Mohon tunggu...
Kiky Rifky
Kiky Rifky Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis untuk hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ar-Raudhah Solo dan Kenangan

20 April 2023   23:32 Diperbarui: 21 April 2023   03:42 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ada satu pesan mendalam dari Kak Seto (bukan Komnas Anak, tapi relawan Raudhah), ia mengatakan, "Beruntung kita semua bisa jamaah bareng Eyang Husein. Jika Eyang Husein hanya sholat dan duduk bareng kita tok, nggak ngapa-ngapain, itu lebih dari cukup untuk bekal sehari tanpa kajian dan kegiatan lain. Apalagi sampai ngobrol, manfaatin waktu sebaik mungkin dan jaga adab kita sebagus mungkin."


Benar, sosoknya yang mengingatkan pada Habib Anies bin Alwi bin Ali Al-Habsyi selalu membawa jiwa santri ke telaga "uns" yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Penulis sendiri sering lupa bahwa kebersamaan dengan Eyang Husein itu masih di dunia, belum di surga.


Kajian menjelang Dzuhur, santri dimanjakan dengan kisah-kisah orang Sholeh yang tertuang dalam kitab Syarah 'Ainiyyah-nya Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi oleh Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi di mini auditorium New Raudhah sehingga sholat Dzuhur berjamaah akan ada Habib Muhammad di shof pertama di belakang Eyang.


Di kesempatan ini, santri bisa melihat betapa asyiknya seorang ayah dan anak bercengkerama selepas sholat, dan yang dibahas adalah ilmu, bukan dunia apalagi orang lain. Ini benar-benar surga hingga tak terasa air mata hampir tumpah saat penulis melihatnya. Inilah pendidikan Habib Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid, batinku.


Kak Seto menambahkan, "Apalagi kegiatan kita di bulan Ramadhan ini full dengan kebaikan, mulai jam 9 pagi tadarusan, dilanjut kajian dengan Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, sholat Dzuhur berjamaah, istirahat, sholat Asar lanjut kajian menjelang buka puasa bareng guru kita semua Habib Novel Alaydrus, buka bersama tiap hari, malamnya Tarawih satu juz lebih ..." diselingi canda tawa ala Kak Seto.


Persis seperti yang dikatakan Kak Seto bahwa Tarawih di Ar-Raudhah cukup istimewa sehingga santri yang terbiasa tarawih kilat di kampungnya bakal merasa sedikit berat dengan durasi yang sama dengan pertandingan sepak bola aturan FIFA. Kalau beruntung, diimami Habib Novel sendiri agak cepat, tapi biasanya diimami oleh Ustadz I'is dan Ustadz Fuad yang pakai tilawah, eh, tartil maksudnya ... syahdu sekali berdirinya. Bukan satu dua santri yang takbiratul ihram menjelang ruku'.


Tapi setelah tarawih, santri dimanjakan dengan kopi khas Raudhah dan sajian yang selalu berubah seperti bubur sumsum, bubur jagung, lontong sayur, dan masih banyak menu yang hampir berubah tiap malamnya. Semangat untuk Mas Saifurrahman Kediri, santri yang merelawankan diri menjadi tim asah-asah. Kami bersaksi njenengan orang baik yang suka "nyenengin orang".


"Saya mengikuti bapak saya, mengikuti kakek saya dalam tarawih. Kalo mengikuti kakek buyut saya Habib Ali Al-Habsyi malah sepuluh juz." kata Eyang Husein.


Setelah tarawih, kajian malam di aula New Raudhah. Kajian yang diisi Habib Novel dengan durasi yang lebih panjang dari durasi kultum menjelang buka puasa. Tak jarang pula diisi oleh Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi dan Ustadz I'is yang disuruh tausiyah malah baca doa akhir majelis. "Saya kalo disuruh ceramah itu rasanya seperti sakaratul maut," tuturnya.


Di kajian malam, kopi khas Raudhah menjadi sajian wajib. Artinya, dua kali ngopi dalam semalam hingga ada yang menolak kopi saat kajian dengan alasan kembung dan takut asam lambung naik. Padahal, kopi Raudhah tak ada korelasinya dengan "penyakit anak muda" itu. Betul, Eyang?


Apakah kopi saja? Tentu tidak. Kopi tidak hadir sendiri, ia berkawan gorengan singkong dan ketela, juga senampan kacang rebus yang menjadikan kajian semakin asyik dan menyenangkan. Oh ya, satu lagi, selain kopi ... kajian malam juga menghadirkan bubur kacang ijo yang selalu ada, selalu setia di aula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun