"Pohon apa? Desa apa?" hyena itu bertanya, mulutnya berair.
"Di bawah sana." burung gagak itu menunjuk. "Desa orang-orang dataran."
"Orang-orang pejuang?" tanya hyena, sudah gemetar ketakutan.
"Sudah kubilang, kalian hyena tidak berani."
"Tidak, tidak, Pak Gagak. Kami sangat berani. Tetapi bagaimana kami bisa mendapatkan daging dari pohon? Kami tidak punya sayap sepertimu."
"Kamu bahkan lebih bodoh dari yang kukira. Apakah kamu tidak punya imajinasi sama sekali?"
"Tentu saja kami punya imajinasi. Katakan apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan daging dan aku akan sangat berterima kasih kepadamu selamanya. Aku akan melakukan segala hal yang kaukatakan kepadaku."
"Baik, kali ini akan kukatakan kepadamu. Tetapi aku tetap menganggap kalian hyena itu bodoh."
"Ya, ya, Pak Gagak, tapi tolong katakan kepadaku."
"Nah, kamu panggil semua teman-temanmu bersama. Lalu kamu berdiri di punggung satu sama lain sampai kamu mencapai daging."
"Dan lalu?"