Mohon tunggu...
Kilau Indonesia
Kilau Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kilau Indonesia merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kilau Indonesia merupakan lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan dan memiliki program-program seperti Berbagi Makan, Berbagi Pendidikan, Berbagi Kesejahteraan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Akhir Drama Grup E dan F, Belgia dan Jerman Pulang dengan Tangan Hampa

2 Desember 2022   15:30 Diperbarui: 2 Desember 2022   15:29 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lanjutan fase grup Piala Dunia 2022 terakhir pada tadi malam berlangsung cukup seru dan mengejutkan.  Total ada empat pertandingan yang dimainkan mulai Kamis (01/12/2022) malam WIB hingga Jumat (02/12/2022) dinihari WIB.

Dari mulai Selasa malam kemarin, fase grup Piala Dunia 2022 telah menginjak atau memasuki matchday ketiga. Dimana artinya, dua pertandingan terakhir setiap grupnya akan dimainkan dalam waktu bersamaan agar tidak terjadi "main mata".

Sejauh ini Piala Dunia 2022 berlangsung sangat seru dengan banyaknya hasil yang mengejutkan. Sebagai contohnya saja terjadi di matchday 1 lalu, ada pertandingan yang membuat publik menjadi terkejut. 

Pertandingan tersebut mempertemukan antara tim tango Argentina melawan Arab Saudi dan Jerman kontra jepang, dimana tim tango mengalami kekalahan diikuti dengan tim panser Jerman yang juga mengalami kekalahan kontra tim samurai biru (Jepang).

Sebelum memulai pertandingan antara tim panser (Jerman) kontra tim samurai biru (Jepang), ada banyak sekali kontroversi yang mewarnai di dalamnya. Salah satunya adalah kampanye "LGBT" yang di lakukan oleh tim panser (Jerman) sesaat kick off diberlangsukan. Akibat dari itu, banyak publik dari berbagai macam negara menjadi geram atas tingkah laku yang dilakukan oleh tim panser. Sehingga, publik pun tanpa ragu melakukan olok-olok terhadap tim panser pasca pertandingan usai.

Matchday ke 2 juga tak kalah serunya nih sahabat, soalnya hingga akhir matchday 2 dilangsungkan baru ada 3 tim yang berhak dipastikan lolos ke babak 16 besar. Diantaranya adalah Prancis, Brasil dan Portugal.

Di matchday 3, tim-tim favorit mulai menunjukkan tajinya, termasuk Australia yang mengejutkan Denmark (1-0) untuk menemani Prancis ke 16 besar Piala Dunia 2022. Ada pula kisah keberuntungan Polandia yang, meski kalah 0-2 dari Argentina, tetap berhak melangkah ke fase gugur.

Terkini, di laga penentu Grup F, Belgia harus gigit jari dan angkat koper dari Qatar setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Kroasia (0-0). Menariknya, justru Maroko yang bisa jadi juara Grup F. Skenario serupa juga terjadi di Grup E. Jepang secara mengejutkan mengalahkan Spanyol untuk jadi juara grup. Jerman harus tersingkir meski menang besar atas Kosta Rika.

Lantas yang menjadi pertanyaannya adalah apakah tim yang tidak lolos itu terkena "karma" atau ada kesalahan teknis dari sang pelatih dalam meramu timnya? Oke, mimin akan kasih penjelasannya kepada sahabat.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa sebelum Piala Dunia 2022 berlangsung ada berbagai macam kontroversi di dalamnya. Salah satu kontroversi tersebut adalah tentang pelarangan "LGBT" baik itu atribut, pasangan dan lain sebagainya untuk berada di Qatar. Atas pelarangan tersebut, beberapa negara seperti Jerman, Inggris, Wales, Belgia, Denmark, Belanda dan Swiss melakukan protes dengan menulis surat untuk FIFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun