Mohon tunggu...
Imam Maulana Ibrahim
Imam Maulana Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Young man

"Kita harus tahu apa yang kita katakan, tapi tidak setiap yang kita tahu harus dikatakan"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sendirian?

2 April 2021   22:55 Diperbarui: 2 April 2021   23:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam yang dingin, sepi, dan hanya ada suara ketikan dari jariku yang bertemu dengan tombol - tombol keyboard laptop. Dalam sebuah kamar yang berukuran tidak terlalu besar, ada satu buah kasur, meja belajar serta kursi yang sedang kupakai dan satu kursi lainnya yang kusimpan tepat didepan pintu kamar. "Jegleg...tok.. tok.. tok.." ada yang ingin membuka pintu kamarku namun terkunci lalu mengetok pintu, lalu terdengar suara ibuku yang berkata "Gus, buka pintunya, makan malam dulu". "Enggak bu, nanti aja, agus belum laper" jawabku. Lalu aku melanjutkan ketikanku. Tapi, beberapa saat kemudian, aku merasa tidak tenang dan tidak enak hati, kemudian aku beranjak dari kursi tempatku duduk dan berjalan mendekati pintu. Lalu aku membenahi posisi kursi yang aku simpan tepat di depan pintu tadi, kursi itu ku pakai untuk menghalangi atau mengganjal pintu. Tak berhenti sampai disitu, aku juga menahan bagian bawah pintu dengan kayu kecil yang bisa masuk ke sela - sela bawah pintu untuk menambah ganjalan pada pintu. Dan karena ujung kasurku berada di dekat pintu, maka sekalian saja aku geser sedikit kasurku agar pintu kamarku semakin terhalangi. Setelah itu aku melanjutkan kembali ketikanku yang sempat ditinggal beberapa saat.

"Jleg... tok.. tok..tok.. Gus, ini udah dibawain makanan, buka pintunya yah". Kembali, suara ibuku yang memintaku untuk makan. "Euuh..euhh... nanti aja bu, nanti aja, belum laper soalnya" jawabku agak gugup. "Jegleg... jegleg... tok.. tok.. tok..jegleg.. tok.. tok.." Ibu tetap mengetok pintu dan berusaha membuka pintu kamarku, dan aku pun mulai terasa terganggu dengan itu. Lalu tiba - tiba handphone ku bergetar dan ternyata ada panggilan masuk, dengan cepat aku mengangkat panggilan itu.

"Halo" kataku.

"Halo gus, apa kabar? Inget, jangan lupa kunci - kunci pintu di rumah yah" kata ibu yang sekarang sedang telfonan denganku.

"Iya iya bu"

"Ini ibu sama bapak baru nyampe lokasi, kira - kira besok siang baru nyampe di rumah yah"

"Iyah bu,hati - hati dijalan yah" 

"Iyah, jaga rumah yah" kata ibu mewanti - wanti.

"Iyah bu, dah"

Sejak kemarin, orang tua ku sedang pergi ke luar kota. Jadi, bisa kupastikan yang diluar tadi itu bukan..... "jegleg..jegleg..jegleg..jegleg.. tok..tok..tok..jegleg..jegleg..jegleg.." suara gagang pintu yang bergerak cepat, mencoba tetap masuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun