"Oh begitu." kata keledai. "Dapatkah kau ajari aku bagaimana bernyanyi dengan cara yang sama seperti yang kaulakukan."
Jangkrik tertawa. "Keledai tidak bisa bernyanyi seperti jangkrik." jawabnya. "Aku tidak akan benar."
"Mengapa tidak?" tanya keledai dengan sedihnya.
"Hanya tidak akan. Aku tidak akan mengatakan kepadamu mengapa." jawab jangkrik. "Itu rahasia keluarga."
"Oh aku janji untuk tidak mengatakannya kepada seseorang tentang itu kalau kau mengajariku. Ayolah, Pak Jangkrik, ayolah!"
"Baik - baik, baiklah, Kukatakan kepadamu rahasianya, tapi jangan pernah kau katakan kepada orang lain."
"Tidak akan." kata keledai. "Aku janji, aku janji. Katakan."
"Rahasianya adalah jangan kau memakan atau meminum sesuatu selain embun. Embun, seperti kau tahu adalah air yang menempel di rumput di awal pagi. Tak ada yang lain lagi. Lalu kau bisa bernyanyi sepertiku."
"Tak ada yang lain selain embun?" seru keledai. "Bagaimana aku bisa hidup hanya dengan embun."
"Itulah kau. Tidak mau mendengarkanku. Seharusnya tidak usah kukatakan kepadamu rahasiaku."
"Maafkan aku, Pak Jangkrik. Aku sangat bersyukur kau katakan kepadaku dan aku akan melakukan apa yang kaukatakan. Kaupikir aku akan bisa bernyanyi sepertimu suatu hari nanti?"