Mohon tunggu...
Killa Zana Cantika
Killa Zana Cantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Saya ingin mengembangkan diri saya dibidang kepenulisan melalui kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Alasan orang ikut-ikutan Gucci Model Challenge di medsos. Ini kata Psikologi

23 Mei 2022   12:45 Diperbarui: 23 Mei 2022   12:53 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu selalu ingin mengikuti sesuatu yang sedang tren? lalu mengunggahnya di media sosial? Jangan-jangan kamu sudah mengalami Bandwagon Effect

Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat sedang dihebohkan dengan munculnya tren fashion dengan mix and match  pakaian ala model Gucci yang tersebar di media sosial khususnya tik tok. Challenge ini banyak diikuti oleh para influencer ternama di Indonesia, Tidak hanya influencer saja yang mengikuti challenge ini. Masyarakat kalangan umum juga sudah banyak yang ikut challenge ini dengan berkreasi memadukan outfit seadanya yang dimiliki agar terlihat seperti model Gucci. Tagar Gucci Model Challenge di tik tok saat ini bahkan sudah mencapai ratusan juta. Fenomena tersebut sudah termasuk kedalam fenomena “ikut-ikutan”. Dalam psikologi fenomena ini disebut juga dengan Bandwagon Effect. Jadi benarkah Tren Gucci Model Challenge ini berhubungan dengan Bandwagon Effect ? lalu, kenapa sih masyarakat selalu ingin mengikuti hal yang sedang tren?

Apa itu Bandwagon Effect?

Bandwagon Effect adalah kondisi ketika adanya suatu hal yang terjadi dan banyak digandrungi masyarakat sehingga menjadi sebuah tren dimana membuat masyarakat cenderung mengikuti tren tersebut. Dimulai dari gaya hidup, perilaku, cara berpakaian, cara berbicara dan konten media sosial. Dapat dikatakan pula bahwa individu bisa saja melakukan sesuatu yang sama dengan individu lain dan tidak menghiraukan alasan dibalik perilaku individu lain tersebut.  Individu yang mengalami Bandwagon Effect biasanya takut dianggap berbeda sehingga terisolasi dalam lingkungan sosial mereka.

Sama halnya dengan fenomena Gucci Model Challenge yang belakangan ini sedang digandrungi masyarakat, lalu menjadi sebuah tren yang sangat banyak diikuti masyarakat. Oleh karena itu, banyaknya orang yang mengikuti Gucci Model Challenge diduga akibat fenomena Bandwagon Effect atau ikut-ikutan. Maraknya postingan video tersebut di media sosial seperti tik tok juga dapat menimbulkan stimulus yang mempengaruhi individu untuk melakukan fenomena “ikut-ikutan” Gucci Model Challenge. Orang yang mengikuti tren challenge tersebut kemungkinan juga khawatir atau bahkan takut, jika dirinya tidak melakukan challenge tersebut, ia akan dianggap berbeda oleh lingkungan sosialnya. Anggapan berbeda yang dimaksud adalah seperti kurang update, kurang gaul, tidak mengikuti zaman dan banyak lainnya.

Faktor penyebab Bandwagon Effect

Selain takut dianggap berbeda atau diasingkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memiliki perilaku ikut-ikutan, yaitu faktor pemikiran kelompok yang mana biasanya seseorang melakukan suatu hal karena dipengaruhi lingkungan kelompoknya. Adanya Gucci Model Challenge yang sedang tren membuat orang harus menyesuaikan perilaku yang dimiliki dengan lingkungan sosialnya. Jika tidak seperti itu, maka akan sulit bersosialisasi. Maka dari itu, ketika beberapa orang dalam kelompok melakukan Gucci Model Challenge, anggota yang lain akan ikut-ikutan melakukan challenge. Kemudian, ada faktor keinginan diterima di suatu kelompok, misalnya saat orang-orang dalam kelompok tertentu mengikuti challenge tersebut dan mengunggah di tik tok. Otomatis agar dapat masuk dan diterima di kelompok tersebut seseorang harus menjadi sama dengan kelompok itu.

Gucci Model Challenge dapat memenuhi kebutuhan dasar kita menurut Maslow?

Disisi lain, keikutsertaan individu dalam challenge yang sedang tren tersebut dapat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan harga diri dan pengakuan dari orang lain. Dalam ranah psikologi, kebutuhan akan harga diri dijelaskan oleh Abraham Maslow pada teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan akan prestasi, status dan penghargaan. Saat melakukan Gucci Model Challenge dan mengunggah pada media sosial, pastinya akan mendapatkan like dan comment. Semakin banyak  like dan comment, maka kebutuhan harga diri bisa semakin terpenuhi karena dengan mendapatkan banyak like dan comment, itu merupakan suatu prestasi dan wujud dari pengakuan pihak eksternal pada individu yang melakukannya.

Dengan demikian, Gucci Model Challenge merupakan fenomena Bandwagon Effect atau ikut-ikutan dan juga merupakan salah satu cara untuk memenuhi hierarki kebutuhan dasar manusia.  Tidak ada yang salah dengan tindakan mengikuti tren tersebut selama tren tersebut tidak membahayakan diri kita. Adanya Gucci Model Challenge juga dapat meningkatkan kreativitas kita dengan berkreasi dalam memadukan outfit seadanya yang dimiliki tanpa harus menggunakan brand yang serupa. Setiap tindakan kita tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

Referensi: 

Andjarwati, T. (2015). Motivasi dari sudut pandang teori hirarki kebutuhan Maslow, teori dua faktor Herzberg, teori xy Mc Gregor, dan teori motivasi prestasi Mc Clelland. jmm17, 2(01).

Dila, F. (2019). Hubungan Antara Bandwagon Effect dan Celebrity Worship pada Penggemar K-Pop.

Evelina, L. W., & Pebrianti, D. E. (2021). Perilaku Konsumtif Bandwagon Effect Followers Instagram Shopee pada Event Flash Sale. Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 4(2), 99-110.

Srigustini, A., & Aisyah, I. (2021). Pergeseran Perilaku Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau Berdasarkan Efek Bandwagon, Snob dan Veblen. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi (JIPE), 11(1), 92-102.

Alodokter. Bandwagon effect, Istilah untuk Orang Yang Suka Ikutan Tren. (7 Desember 2021). Diakses 16 Mei 2022 dari https://www.alodokter.com/bandwagon-effect-istilah-untuk-orang-yang-suka-ikutan-tren 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun