Mohon tunggu...
SAYA
SAYA Mohon Tunggu... Administrasi - Author

Kilau Indonesia merupakan lembaga kemanusiaan yang berdiri pada 21 Januari 2012 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berdirinya Kilau Indonesia ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang positif pada bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyebab dan Cara Menghadapi Orang Egois

15 Februari 2023   13:30 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:32 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi foto dari https://berbagibahagia.org/

Artikel Untuk Media Lain

Sahabat pernah engga sih, kamu merasa kesal saat salah satu teman memotong pembicaraan seenaknya aja? Bila ada, berarti kamu memiliki teman yang egois.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah memiliki teman yang egois akan mengerikan? Kemudian, apakah kamu harus tetap berteman dengan orang tersebut atau meninggalkannya dan bagaimanakah cara menanganinya? Untuk menjawab semua pertanyaan itu, yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Orang Menjadi Egois

Menurut Ken Alexander, M.Ed, selaku terapis kesehatan perilaku mengatakan, bahwa dalam dunia psikiatri dan psikologi, seseorang yang egois dapat masuk ke dalam kategori diagnostik. Kondisi tersebut pun bisa diartikan sebagai gangguan kepribadian. Terdapat ada dua gangguan kepribadian yang mungkin berlaku untuk hal ini, yaitu gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian narsistik.

Selain itu, American Psychiatric Association (APA) mendefinisikan gangguan kepribadian histrionik sebagai pola emosi yang berlebihan dan mencari perhatian. Maka dari itu, apabila ada orang dengan gangguan kepribadian ini biasanya akan merasa tidak nyaman saat dirinya tidak menjadi pusat perhatian.

Nah, ada beberapa tanda gangguan kepribadian histrionik yang bisa kamu lihat dan rasakan, diantaranya seperti adanya perubahan emosi yang cepat dan berlebihan serta menarik perhatian pada diri sendiri melalui penampilan. Namun, mereka tidak dingin dan masih bisa berempati.

Sedangkan, kalau ada orang dengan gangguan kepribadian narsistik biasanya mendambakan kekaguman, tapi tidak merasa perlu untuk berempati. Rasa kepentingan diri mereka itu sangat tinggi dan tidak masalah apabila harus mengambil keuntungan dari orang lain.

Tetapi kamu mesti tahu nih, kalau gangguan kepribadian ini dapat berkembang selama masa kanak-kanak atau terjadi di kemudian hari, seseorang juga bisa memiliki gangguan kepribadian ini sejak lahir.

Ciri-ciri Orang Yang Egois

Namun, kamu tidak dapat langsung mengenali orang itu egois atau engga, kenapa? Karena mereka dapat bersikap ramah dan baik hati ketika bertemu dengan orang baru. Kemudian, kamu bisa mengetahui apakah orang itu egois atau engga setelah menjalin hubungan yang dekat atau persahabatan dengannya.

Tapi nih tapi, ada 2 karakteristik utama dari orang yang egois, diantaranya adalah :

  • Merasa eksklusif terhadap diri sendiri
  • Tidak peduli pada kebutuhan atau perasaan orang lain

Selain itu, terdapat berbagai tingkat keegoisan seseorang, tapi kamu bisa menemukan beberapa ciri khusus seperti :

  • Mengutamakan diri sendiri
  • Hanya peduli pada kebutuhan dan keinginan mereka
  • Tidak dapat melihat perspektif orang lain.
  • Tidak peduli pada orang lain

Yang perlu kamu ketahui, orang yang sangat egois itu bahkan bisa berbohong atau memanipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Kemudian, mereka juga bisa melakukan segala hal atau membuat segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana mereka.

Lantas kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan? Berikut ini adalah caranya :

1. Pertama, jangan diambil hati

Terkadang tidak semua hal egois yang orang lakukan harus kamu pikirkan, kenapa? Karena kalau kamu sering memikirkan hingga pusing akibat tingkah lakunya, yang ada kamu akan lebih mudah untuk dimanipulasi.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk dilakukan pembatasan agar orang yang egois bisa melakukan apa yang diinginkan dan tentunya tidak berdampak ke dalam kehidupan kamu.

2. Kedua, tetapkan batasan yang sehat

Menetapkan batasan yang sehat akan memudahkan kamu untuk mengomunikasikan semua keinginan, saat kamu berinteraksi dengan orang egois. Apabila hubungan atau pertemanan yang kamu jalani menjadi stres dan menguras tenaga, ada baiknya untuk menarik diri. Namun, usahakan tetap tidak membuatnya sakit hati atau merasa di jauhi ya.

3. Ketiga, batasi interaksi dengan hal positif

Cara yang ketiga adalah kamu bisa meluangkan waktu dan ruang untuk kegiatan positif bersama teman yang egois. Di sisi lain, kamu perlu membatasi seberapa seringnya bertemu dengannya.

4. Keempat, cobalah mengerti alasan dibalik sikap egois tersebut

Sikap atau perkataan seseorang biasanya dilatarbelakangi oleh suatu hal. Cobalah mengerti alasan di balik sikap egoisnya terlebih dahulu. Tentu saja, mengerti bukan berarti kamu menerima ketika orang tersebut bersikap di luar batas.

5. Yang terakhir adalah jangan pernah merubah seseorang

Ketika kamu berhadapan dengan orang yang egois, hal pertama yang harus diinget adalah jangan mencoba mengubahnya. Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena orang yang egois itu bisa berubah kapan pun mereka mau atau jika mereka memiliki keinginan untuk berubah. Meskipun kamu mengungkapkan perasaan kepada mereka, kamu tidak bisa berharap mereka akan berubah dengan sekejap menjadi orang yang lebih peduli.

Itulah informasi yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan ya. Terima kasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun