Mohon tunggu...
Kiki Resky Indrayanti
Kiki Resky Indrayanti Mohon Tunggu... Penulis - Menjadi Perempuan Sederhana :)

Manusia yang cerdas adalah manusia yang selalu butuh perubahan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengukir Indah Pesan Seorang Ibu

18 Desember 2023   10:27 Diperbarui: 18 Desember 2023   10:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan Anak

Mom.. My Strengh, My Spirit, My Love. 

Tidak ada kata yang pantas untuk diucapkan selain dari kata Terima Kasih, Doa, Harapan dan Permintaan Maaf dari seorang anak yang banyak kekurangannya. Sebagai pengantar singkat, berhubung awal desember adalah momentum perayaan hari IBU maka tulisan ini saya persembahkan dan saya dedikasikan buat Almarhumah IBU saya, yang berpulang ke Rahmatullah pada tahun 2019. Saya pernah mendengar satu pernyataan dari seorang psikolog dimedia sosial dia mengatakan seperti ini, "untuk tahu kenapa anak itu cerdas, kuat, hebat lihat siapa IBUnya karena seorang IBU yang cerdas akan melahirkan dan mendidik seorang anak dengan cerdas." Begitupun dengan kacamata saya melihat seorang IBU adalah sosok yang sangat menginspirasi, IBU adalah ibaratkan obat dari luka, IBU adalah seorang sahabat, IBU adalah motivator. Berbicara tentang IBU itu tidak akan ada masanya untuk selesai karena jantung dari sebuah keluarga adalah IBU. Ditinggalkan oleh orang yang tersayang bukan hal yang mudah untuk diikhlaskan tapi ada satu hal yang buat saya kuat dan bertahan hingga saat ini adalah pesan-pesan insipirasi yang beliau utarakan baik secara verbal ataupun visual pada saat beliau masih hidup. Sosok IBU yang menginspirasi membuat saya selalu ingin bergerak lebih cepat dari biasanya dengan metode belajar dari sebuah pengalaman. Mungkin setiap orang tua itu punya metode yang berbeda dalam mendidik anak begitupun Almarhumah IBU yang memberikan metode berbeda terhadap saya tapi tulisan saya ini sedikit sifatnya general karena bisa saja bukan hanya saya yang mengalami tapi banyak seorang anak diluar sana juga merasakan hal yang sama dengan terinspirasi dari sosok IBU yang hebat.

Proses adalah sebuah pengalaman yang akan memberikan memori ke generasi kita selanjutnya. IBU ku adalah sosok yang memberikan memori penting itu dalam pikiran saya hingga sampai diusia sekarang. Menjadi anak yang kuat disaat kita mengalami jatuh bangun bukan perkara mudah untuk dilalui dengan instan, semua butuh proses untuk membentuk Mindset kita tentang pola kehidupan yang kita lalui hingga saat ini. Begitupun menjadi anak yang hebat, hebat dalam segala hal merupakan kebanggaan tersendiri untuk mencintai diri kita. Seorang IBU itu mengajarkan kita menjadi anak hebat agar kita bisa mencintai diri kita, peduli dengan diri kita. Mengajarkan sesuatu yang hebat itu tidak harus menyekolahkan kita sampai setinggi mungkin bisa saja terkendala dari segi biaya tapi bukan berarti tidak bisa mengejar impian kita untuk sekolah tinggi-tinggi ataupun mengejar Impian kita. Seorang IBU yang hebat selalu punya banyak cara untuk membuat anak itu hebat salah satunya adalah menjadi support system untuk anaknya meskipun terkendala di ekonomi dan anak yang cerdas akan terbentuk sendiri cara berpikir dan perilakunya meskipun hanya berdasarkan dukungan yang kuat dari seorang IBU dan begitu pentingnya peran IBU yang berpengaruh dalam keluarga.

Sama halnya menjadi anak yang cerdas, memiliki pengetahuan luas juga dibutuhkan yang namanya menganalisis dengan baik, mendengarkan dengan baik. Secara tidak langsung seorang IBU itu memberikan pola cerdasnya secara visual karena secara tidak sadar seorang anak itu akan mengikuti bagaimana sikap dan perilaku IBUnya. Jadi, bukan hal yang  tak wajar jika kita menemukan diluar sana banyak anak yang hebat, pintar, cerdas karena sosok IBU yang menginspirasi seperti peribahasa mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Seperti itulah mungkin penjelasan singkat dari sosok IBU yang menginspirasi saya hingga sampai diusia 27 Tahun. Mungkin sifatnya general tapi semoga menginsipirasi para pembaca terutama bagi seorang anak yang masih hidup IBUnya. Pesan saya cuma satu "Time is Money, jadikan Ibu itu ibaratkan Waktu, selalu berharga jika disia-siakan kebersamaannya".

Dan pesan untuk ibu di Syurga "Raga mungkin sudah tidak bisa dirangkul kembali tapi hati dan jiwa selalu menyatu dalam doa dimalam-malam panjang"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun