Akhir-akhir ini sering kali kita temui penyu atau ikan memakan sampah plastik di laut.
Hal ini sungguh mengejutkan jika kita melihat tekstur plastik dan bau komposisi bahan kimia yang menyusunnya pada plastik normal yang kita temui di daratan. Bagaimana tidak, plastik seperti yang sering kita temukan di kehidupan sehari-hari jauh dari sesuatu yang menarik bagi hewan di laut.
Akan tetapi, hal itu sangat berbeda apabila kita bandingkan dengan plastik yang kita temui dan pungut dari laut. Apa yang membuat beda? Jawabannya mungkin tidak masuk akal, tapi itu benar adanya. Plastik dari laut tidak hanya berbentuk seperti makanan bagi hewan, bahkan plastik dari laut berbau seperti ikan sungguhan.
Dilansir dari BBC Indonesia, bahwa Mulai dari plankton sangat kecil sampai ke paus besar, binatang laut ini diketahui memakan plastik.
Suatu fakta yang sangat mengejutkan bukan.
Lebih jauh lagi, Erik Zettler, ahli ekologi mikroba di Royal Netherlands Institute for Sea Research menyatakan "Cobalah cium sepotong plastik yang Anda pungut dari air saat Anda di pantai,"
     "Baunya seperti ikan."
Zettler mengatakan ini karena semua plastik di air laut segera ditutupi lapisan tipis mikroba, yang biasa disebut sebagai 'Plastisphere'.
Lapisan kehidupan berlendir ini mengeluarkan senyawa kimiawi yang bau dan rasanya seperti makanan.
Satu senyawa khusus ini, dimethyl sulfide (DMS), bekerja sebagai kode kimiawi plastik dan dikenal menarik perhatian sejumlah binatang, termasuk ikan.
Hal ini cukup serius jika dibiarkan selama beberapa tahun kedepan biota laut akan mati tersiksa setelah menelan sampah plastic yang dibuang manusia di laut lepas.