22 tahun lalu...
Kala aku belum jua nampak batang hidungku
Kala aku belum tahu gemerlap dan riuhnya dunia sendu
Kala aku yang jua belum tahu apa itu problema dan juga waktu
22 tahun lalu....
Saat aku belum mengenal siapa ayah dan ibuku
Saat aku belum mengenal manisnya janji palsu
Saat aku belum mengenal piluh yang membuatku begitu tersedu
22 tahun lalu...
Ketika badan ku belum tampak adanya
Ketika raga dan jiwaku belum Tuhan beri nyawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!