Mohon tunggu...
Kuntum Khaira Ummah (19170038)
Kuntum Khaira Ummah (19170038) Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya seseorang yang ingin belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Dikatakan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah?

28 April 2020   01:27 Diperbarui: 28 April 2020   01:21 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menyatakan masalah dalam bentuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan makna ganda.

Dengan menyusun hipotesi-hipotesis alternatif dan  prosedur yang diperkirakan bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan menguji hipotesis dan melakukan kerja agar memperoleh solusi (pengumpulan data, pengolahan data, dll), solusi yang diperoleh mungkin mungkinsaja bisa lebih dari satu.

Jika telah diperoleh satu solusi maka langkah selanjutnya adalah dengan memeriksa kembali apakah solusi itu benar namun jika diperoleh lebih dari satu solusi maka memilih solusi mana yang paling baik.

Olkin dan Schoenfeld (Sumarmo, 2013: 447) menyatakan bahwa bentuk soal pemecahan masalah yang baik hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:

dapat diakses tanpa banyak menggunakan mesin, ini berarti masalah yang terlibat bukan karena perhitungan yang sulit;

dapat diselesaikan dengan beberapa cara, atau bentuk soal yang open ended;

melukiskan ide matematika yang penting (matematika yang bagus);

tidak memuat solusi dengan trik;

dapat diperluas dan digeneralisasikan (untuk memperkaya eksplorasi).

Berikut uraian secara rinci dari Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based  Learning).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun