Selanjutnya, dilirik kedua ada "Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur"
Nah untuk dilirik kedua ini, coba kita bermain dengan imajinasi. Anggap saja pohon itu adalah kehidupan, daun adalah nyawa. Sedangkan 'gugur' adalah kematian. Dengan begitu, "daun gugur" ini bisa diartikan kematian seseorang. Sekarang sudah sangat jelas kan, kalau sang penulis puisi ini sedang dilanda problematika cinta yang sangat besar yaitu ditinggal mati oleh kekasihnya. Selain itu, maksud dari kalimat ini adalah masih ingin berdua dengan sang kekasih di dunia antara kematian dan kehidupan diantara daun gugur.
Dilirik yang ketiga ada "Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu"
Oke untuk dilirik ini, langsung aja mimin bahas dan menurut mimin di kalimat ini, maksud yang ingin disampaikan oleh si pembuat puisi adalah dia masih ingin berdua bersama kekasihnya itu. Akan tetapi, dia sadar bahwa itu tidak akan mungkin lagi karena sudah berada di alam yang berbeda. Namun, resah disini dalam lirik yang berbunyi "keresahanmu", dia resah antara ingin bertemu dengannya tetapi kenyataannya tidak dibolehkan bertemu satu sama lainnya.
Dilirik selanjutnya adalah "Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang"
Jadi, maksud dari kata melayang-layang ini adalah tidak menapak pada tanah. Kalian pernah melihat orang gantung diri kakinya itu menyentuh atau menapak di tanah? Kalau pernah, mimin berani taruhan bahwa orang itu masih hidup belum meninggal. Adapun, untuk di kalimat ini mungkin saja maksudnya adalah tentang cara sang penulis puisi untuk bisa bertemu lagi dengan kekasihnya di dunia yang berbeda. Yap, cara itu adalah dengan bunuh diri. Dengan adanya kata melayang-layang ini ya artinya adalah bunuh diri bukan yang lain. Maka dari itu, jika kalian benar-benar mencintai orang lain, pasti akan melakukan hal bodoh sekalipun.
Dilirik yang terakhir adalah "Tergoyang angin menantikan tubuh itu"
Maksud dari lirik lagu ini, jiwa dari orang yang udah meninggal dunia karena bunuh diri telah terlepas dan tergoyang bersama angin dan menantikan tubuh sang kekasih di atas sana untuk bisa bertemu kembali. Untuk kali ini, di dunia yang sama.
Well jadi, meskipun lagu ini terdengar romantis namun kalau di telaah lebih baik, liriknya itu bikin bulu kuduk merinding. Tapi biar bagaimanapun, semua itu tergantung pada bagaimana kita menikmati lagu tersebut..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H