3). Reksadana Saham (Equity Funds), reksadana ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Tujuannya pertumbuhan harga saham per unit dalam jangka panjang, sehingga risiko lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap tetapi menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
4). Reksadana Campuran ( Discretionary Funds), reksadana ini menginvestasikan dalam efek bersifat ekuitas dan hutang yang perbandingannya tidak termasuk Reksadana Pendapatan Tetap dan Saham. Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan , sehingga risiko moderat dengan tingkat pengembalian yang relatif tinggi daripada Reksadana Pendapatan Tetap.
Sebagian besar bank menyarankan kita agar membeli reksadana pendapatan tetap karena risikonya relatif lebih rendah dibandingkan dengan reksadana saham.Bank lembaga yang sangat konservatif dan bersifat sangat prudent ( hati-hati). Keputusan berinvestasi ada di tangan kita.
Ketika akan berinvestasi  sebaiknya kita memikirkan dulu tujuannya dan sesuaikan karakteristik reksadananya. Pilihlah yang lebih sesuai dengan tujuan dan risiko yang dapat kita terima.
Mengenai memilih investasi untuk jangka waktu 10 tahun dengan menyisihkan 1 juta Rupiah per bulan dan pilihan lainnya 500 ribu Rupiah pet bulan untuk jangka waktu 15 tahun, salah satu prinsip berinvestasi adalah semakin besar dan semakin panjang semakin baik, karena berarti menyisihkan sebagian uang sekarang untuk dinikmati di masa depan. Sehingga masa depan akan lebih terjamin dengan semakin banyak kita berinvestasi.
Pelajari dengan baik perjanjian dan aturan reksadana yang dipilih. Contohnya bila kita karena suatu hal tidak bisa meneruskan kewajiban, tidak ada suatu klausul yang memberatkan investor seperti terdapat redemption yang cukup besar, dalam aturan reksadana yang dikeluarkan oleh Bapepam . Maka pemegang unit reksadana dapat mengalihkan hak kepemilikannya. Tetapi dapat ditanyakan kembali kepada pengelola reksadana apakah reksadana tersebut dapat diwariskan.
Hak calon investor untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya dan menanyakan segala sesuatunya mengenai jenis investasi. Kalau kurang jelas tanyakan kepada lembaga atau bank yang menawarkan alternatif investasi sampai sedetail-detailnya. Lembaga yang baik akan dengan senang hati menerangkan segala sesuatunya kepada calon nasabahnya. Pilih lembaga keuangan yang bereputasi tinggi dan terpercaya.
Dalam berinvestasi sebaiknya besaran investasi yang menjadi komitmen dalam jangka panjang disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada dan realistis. Prinsip penting lain yang harus selalu diingat, jangan menyimpan seluruh uang kita dalam satu jenis investasi, melainkan ke dalam kumpulan jenis investasi (portfolio) yang memperhatikan kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang. Sehingga kita tidak akan mengalami kesulitan keuangan terutama arus kas dalam jangka pendek yang berakibat kita harus menjual asset secara cepat dan merugi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H