Â
Ruang Publik Kota sebagai sarana umum diartikan secara sederhana adalah taman, tempat bermain, jalan atau ruang terbuka. Ruang publik selanjutnya diartikan sebagai ruang atau lahan umum, dimana masyarakat dapat melakukan kegiatan publik fungsional maupun kegiatan sampingan lainnya yang dapat mengikat suatu komunitas, baik melalui kegiatan sehari-hari atau kegiatan berkala. (Kusumawijaya.2006).
Ruang Publik Kota sebagai ruang yang dapat diakses oleh setiap orang dengan sendirinya harus memberikan kebebasan penggunanya. Sedang menurut Putman (1991) Ruang Publik Kota harus memiliki syarat 3 hal yakni : Responsif : multiguna untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Demokratis : Rahmatan lil alamin (universal) yakni kebermanfaatan untuk semua orang tanpa memandang golongan, kesempurnaan fisik, warna kulit, dan lain-lainnya. Bermakna : Ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dunia luas dan konten sosial.
Sejatinya ruang publik kota di Indonesia haruslah memiliki syarat-syarat tersebut. Sebagai kompasier yang perduli terhadap konsep ruang publik kota di Indonesia yang ramah insani, beberapa kontribusi pemikiran dapat penulis paparkan sebagai berikut
:
A. Tamanku, Surgaku.
Tamanku, surgaku penulis namakan dengan Raudhah Zone Public (RZP). Konsep RZP yang dikembangkan penulis adalah Ruang Publik Kota yang memiliki tiga syarat diatas yakni : Responsif, Demokratis dan Bermakna. Konsep nya adalah : Taman sentra . Dalam Ruang Publik Kota dibagi atas beberapa sentra antara lain :
a.1. Sentra Samara (Sakinah Mawaddah Wa Rahmah). Di sentra ini masyarakat dapat menikmati suasana kekeluargaan dan keharmonisan rumah tangga. Adanya spanduk, artikel-artikel nasihat rumah tangga yang harmonis dan ruang bercengkerama dengan keluarga. Disentra ini di siapkan ruang minum teh keluarga atau minum kopi sekeluarga.
a.2. Sentra Jaskes (Jasmani dan Kesehatan). Di sentra ini masyarakat dapat melakukan aktivitas olahraga ringan seperti jogging, skiping, senam yoga, ataupun sekedar senam pernafasan. Pada sentra ini dijelaskan bagaimana mengukur denyut nadi ideal, mengukur berat badan ideal dan mengatur pernafasan dengan senam hizaiyyah. Adanya ruang melepas dahaga dengan minuman – minuman kesehatan berbahan herbal akan lebih membuat sehat jasmani masyarakat.
a.3. Sentra Sosmed (sosial media). Bagi yang suka sosmed dengan aplikasi online, di sentra ini di sediakan free wifi yang dapat di akses hanya untuk sosmed saja. Di sentra ini semua situs selain sosmed di blok dan masyarakat hanya bisa mengakses sosmed untuk chatting : facebook, twitter, whattapp dan skype.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/27/images-disabilitas-5607f99de8afbd360c1b4e61.jpg?t=t&v=583&x=583?t=o&v=770)
a.4. Sentra Difabel ( cacat tubuh ). Bagi penderita difabel sentra ini memberikan kenyamanan dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan difabel seperti track kursi roda, tiang musik, Wc khusus difabel, kantin difabel dan musholla difabel. Di sentra ini pengelola Publik Kota memanjakan para difabel untuk senang di sentra dan tamanku, syurgaku ini.
a.5. Sentra AHHA ( Aku Happy Tahu Sesuatu) . sentra ini sangat cocok untuk anak-anak dan remaja yang memiliki jiwa ingin tahu. Disentra ini banyak di informasikan berkaitan dengan temuan-temuan teknologi dan ilmu pengetahuan, rahasia ilmu, sejarah peradaban manusia, keajaiban dan pengungkapan-pengunggapan misteri ilmu pengetahuan dan teknologi. di sentra ini ada free wifi atau wifi id yang memberikan informasi yang dapat diakses berkaitan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan.
a.6. Sentra Recycle and go green. di sentra ini masyarakat diberikan edukasi bagaimana mendaur ulang sampah, membuat biopori, menanam pohon lindung dan aneka tanaman obat dan herbal (apotik hidup). Di sentra ini masyarakat dapat belajar bagaimana memelihara tanam-tanaman apotik hidup, mendaur ulang sampah non organik dan membuat biopori. Penjelasan baik dengan penjelasan suara, ataupun tulisan tersebar diareal sentra Recycle dan go green ini.
B. Bapak pemerintah, dengarkan jeritan hati kami.
Kami masyarakat kota merindukan Ruang Publik Kota kami dapat memberi manfaat bagi kami. Kami sudah lelah dengan aktifitas kami yang padat mulai hari awal kerja hingga akhir kerja, kami perlu ruang publik kota yang menyenangkan dan memberikan refresh bagi otak dan jiwa kami. Untuk itu, dengarkan jeritan hati kami :
b.1. Jadikan taman kotaku, menjadi syurgaku. Jangan kau biarkan taman kotaku jadi nerakaku. Taman kota sekarang jadi neraka karena : sarang penjahat, sarang prostitusi, jarang perjudian dan sarang remaja berpacaran. Rubahlah itu dengan konsep kami.
b.2. Jadikan taman kotaku, menjadi sumber ilmu. Jangan kau biarkan taman kotaku jadi pembodohan karena tempat para pelajar bolos. Dengan konsep kami, Inshaa Allah tamanku adalah madrosahku.
b.3. Jadikan taman kotaku, menjadi sumber kebaikan. Jangan kau jadikan taman kotaku menjadi sumber keburukan. Karena itu konsep tamanku, syurgaku kami patut dipertimbangkan.
Demikian sedikit kontribusi penulis dalam akrikel kompasiana tentang Tamanku, Syurgaku sebagai ruang publik kota yang menyenangkan masyarakat. Semoga bermanfaat.
Bahar Sungkowo S.Pd
bsungkowo290304@gmail.com / 087820994093.
Sumber naskah:
Kusumawijaya. 2006 Dalam tesis Widi Aswindi.2002. Pemanfaatan Ruang Publik, Majalaya. PKL. ITB. Bandung.
Robert D Purnam. 1993. Making Democraty Work.Civic Traditional in Modern Italy. Princetown University Press.
Sumber Gambar :
https://yudhabass.wordpress.com/2013/07/03/merry-go-round-bagi-pengguna-kursi-roda/
Â
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI