Mohon tunggu...
Kilau Indonesia
Kilau Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - Lembaga Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kilau Indonesia merupakan lembaga kemanusiaan yang bergerak dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, tanggap bencana dan kerelawanan yang berpusat di Indramayu Jawa Barat yang memiliki jangkauan di Indramayu, Sumedang, Majalengka, Bandung dan Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

On This Day 10 November 1945, Hari Pahlawan dan Penamaan Stadion 10 November!

10 November 2022   15:30 Diperbarui: 10 November 2022   15:31 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi foto: https://berbagibahagia.org/

Akan tetapi, pukul enam pada pengumuman itu sebenarnya adalah pukul 4 sore WIB. Pada masa pendudukan Jepang, mereka menggunakan aturan-aturan, seperti menerapkan waktu Tokyo sebagai acuan zona waktu, penggunaan sistem kalender, dan merubah arah kiblat sholat umat Muslim, bukan menghadap Makkah, tapi mengarah ke Tokyo.

Rapat raksasa yang semula akan diadakan pada 11 September, ditunda. Informasi ini juga diketahui dari surat kabar Soeara Asia. Namun, dua hari kemudian, surat kabar itu mengakhiri penerbitannya, sehingga tidak ada lagi pemberitaan tentang pelaksanaan rapat raksasa di Tambaksari.

Namun beruntungnya, surat kabar Soeara Merdeka dari Bandung memuat peristiwa rapat raksasa Tambaksari, berbarengan dengan laporan peristiwa rapat raksasa di Lapangan Ikada. Pemberitaan itu terbit pada 20 September 1945.

Dari dokumentasi Soeara Merdeka, rapat raksasa Tambaksari diadakan pada  13 September 1945, sedangkan rapat di Pasarturi diselenggarakan pada 17 September 1945. Dari dua peritiwa rapat tersebut, mampu mengobarkan keberanian dan semangat rakyat Surabaya.

Kibaran bendera Merah Putih segera menyebar di mana-mana. Dua hari kemudian, yaitu 19 September 1945 sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Ploegman mengibarkan Merah Putih Biru di atas menara Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit). 

Keberanian  Ploegman ini, selanjutnya mendapatkan kehormatan sekaligus kerugian, dia menjadi orang Belanda yang pertama tewas selama periode perang mempertahankan kemerdekaan (1945-1949), antara Indonesia melawan Belanda. 

Dari Kota Pahlawan, gelora semangat semakin membara dan mulai menjangkiti ke seluruh penjuru negeri. Kemudian, berakhir di meja perundingan empat tahun berselang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun