Mohon tunggu...
Nuri_Nurzikri
Nuri_Nurzikri Mohon Tunggu... Jurnalis - travelers, Motorist, Citizen Journalist

Aku sudah banyak merasakan kepahitan dalam hidupku. dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia-Ali bin abuThalib.ra

Selanjutnya

Tutup

Roman

Sequel Kehidupan, Rangkuman Memori Perjalanan Hidup Lima Tahun Terakhir

5 Oktober 2024   01:12 Diperbarui: 5 Oktober 2024   01:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mundur jauh menerawang ingatan 5 tahun lalu, Hari Selasa tanggal 10 Desember 2019, pukul 20.30 aku sedang termenung di Peron Commuter Line Kebayoran Lama. Tidak biasanya malam itu suasana peron agak lengang, sepi senyap yang menyempurnakan kesunyian bathinku.

Dalam perenungan aku berfikir untuk terus berusaha menikmati detik demi detik suasana saat itu yang kemungkinan besar menjadi suasana terakhirku ketika itu.  Hari itu aku mengambil keputusan besar untuk resign dari perusahaanku. temaram lampu kerlap kelip dari gedung bertingkat dikejauhan aku pandangi searah demi searah. aku mencoba merangkum dalam ingatan suasana sebagian kecil jakarta Selatan dimalam hari.

Aku mencoba menikmati irisan fase kehidupanku, perjalanan hidupku yang puluhan tahun sudah dijalani pulang dan pergi jakarta - Tangerang  berselang-seling menggunakan berbagai moda transportasi. dari sepeda angin alias bike to work, motor roda dua, kendaraan pribadi, dan pilihan paling pas kemudian seringkali menggunakan Commuter line,tergantung mood hari ke hari. sambil berselonjor kaki aku meraih air mineral dari ransel eiger pavoritku. hampir 5 tahun ransel lusuh itu aku gunakan. satu dua orang lewat di muka tempatku tumpah badan di kursi peron.

Dalam rasa kantuk, ditemani hawa segar udara malam aku kembali flashback ke siang hari sebelumnya ketika aku memutuskan resign. ada rasa bersalah. namun aku mencari penguat dan pembenaran atas keputusanku. aku meyakinkan diri mengambil kesempatan program pensiun dini dari perusahaan. beberapa rekan kerja tampak tidak percaya atas keputusanku. menyesal?? antara iya dan tidak. bimbang iya, tapi... ah sudahlah. aku sudah mengambil keputusan.

dokpri
dokpri

Pilihan ingin mencari ketenangan bathin, bercampur dengan kelelahan phisik, kerumitan menghadapi kebijakan perusahaan dan juga desakan target memaksa "panah mental" melesat mencari sasaran tembak. setelah 2 hari merenung, surat keputusan direksi terkait program pensiun dini bagi karyawan aku kunci menjadi "face target". Aku terlambat menyadari ternyata aku dilanda "burnout"

ya..aku lelah menghadapi kebijakan perusahaan yang sangat-sangat tidak kompak antara jajaran direksi, manajer dan juga pelaksana dibawah. Penegakan KPI dan pelaksanaan Kontrol tidak jalan. laporan-laporanku terkait temuan dilapangan tidak diolah dan dicerna oleh para pengambil keputusan.

Dan endingnya...aku dibebankan tanggungjawab atas mangkraknya puluhan miliar rupiah asset di gudang di cabang-cabang. Asset AYDA yang bertumpuk atas kesalahan analisa penggelontoran dana. kecurangan para pelaksana dan ketidakbecusan pimpinan wilayah mengontrol bawahannya. "Geblek' gumamku.

dokpri
dokpri

ah...sudahlah. aku terlalu jauh menerawang. ngelantur. usah mencari kesalahan pihak lain. salah satu mentorku, sekaligus atasanku memberikan wejangannya : "Nur, kalau kamu mau maju dalam segala hal, jangan pernah punya mental mencari-cari kesalahan diluar dirimu" tambahnya : " belajarlah mencari kelemahan dan kekurangan dalam dirimu sendiri" nasihat ini selalu aku kenang sampai saat ini.

pukul 21.00 gerbongku tiba, aku bangkit membereskan bawaan dan kemudian melenggang masuk kedalam salah satu ruangan memilih bangku yang banyak kosong.  pintu gerbong menutup kemudian kereta berjalan cepat melewati pemakaman tanah kusir yang gelap, stasiun jurangmangu, sudimara, rawabuntu, serpong dan aku bersiap turun di Cisauk tempat Motorku parkir. 

akhir tahun 2019 tepatnya tanggal 30 -31 Desember terjadi banjir 5 tahunan. area Gading serpong - sumarecon yang jaringan sungai dan saluran airnya terkontrol, tahun tersebut meluap di beberapa titik menandai beberapa kejadian besar dalam kehidupanku. otomatis kami tidak bisa kemana-mana untuk menikmati suasana ketika itu.

esoknya 1 Januari 2020 ketika sedang menyimak banjir tiba-tiba HP ku berbunyi. kakaku memberi khabar bahwa mama terjatuh di Garasi rumah. aku terkesiap membayangkan dan memikirkan terjatuhnya mamaku yang saat itu berusia 74 tahun.  kami semua, anak-anak memburu menuju Rumah sakit dimana mama mendapatkan perawatan pertama. 3 Januari 2020 hasil ronsen didapat dan memperlihatkan retakan di tulang punggung mama yang rapuh. semua berembug, semua berat untuk memutuskan dan semua menyepakati. mamaku menjalani operasi tulang punggung untuk mendapatkan implan titanium di ruas punggungnya. dan, itulah awal rangkaian kesedihan kemi. mama menghembuskan nafasnya setelah bertahan lebih dari satu bulan. tepatnya hari jumat 14 Februari 2020  di salah satu rumah sakit di BSD mama meninggalkan kami menuju keabadian dalam dekapanku.  teringat masa-masa itu aku berusaha melafadzkan sahadatain ditelinganya, sambil mataku tertuju pada layar monitor pasien dan lafadzku terhenti hingga layar monitor menampakan garis lurus semuanya.

sebulan setengah aku merawat mamaku di rumah sakit. inilah hikmah pertama yang aku petik saat memutuskan resign. persis setelah aku resign, aku memuaskan rasa dengan membaktikan tenagaku merawat mama di rumah sakit dengan sepenuh waktu tanpa direcoki tetek bengek pekerjaan kantor.

dua tahun lebih aku masih berat perasaan ditinggal wafat mama. 11 Desember 2022 aku coba bangkit menyibukan diri aktif diberbagai kegiatan wadah UMKM. 2 tahun aku hanya menikmati tabungan, terlebih di masa-masa pandemi setelah wafatnya mamaku, tidak banyak kegiatan dan pemasukan yang dapat diandalkan. dalam komunitas UMKM aku "sinau" belajar banyak untuk bisa bertahan menghadapi gejolak ekonomi, baik itu karena Pandemi, pengurangan kegiatan (pembatasan). aku belajar enterpreuner, membangun jaringan, membuat saluran komunikasi, mengikuti pelatihan dan sertifikasi dari berbagai instansi. pelatihan pembukuan dan keuangan, pengaturan pemasaran dan Marketing, Digital Security, pengolahan makanan secara hygenis dan lainnya aku ikuti. sisa tabungan aku investasikan dalam rencana bisnis UMKM. Alhamdulillah kewarasan fikiran dan mentalku terjaga dengan menyalurkan energi-energi kedalam hal yang tepat.

dokpri
dokpri

September 2024, aku duduk bersama 4 orang yang memiliki ekspertasi dibidangnya. dimeja itu kami membicarakan rencana-rencana pembangunan, membahas Analisa bisnis, rencana bisnis, detail operasional, dan peraturan terkait Lembaga Pendidikan. sangat asyik berdiskusi dengan manusia-manusia yang memiliki Visi-misi kedepan. aku "kesetrum", terinfluence kembali bangkit.  lahan seluas 5000 meter telah direnovasi, dipersiapkan untuk operasional jangka panjang. masuk kedalam nuansa dejavu, aku merasa bahwa pernah menjalani itu semua. ya di perusahaan lama aku terdaftar dengan nomer induk karyawan 009. nomor sakral bagiku, 2 kali aku mengalami dan melewati masa -masa perjuangan mengembangkan usaha perusahaan dari titik awal. dan kini berulang seperti sebelumnya aku menikmati proses itu sebagai bagian dari irisan fase kehidupan. sequel layar hidup yang sesekali aku tonton sendiri sebagai hikmah pengingat bahwa kehidupan harus diperjuangkan dengan sabar.

dokpri
dokpri

"...mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (albaqarah:153) " Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (At Thalaq:7)

Nuri Nurzikri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun