Mohon tunggu...
Rizki Ramadhannisa
Rizki Ramadhannisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ordinary Girl

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Carnos?

20 Oktober 2013   20:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Rizki Ramadhannisa. No peserta 422

Di ceritakan hidup lah seorang gadis cantik dan baik hati bernama Kifa. Kifa adalah anak seorang petani miskin yang tinggal di sebuah desa terpencil.

Kifa memiliki hobi memelihara bunga-bunga yang indah dan berwarna-warni untuk di rawat dan menjadi hiasan cantik di rumahnya yang sederhana. Karena hobi nya tersebut, tak jarang Kifa pergi jauh keluar daerah pedesaannya untuk mencari bunga-bunga asing yang sulit di temukan.

Pada suatu hari, Kifa pergi mencari bunga-bunga asing. Dan sampai lah ia di suatu kerajaan yang sangat ramai penduduk. Mata kifa mulai menjelajah toko yang ia lewati di daerah kerajaan tersebut. Ia terus berjalan dan berjalan, rasa sakit yang mulai timbul di pergelangan kaki nya pun ia abaikan.

Hingga, sampai lah Kifa di sebuah istana yang sangat megah. Aneh nya, istana tersebut terbuat dari kayu dan tidak ada satu pengawal pun yang terlihat menjaga gerbang istana. Rasa penasaran Kifa muncul atas istana itu, ia memutuskan untuk masuk melalui gerbang istana. Dan ternyata bukan hanya gerbang, pintu utama istana pun tidak di jaga dan terbuka dengan lebar. Kifa semakin penasaran dan memberani kan diri nya untuk masuk ke dalam.

Betapa terkejut nya Kifa, tidak seperti yang ia bayang kan. Bagian dalam istana tersebut sangat sederhana, semua benda-benda yang ada terbuat dari kayu. Tidak ada benda-benda mewah seperti emas, permata dan lain-lain.

Kifa melanjut kan penjelajahan nya di istana yang sangat sepi itu. Dan dia menemukan sebuah pintu yang menurut nya sangat indah, di hiasi oleh banyak bunga yang tidak pernah ia lihat sebelum nya. Kifa pun semakin tertarik dengan isi istana itu, terutama pada pintu tersebut dan dengan sangat hati-hati ia membukanya.

Kifa lagi-lagi di kejutkan oleh penglihatannya. Ia melihat sebuah danau di hiasi taman bunga yang luar biasa indah. Kifa sangat gembira saat itu, ia pun ber jalan menyusuri taman dan memetik bunga-bunga yang ia sukai. Dan ketika ia hendak memetik lagi, Kifa di kejutkan oleh sebuah tangan yang menggenggam tangan nya secara tiba-tiba.

“Siapa kau!?” tanya Kifa dengan nada ter kejut.

Di depan nya telah berdiri seorang pemuda tampan dan gagah.

“Aku Carnos, pemilik istana ini dan seluruh isi nya.. termasuk taman dan bunga-bunga yang kau petik itu nona muda..” jawab pemuda itu sambil tersenyum ramah.

“Be.. benar kah tuan?emm.. ma.. maaf kan aku, aku tidak ber maksud untuk lancang.. aa.. aku..” Kifa sangat gugup saat itu, ia takut pemuda itu mengira ia adalah seorang pencuri.

“Ahh.. tidak, tidak apa nona.. kau boleh memetik bunga mana pun yang kau sukai..” ujar Carnos.

“ aa..aa.. apa kau sungguh-sungguh tuan? Terima kasih, aku rasa ini sudah cukup.. aku akan pergi sekarang.. sekali lagi maaf dan terima kasih tuan Carnos” Kifa pun melangkah kan kaki nya hendak pergi.

“Ku mohon jangan..” pinta Carnos sambil meraih tangan Kifa.

“Ta.. tapi tuan?”

“Panggil saja aku Carnos, nona muda.. boleh kah aku mengetahui nama mu?” tanya Carnos lagi dengan sopan.

“Tentu tuan, ehh.. Carnos, nama ku Kifa..” jawab kifa sambil tersenyum manis, yang membuat Carnos terpesona oleh nya.

“Baik lah Kifa.. tinggal lah semalam di sini, biar kan aku menjamu tamu ku yang sangat cantik ini terlebih dahulu.. ”

Kifa pun menyetujui nya. Carnos mengajak Kifa untuk makan malam yang ia masak dan hidang kan sendiri.

“Apakah kau selalu melakukan semua nya sendiri Carnos?” tanya Kifa sambil menikmati masakan Carnos yang menurut nya sangat lezat.

“Ya.. aku suka mengerjakan segala sesuatu dengan tangan ku sendiri” jawab nya dengan santai namun ter dengar tegas.

“Lalu, kemana pergi nya para pengawal dan prajurit istana mu?”

“Aku cinta kedamaian dan benci peperangan, maka aku pecat mereka semua..”

Makan malam selesai, Carnos pun menuntun Kifa menuju kamar tidur yang telah ia sedia kan khusus untuk Kifa. Dengan hiasan bunga berbagai macam jenis dan warna yang sangat indah.

Kifa pun kembali mengucapkan banyak terima kasih pada Carnos , dan Carnos hanya membalas dengan senyuman manis dari wajah tampan nya.

Malam yang sangat indah bagi Kifa berlalu, pagi pun menyambut.

Kifa memohon izin untuk pulang, namun Carnos melarang nya dan meminta Kifa untuk tinggal satu malam lagi. Kifa pun tak sanggup untuk menolak tawaran pemuda yang sangat baik pada nya itu.

Begitu juga dengan keesokan hari nya lagi.

Dan hari demi hari pun ber lalu, terhitung sudah se bulan ia tinggal di istana kayu tersebut. Kifa mulai resah dengan keadaan itu. Ia merindukan orang tua nya yang pasti sedang mencemaskan dan menunggu kepulangan nya. Namun, Carnos tetap tidak mengizinkan nya pulang dengan berbagai alasan.

Hingga, pada suatu hari ketika mereka sedang makan malam.

“Kifa, aku ingin mengatakan sesuatu yang penting” ujar Carnos perlahan dengan wajah yang serius.

“Apa itu Carnos? Seberapa penting kah, hingga membuat mu terlihat begitu serius?” tanya Kifa penasaran.

“Aku ingin kau tetap tinggal bersama ku, bukan hanya sebagai tamu.. aku ingin kau selama nya ada disini menemaniku..” Carnos ber jalan ke arah Kifa dan menyodorkan sebuah cincin dengan ukiran bunga yang sangat indah ke arah Kifa.

“ Mau kah kau menikah dengan ku?” ujar Carnos sambil berlutut di depan nya.

“Ta.. tapi Carnos, aku.. aku sangat merindukan orang tua ku, aku ingin sekali pulang.. aku tidak bisa seterus nya berada disini bersama mu.. aku janji akan sering menjenguk mu.. tetapi aku tidak bisa menikah dengan mu..” dengan lembut dan sangat hati-hati Kifa menolak lamaran Carnos.

Sesungguh nya Kifa mencintai Carnos, namun ia jauh lebih mencintai orang tua nya. Dan tidak dapat hidup tanpa mereka.

“TIIDAK!!!” Carnos berteriak keras ke arah Kifa, namun suara teriakan nya tidak terdengar seperti suara Carnos. Carnos bangkit berdiri dan tiba-tiba saja wajah tampan dan tubuh gagah Carnos berubah menjadi Monster yang sangat menakutkan dan hendak menerkam Kifa.

Kifa pun terkejut dengan perubahan yang terjadi pada Carnos.

“Aaaaaaaaa.....” jerit Kifa histeris

“SIAPA KAU!?” Kifa pun menjerit sambil berlari tak tentu arah di dalam Istana. Ia sangat bingung dan ketakutan saat itu.

Kejar mengejar pun terjadi antara Carnos dan Kifa. Kifa berlari ke arah pintu taman bunga dan masuk ke dalam nya. Ia menutup dan mengganjal pintu taman dengan benda-benda yang ada disekitar nya, lalu bersembunyi di balik bunga-bunga besar sambil menangis. Namun, Carnos dapat dengan mudah nya menghancurkan pintu tersebut.

Kifa pun putus asa, ia tahu Carnos akan segera menemukan nya di balik bunga itu. Kifa pun memutus kan untuk berlari dan melompat ke danau lalu berenang sebisa mungkin menjauhi istana. Carnos pun melihat sosok Kifa yang sedang ber lari ke arah danau, dan mengejar nya. Betapa terkejut nya Carnos melihat Kifa hendak melompat, ia pun berusaha untuk menghentikan langkah nya. Namun terlambat, Carnos tergelincir dan masuk ke dalam air.

Ternyata Carnos tidak bisa berenang, ia pun kembali menjadi wujud manusia nya dan berteriak minta tolong.

Kifa yang mendengar suara Carnos menjadi iba dan tidak tega untuk meninggalkan Carnos. Kifa pun berbalik untuk menolongnya.

Setelah Carnos sadar, ia meminta maaf dan berterima kasih kepada Kifa. Carnos sangat menyesal dengan perbuatan nya dan menawar kan diri nya untuk mengantar Kifa kembali pulang.

Kifa pun menerima tawaran Carnos.

Sesampai nya mereka di rumah Kifa, Carnos menemui orang tua nya dan melamar Kifa di hadapan mereka.

Dan kali ini, Kifa menerima lamaran Carnos.

Pesta pernikahan pun di selenggarakan dengan megah dan indah.

Pada suatu malam Carnos bercerita, salah satu pelayan yang ia pecat adalah seorang penyihir. Karena dendam, penyihir tersebut mengutuk nya. Yaitu, apabila ia sedang sedih, marah dan kecewa ia akan berubah menjadi monster yang sangat menyeram kan. Kutukan itu akan hilang, dengan ketulusan dan kebaikan hati seseorang yang mau hidup bersama nya.

Mendengar cerita itu, Kifa merasa lega. Ternyata Carnos bukan manusia jadi-jadian seperti yang ia fikirkan selama ini.

Carnos dan Kifa pun hidup bahagia selama nya.

Tamat

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

http://www.kompasiana.com/androgini

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community:http://www.facebook.com/groups/175201439229892/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun