetaka menimpamu” seru shita kesal namun pengendara motor itu tak berhenti sama sekali

Saat meraba sakunya, shita menemukan ponselnya yang mati karna terkena air

“ahhhh manusia itu... apa dia tak bisa berjalan pelan-pelan” shita mengguncang-guncangkan hanphonenya namun tak mau menyala juga

Shita pulang kerumah dengan keadaan basah kuyup

“bukannya hujan sudah berhenti sedari tadi?” tanya ibu yang langsung mengambilkan anduk untuk shita

“ada orang tak waras yang membuatku jadi basah seperti ini” shita langsung masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri namun di kamarnya terdapat seorang pria jangkung yang sedang berdiri menghadapke jendela, sosok yang sangat shita rindukan... sosok yang sudah 4 tahun berpisah dengannya

Shita langsung menghamburkan pelukannya pada pria tersebut

“aishiteru~” ujar pria itu, pria itupun membalas pelukan shita

“bawa oleh-oleh tidak?” tanya shita pada kaka laki-lakinya yang baru saja kembali ke indonesia semenjak 4 tahun tinggal terpisah dengan keluarganya

“bersihkan dirimu,dan aku akan minta ibu untuk membuatkanmu teh hangat agar kau tidak flu anak nakal” pria itu segera berlalu keluar

Setelah membersihkan diri shita langsung turun ke lantai satu untuk menemui keluaganya yang sudah lebih dulu disana, melihat shita datang ibu langsung memberikan secangkir teh yang sudah ia buat untuk menghangatkan tubuh anak gadisnya itu

“kak~ handphone ku mati... bisakah kau belikan aku hanphone terbaru?” rajuk shita sambil memeluk lengan kekar kakaknya

“kau ini... kau pikir aku bank?” ujar yuta sambil menjitak pelan dahi adiknya itu

“ayah~ handphone ku mati... bisakah ayah belikan aku handphone terbaru?” rajuk shita lagi, namun ayah beranjak dan pergi masuk ke kamarnya. Shita berfikir jika ayahnya marah dengannya karna meminta sesuatu yang mahal namun ayah tiba-tiba kembali dengan membawa sebuah kotak hadiah berwarna pink dengan pita berwarna merah disudutnya

“bukalah... ayah sudah membelikannya untukmu karna ayah pikir handphonemu itu memang sudah harus di ganti” shita langsung memeluk ayahnya dan berterima kasih karna telah membelikannya handphone baru, shita membuka kotak hadiannya dan di dalamnya terdapat kardus handphone, handphone keluaran baru yang sangat shita idam-idamkan

Kembali ke masa sekarang

Shita terbaangun di pagi hari dengan wajah yang pucat seperti orang yang sedang demam, ia mencari keberadaan roh dean namun ia tidak menemukan nya. Shita tak melanjutkan pencariannya karna  ia terasa sangat lelah sekali dan menurut nyaa mungkin dean sedang pergi nanti juga akan kembali lagi

Shita memutuskan untuk mempersiapkan diri berangkat ke sekolah dan setelah selesai shita segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama keluarganya

“kau terlihat tidak baik” ujar ka yuta melihat wajah shita yang seperti orang sakit

“sebaiknya kau istirahat saja di rumah, lagipula sudah tidak belajar kan?” tambah ibu sambil menyendokkan nasi goreng ke piring shita namun shita menyangkalnya

 saat shita melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 07.00 shita langsung pamit dengan ayah, ibu dan kakaknya karna ia sudah terlambat dan tidak ada waktu lagi untuk sarapan. Shita berlari keluar komplek rumahnya dan langsung menyetop taksi yang lewat, sampai di dalam taksi shita semakin merasa lelah dan lemas karna sudah berlari cukup jauh juga

Shita sampai di sekolah pada pukul 07.21 dan tentu saja itu sudah sangat terlambat dengan terburu-buru shita turun dari taksi, shita melihat tidak ada satpam dan gerbang sekolah masih terbuka... shita langsung mengendap-endap masuk, dan berhasil namun saat shita sampai di lorong sekolah salah seorang guru memergokinya yang telat dan sebagai hukumannya shita harus hormat di depan tiang bendera sampai waktu istirahat tiba namun bukan hanya shita yang melakukan hukuman itu karna ada seorang siswa yang lebih dulu dihukum ketimbang shita, namanya adalah aditya dan dia satu kelas dengan shita namun shita tidak suka dengan aditya karna aditya adalah ketua tim basket sekolah nya yang sangat populer dan aditya juga tipe orang yang akan menerima semua hadiah yang diberikan oleh para fans nya yang selalu menggerubunginya setiap hari menurut shita orang seperti aditya adalah sampah sekolah karna hanya dengan wajah tampannya yang menjadi modal sedangkan otaknya kosong melompong

“wajahmu pucat, apa kau sakit?” tanya aditya sambil melirik shita namun shita tak menjawab

“apa kau tak mengerti bahasa indonesia? Apa perlu aku menggunakan bahasa jepang?” shita melirik sinis aditya namun aditya malah tertawa karna merasa caranya membuat shita kesal berhasil

“ohayou gozaimasu, yamashita-san” ujar aditya meledek

“diamlah atau kau mati!” seru shita ketus, shita mencoba menahan rasa sakit dan lelahnya dengan meremas roknya dengan kuat. Peluh mulai membasahi sekujur tubuh shita yang semakin lama semakin tak tahan menahan panas matahari dan rasa lelahnya

Aditya terus memperhatikan shita yang semakin lama semakin lemah itu, sampai tubuh shita ambruk tak sadarkan diri untung saja aditya sigap dan langsung menangkap tubuh shita. Aditya langsung menggendong tubuh shita ke UKS dan menidurkan shita di ranjang UKS... penjaga UKS menanyakan apa yang terjadi dengan shita, aditya pun menjelaskan jika shita pingsan karna sakit saat menjalankan hukuman karna terlambat ke sekolah

Tiba-tiba shita meringis kesakitan, entah shita sadar atau tidak namun shita terus-terusan meringis kesakitan

Aditya melihat keadaan shita yang sedang di periksa oleh penjaga UKS malah semakin parah akhirnya ia memutuskan untuk melapor ke walikelasnya untuk menghubungi orang tua shita. Akhirnya setelah 30 menit menunggu kakak laki-laki shita sampai di sekolah shita dengan panik langsung berlari ke arah UKS untuk melihat keadaan adiknya... aditya sempat berpapasan dengan ka yuta dan dia tahu pasti pria jangkung itu adalah kakaknya shita karna dari wajah mereka yang mirip, setelah memastikan shita akan baik saja adityapun kembali menjalani hukumannya hormat di depan tiang bendera hingga istirahat tiba

Keadaan shita semakin parah akhirnya shita dilarikan ke sebuah rumah sakit 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun