Mohon tunggu...
dwieris
dwieris Mohon Tunggu... -

Lonelywriter

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen Mr.Ious [Part 2]

22 November 2015   00:00 Diperbarui: 22 November 2015   07:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul : Mr. Ious [part 2]

Genre : fantasy

Author : dwie ryzky fadilah yusuf a.k.a deris

Follow my ig : dwieris

Happy reading~

 

 

"Aa... bukan itu.... bagaimana bisa kau disini?” tanya shita

“aku bukan manusia jadi tentu saja aku bisa menembus ruang dan waktu dalam sekejap” lagi-lagi pria itu tersenyum pada shita

“bukan manusia?? Maksudmu?? Apa maksudmu itu tolong jelaskan...”

“namaku dean umurku 18 tahun, 7 hari yang lalu aku mengalami kecelakaan yang melukai 40% tubuhku... malangnya lagi aku hanya bisa terbaring di kasur rumahsakit dalam keadaan koma namun entah keajaiban darimana rohku bisa keluar dari ragaku, seseorang berjubah yang mengerikan menemuiku kala itu dan memberitahuku sedikit info bahwa dalam waktu 3 minggu aku akan meninggal, aku harus menemui orang yang bisa melihatku yaitu kamu karna aku ingin kamu membantuku untuk menyampaikan pesan terakhir kepada keluarga dan orang-orang yang aku cintai” tuturnya, shita masih tidak percaya dengan apa yang pria itu katakan

 “ini pasti khayalan ku saja...” shita beranjak dari ranjangnya, pria itu juga ikut beranjak mendekati shita, arwah pria itu mencoba untuk menyentuh shita namun tangannya menembus, ia sudah tahu namun ia tidak menyangka bahkan ia tidak bisa menyentuh orang yang bisa melihatnya padahal saat dia bertabrakan dengan shita di koridor sekolah kala itu tubuh mereka saling bersentuhan. Shita terdiam melihat sosok di hadapannya yang juga terdiam sambil memperhatikan tangannya

‘clek’ pintu terbuka shita, langsung menyuruh sosok di hadapannya itu untuk bersembunyi di kamar mandi namun dean justru kebingungan karna untuk apa dia bersembunyi kalau orang yang datang pun tak akan ada yang bisa melihatnya

“cepat bersembunyi” ujar shita, dean pun langsung masuk ke kamar mandi dengan lucunya menembus pintu kamar mandi namun shita tak menyadari bahwa seseorang sedang berdiri di belakangnya, shita berbalik dan kaget menyadari kakaknya sudah berdiri tegak di hadapannya sekarang. Ka yuta alias kakaknya shita menanyakan shita bicara pada siapa, shita langsung menyangkal dan bilang kalau dia sedang bicara pada..........

“pada siapa?” tanya yuta lagi

“anu.......aku bicara pada cermin...... ya benar aku berbicara dengan cermin hehehe” shita langsung cengengesan gak jelas, yuta mengerutkan dahinya menaruh curiga pada adik perempuannya itu namun dengan sigap shita mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan tentang kakaknya kapan akan kembali ke jepang

“kau ingin aku cepat pergi dari rumah ini lagi?aku akan kembali ke jepang jika kau mau ikut denganku kesana, menemaniku tinggal bersama nenek, berangkat kuliah bersamaku dan selalu bersamaku” ujar ka yuta sambil mencubit kedua pipi shita dengan gemas, namun shita tidak paham apa yang kakak nya katakan karna ia sibuk memikirkan dean yang bersembunyi di dalam kamar mandi 

Shita mendorong kakaknya keluar dari kamarnya dengan alasan dia ingin berganti baju untuk pergi dengan teman-temannya dan ia pun kembali masuk kedalam kamarnya dan berlari ke kamar mandi, ia mendapati dean yang sedang tiduran di bath-up dengan mata terpejam. Shita memperhatikan dean dan menyadari bahwa wajah dean memang tampan

“jangan memandangiku seperti itu, kau akan membuatku sedih. Wajah tampanku ini 3 minggu lagi akan di makan oleh cacing tanah dan hanya tersisa tengkorak yang mengerikan saja” tutur dean yang masih memejamkan matanya, dean berkata hari ini dia ingin mengunjungi ibunya namun shita tak menanggapinya, shita duduk di closet sambil memandangi dean yang masih tak beranjak dari bath-up. Tiba-tiba shita melemparkan sikat gigi ke arah dean namun ya seperti yang sudah terjadi sebelumnya bahwa itu akan menembus tubuh dean

“ya. Baiklah aku percaya kau ini hantu” ujar shita, dean langsung membuka matannya dan mengganti posisinya duduk di dalam bath-up

“ralat! Aku ini bukan hantu, aku ini hanya roh orang yang sedang koma...” protes dean sambil menunjuk-nunjuk shita

“sama sajaaaa...” balas shita yang langsung di bantah oleh dean. Apa bedanya... sama-sama tak terlihat... batin shita

Shita langsung menyuruh dean untuk pergi atau menghilang sementara karna shita ingin membersihkan dirinya karna ia ingin pergi

“berjanjilah padaku kau akan membantuku”ucap dean sebelum menghilang yang membuat shita berfikir sejenak

--

Pria itu... ah salah, roh itu... benarkah dia nyata? Bukannya aku tidak percaya makhluk halus ada di dunia, namun aku masih tidak bisa percaya bahwa aku hanya bisa melihat 1 makhluk halus yaitu roh bernama dean itu. Apa tuhan mensetting semua ini? apa aku bisa membantunya? Haruskah aku membantunya?

Tidak!

Mengapa aku harus membantunya? Dia bukan orang yang kukenal dan yang pasti dia bukanlah teman atau sahabat yang harus aku bantu seperti saat aku membantu ayumi menyelesaikan tugasnya

“shita!” panggil roh dean yang sedang tersenyum padaku memperlihatkanku bahwa ia bisa berjalan di sebelahku dengan menembus apapun yang ia lewati... pohon, tiang listrik, bahkan orang yang sedang berlalu lalang di jalan

aku bisa mendengarnya...

aku bisa melihatnya...

Aku bisa gila memikirkan bayangan yang selalu menempel denganku kemanapun aku pergi. Aku tak tahu harus berjalan untuk menemui ayumi dan menceritakan tentang sosok itu atau harus memendamnya sendiri dan membantu dean untuk menyampaikan pesan nya pada keluarga dan orang-orang terdekatnya? Namun membantunyapun tak akan membuatnya hidup kembali dan membalas jasanya padaku. Itu hanya akan membuatku lelah

Rasanya aku baru berjalan beberapa meter namun tak ku sangka bahwa aku sudah berjalan di trotoar lebih dari setengah jam tak tahu kemana arahku berjalan, yang aku tahu aku hanya menyusuri trotoar

Roh itu tiba-tiba menghilang namun beberapa detik setelah itu ia muncul tepat di hadapanku dan tersenyum. Aku memutuskan untuk duduk di tempat pemberhentian bus, dean pun ikut duduk disampingku. Keadaannya sangat sepi. Dean membuka pembicaraan dengan menanyakan kemana aku akan pergi

Aku hanya terdiam sambil memandangi jalan, ia melesat ke hadapanku dan menutupi pandanganku

“enyahlah...” ujarku ketus namun lagi-lagi ia hanya tersenyum

Aku mencoba menggapainya namun tembus...

Bus berhenti dan pintunya terbuka, segera pintunya tertutup kembali karna di halte hanya aku juga roh itu dan sama sekali aku tak berniat untuk pergi naik bus. Namun aku melihat dari jendela bus seseorang yang aku kenal, seorang pria yang pernah menjadi satu-satunya orang yang kupercaya, seseorang yang dulu selalu bersamaku setiap hari namun semua hanya tinggal kenangan karna semua hal indah itu telah berlalu dan mungkin sudah luntur. Dia adalah mantan kekasihku 1 tahun lalu saat kita sama-sama duduk di kelas 2 SMA namun kita berbeda sekolah, setiap sepulang sekolah ia menjemputku dan pagi harinya ia juga mengantarku ke sekolah meskipun sekolah kami berbeda dan jaraknya juga lumayan. Namun suatu hari ia tak menjemputku selepas sekolah, akupun mencoba menghubunginya namun ia mereject panggilanku... akupun pulang naik taksi namun saat lampu merah aku melihat ke jendela, aku melihatnya sedang berboncengan dengan seorang perempuan dengan mesranya perempuan itu memeluk tubuh nya dan mulai saat itu aku tak ingin bertemu dengan pria bernama kevin itu lagi

--

Shita melamun setelah melihat sosok mantan pacarnya di dalam bus itu namun tanpa ia sadari sosok kevin melihat shita dan ia turun dari bus menghampiri shita yang sedang duduk di halte bus

Shita dengan cepat tersadar dari lamunannya dan langsung pergi berlari menjauh di susul oleh pria itu dan berhasil menahan tangan shita yang ingin pergi. Roh dean hanya terpaku menyaksikan mereka berdua

“tunggu shita, kenapa kamu ngehindar? Kenapa kamu ilang gitu aja dari hidup aku? Kemana selama satu tahun ini??” ujar kevin, shita masih sibuk mencoba melepaskan cengkraman pria di hadapannya dengan sekuat tenaga

“kasih aku penjelasan...” ujar nya lagi, shita langsung melayangkan tamparannya ke pipi kevin

“penjelasan? Tidak tahukah kau seberapa percayanya akupadamu hingga kau membodohiku? Kau yang memulai semua ini!” ujar shita dipenuhi amarah, kevin mencoba menjelaskan namun shita tak mau mendengarkannya lagi

“sudah cukup!” bentak shita langsung menarik paksa tangannya dari cengkraman kevin yang membuat tangannya sedikit memerah, shita melirik kearah dean namun dean hanya berdiri sambil melihat shita bertengkar dengan kevin

“kenapa kau tidak membantuku?? Kenapa kau hanya diam seperti orang bodoh??” omel shita sambil menatap tajam dean yang hanya diam saja, tentu saja itu membuat kevin bingung

Dia bicara pada siapa? Mungkin itu yang ada di benak kevin saat menyaksikan shita bicara dengan roh dean karna kevin tidak bisa melihat dean

Airmata mulai menetes dari pelupuk mata sipit shita, kevin mencoba menghapus airmata shita namun shita menepisnya tangan kevin dan langsung berlari pulang. Dean berbalik menatap shita yang menerobosnya begitu saja, ia sedikit merasa bersalah karna tak bisa membantu shita

“maaf karna aku tidak bisa menghapus air matamu...” batin dean yang menatapi punggung shita sambil berjalan agak jauh di belakang shita

 

 

Next part?

1 Rate/comment = 1 support...

Jadilah pembaca yang baik ya kakkk:""

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun