Mohon tunggu...
SAYA
SAYA Mohon Tunggu... Administrasi - Author

Kilau Indonesia merupakan lembaga kemanusiaan yang berdiri pada 21 Januari 2012 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berdirinya Kilau Indonesia ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang positif pada bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Music

Ada Apa dengan Lagu Payung Teduh yang Berjudul "Resah"?

28 Februari 2023   16:30 Diperbarui: 28 Februari 2023   16:48 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi dari https://berbagibahagia.org/

Bagi penggemar musik tanah air, baik itu grup band maupun solo pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kalian mengenai lagu-lagunya yang memiliki makna begitu dalam di balik pembuatannya.

Nah, grup band atau solo yang memiliki lagu-lagu enak, teduh, mellow dan memiliki makna didalamnya adalah "Payung Teduh." Payung Teduh sendiri lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di sebuah Teater Pagupon dan gemar sekali nongkrong bareng di kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, mereka adalah Is dan Comi.

Kedua orang ini gemar sekali bermain musik dan nongkrong bersama di kantin, selasar gedung kampus, tepi danau hingga acara event-event di luar kampus. Secara tidak sadar kebersamaan yang sudah terjalin kuat ini, telah menguatkan karakter bermusik mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan mereka bermain musik bersama.

Maka dari itu, pasti kalian sudah mengenalinya bukan dan grup band Payung Teduh ini sudah memberikan cita rasa baru di industri musik Indonesia ini. Tapi by the way, ternyata dari sekian banyak lagu-lagu yang dihasilkan oleh Payung Teduh, ada satu lagu yang memang sangat teduh, mudah didengar dan memiliki makna yang begitu dalam.

Lagu tersebut muncul dari album kedua mereka "Dunia Batas", yaitu Resah. Mengapa lagu ini mimin kasih tau, karena selain membuat teduh dan mudah di dengar, lagu ini ternyata memiliki sebuah cerita mitos di balik lirik lagunya yang mengayun-ayun. Pada suatu hari, salah satu personil Payung Teduh, Aziz Kariko atau Comi yang juga seorang dosen, menceritakan pengalamannya kepada mahasiswanya.

Jadi ceritanya itu berawal, pada saat Coki sedang hiking bersama teman-temannya. Suatu ketika, ada salah satu teman laki-lakinya yang curhat kalau dia itu sedang dilanda kegalauan akibat masalah cinta dengan pasangannya. Namun katanya, ditengah perjalanan temannya itu menghilang dan semuanya sibuk mencari keberadaannya.

Akan tetapi, karena kesusahan mencarinya dan engga ketemu-ketemu, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu di pos selanjutnya. Karena tak kunjung datang, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari kembali. Tak berselang lama, teman yang hilang ini akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tergantung di atas pohon.

Kemudian, pada saat orang ini hendak di evakuasi dari atas pohon, ternyata di kantong bajunya itu ada sepucuk surat yang berisi puisi. Nah, penggalan dari puisi itulah kemudian dimasukkan ke dalam lirik lagu Resah. Bagi kalian yang belum tau lagunya, yuk mari kita telaah satu per-satu liriknya:

Di mulai dari lirik pertama, yang bunyinya itu "Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap.

Coba kalian fokus pada dua kata ini, "hujan" dan "malam gelap". Setelah kalian fokus kepada dua kata tersebut, menurut kalian nih, jika kalian ingin pergi bersama pacar atau orang yang kalian sayangi, mungkinkah kalian akan pergi saat hujan dan malam gelap? Kemungkinannya akan sangat kecil. Kemudian, ketika malam Minggu hujan aja pasti kalian bingung kan, apalagi kalau malam-malam. Nah maka dari itu, kata "malam gelap" disini kalau menurut mimin lebih mengarah pada dunia yang lain, bukan dunia kita.

Selanjutnya, dilirik kedua ada "Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur"

Nah untuk dilirik kedua ini, coba kita bermain dengan imajinasi. Anggap saja pohon itu adalah kehidupan, daun adalah nyawa. Sedangkan 'gugur' adalah kematian. Dengan begitu, "daun gugur" ini bisa diartikan kematian seseorang. Sekarang sudah sangat jelas kan, kalau sang penulis puisi ini sedang dilanda problematika cinta yang sangat besar yaitu ditinggal mati oleh kekasihnya. Selain itu, maksud dari kalimat ini adalah masih ingin berdua dengan sang kekasih di dunia antara kematian dan kehidupan diantara daun gugur.

Dilirik yang ketiga ada "Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu"

Oke untuk dilirik ini, langsung aja mimin bahas dan menurut mimin di kalimat ini, maksud yang ingin disampaikan oleh si pembuat puisi adalah dia masih ingin berdua bersama kekasihnya itu. Akan tetapi, dia sadar bahwa itu tidak akan mungkin lagi karena sudah berada di alam yang berbeda. Namun, resah disini dalam lirik yang berbunyi "keresahanmu", dia resah antara ingin bertemu dengannya tetapi kenyataannya tidak dibolehkan bertemu satu sama lainnya.

Dilirik selanjutnya adalah "Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang"

Jadi, maksud dari kata melayang-layang ini adalah tidak menapak pada tanah. Kalian pernah melihat orang gantung diri kakinya itu menyentuh atau menapak di tanah? Kalau pernah, mimin berani taruhan bahwa orang itu masih hidup belum meninggal. Adapun, untuk di kalimat ini mungkin saja maksudnya adalah tentang cara sang penulis puisi untuk bisa bertemu lagi dengan kekasihnya di dunia yang berbeda. Yap, cara itu adalah dengan bunuh diri. Dengan adanya kata melayang-layang ini ya artinya adalah bunuh diri bukan yang lain. Maka dari itu, jika kalian benar-benar mencintai orang lain, pasti akan melakukan hal bodoh sekalipun.

Dilirik yang terakhir adalah "Tergoyang angin menantikan tubuh itu"

Maksud dari lirik lagu ini, jiwa dari orang yang udah meninggal dunia karena bunuh diri telah terlepas dan tergoyang bersama angin dan menantikan tubuh sang kekasih di atas sana untuk bisa bertemu kembali. Untuk kali ini, di dunia yang sama.

Well jadi, meskipun lagu ini terdengar romantis namun kalau di telaah lebih baik, liriknya itu bikin bulu kuduk merinding. Tapi biar bagaimanapun, semua itu tergantung pada bagaimana kita menikmati lagu tersebut..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun