Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merindukan Kebiasaan-kebiasaan Baik di Bulan Ramadhan

16 April 2021   23:32 Diperbarui: 16 April 2021   23:36 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Umat Islam di mana pun berada tentu sangat merindukan bulan Ramadhan, karena di bulan suci mulia ini kita mendapat kesempatan untuk lebih banyak berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah.

Ramadhan menjadi bulan istimewa karena Allah menjanjikan pahala berlipat-lipat untuk segala ibadah yang kita lakukan, dan ibadah puasa kita dinilai langsung oleh Allah.

Banyak kebiasaan-kebiasaan baik yang kita rindukan untuk kita lakukan di bulan Ramadhan, antara lain : 

1). Menyempatkan waktu untuk berbuka puasa di rumah berkumpul bersama keluarga. Menikmati hidangan sederhana sambil saling bercerita tentang prestasi sekolah, prestasi pekerjaan, saudara, teman, ibadah di bulan Ramadhan, pulang kampung,...Kadang-kadang diselingi humor hingga suasana semakin ceria.

2). Setiap sore sebelum Maghrib kita biasa jalan-jalan sambil berburu makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Banyak penjaja bersemangat jualan sajian khas dan variatif makanan dan minuman untuk berbuka puasa, yang hanya bisa ditemukan di bulan Ramadhan. Tidak mau kalah dari cafe,resto, dan hotel.

3). Menjalin silaturahmi dan saling mengunjungi dengan menghadiri undangan buka puasa bersama keluarga, sanak saudara, teman sekolah, teman-teman di kantor, berkumpul menikmati sajian buka puasa. Biasanya kita mengundang orang-orang melalui chat whatsapp atau aplikasi lain untuk menentukan kapan dan di mana tempatnya. Biasanya di cafe, resto, atau di rumah.

4). Biasanya anak-anak dan remaja lelaki menabuh gendang, jimbe, galon aqua bekas , atau barang-barang rongsok, membangunkan warga komplek untuk makan sahur, sambil berseru lantang, "Sahur!Sahur!Sahur!"

5). Membagikan makanan untuk sahur dan buka puasa. Di bulan Ramadhan kita wajib melakukan kegiatan yang memberi manfaat, salah satunya berbagi makan berbuka puasa dan makan sahur untuk mereka yang membutuhkan. Menyisihkan sebagian rizki untuk memberi hidangan buka puasa dan sahur orang-orang di masjid, di jalan, dan kaum dhuafa.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda,"Barangsiapa memberi makan kepada 36 orang yang berpuasa setiap tahun, seakan-akan ia beribadah puasa satu tahun (karena kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali). 

Dan barangsiapa memberi makan dan minum orang-orang yang berpuasa atas dasar niat ini, Allah mencatat baginya ibadah puasa berabad-abad dan bertahun-tahun-tahun.

Foto Dokumentasi Pribadi
Foto Dokumentasi Pribadi
6). Biasanya anak-anak sekolah dasar sampai sekolah menengah mengikuti pesantren kilat di sekolah. Pesantren kilat memberi kesempatan bagi anak-anak untuk bisa berinadah sesuai dengan tuntunan Al Quran dan hadits-hadits shahih , mendapat tambahan ilmu agama, terhindar dari perbuatan-perbuatan dan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.

7). Mendirikan salat malam (salat sunat Tarawih) setelah salat Isya selama bulan Ramadhan. Orang-orang melantunkan ayat-ayat suci Al Quran di masjid, membuat suasana malam semakin syahdu. Setiap hari tadarus Al Quran sampai waktunya khatam. Di mana-mana terdengar ledakan petasan dan kembang api  yang disulut anak-anak.

Di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam-malam tanggal ganjil, orang-orang, dewasa, remaja, anak-anak, berdatangan untuk memakmurkan masjid.  Sesudah salat Isya mendirikan salat malam, bertasbih, lalu I'tikaf sambil belajar Tahsin Al Quran dibimbing imam masjid sampai menjelang salat Subuh. I'tikaf bermanfaat untuk menjernihkan hati dan pikiran, berserah diri dan taqarrub kepada Allah, berusaha mendapatkan anugrah dari Allah di malam Lailatul Qadar.

Foto Dokumentasi Pribadi
Foto Dokumentasi Pribadi
8). Setelah berpuasa selama 30 hari, kita menyambut hari kemenangan di malam terakhir, berkumpul bersama-sama di masjid melantunkan gema takbir yang terdengar ke seluruh komplek  lewat pengeras suara. Sementara beberapa warga takbiran keliling komplek sambil menabuh beduk.

9). Mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang merantau pulang ke kampung halamannya pada hari raya Idul Fitri. Meski harus menempuh waktu belasan jam, tersendat-sendat di padatnya lalu lintas, harga tiket transportasi selangit, para perantau rela melakukan segalanya agar bisa mudik lalu berkumpul bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun