Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Dollar Cost Averaging

31 Desember 2020   04:06 Diperbarui: 31 Desember 2020   04:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Untuk berinvestasi di dua macam reksadana dengan sistem pembelian Dollar Cost Averaging (DCA), misalnya yang satu  untuk jangka waktu 10 tahun dengan menyisihkan 1 juta per bulan dan yang kedua 500 ribu per bulan untuk jangka waktu 15 tahun.Reksadana dengan metode DCA manakah yang sesuai untuk kita? Apakah reksadana dengan dana yang tidak dapat diambil dalam jangka waktu tertentu ( misalnya 5 tahun) aman? Dapatkah reksadana ini diteruskan oleh anak? 

DCA adalah strategi investasi  yang bertujuan  untuk mengurangi gejolak harga saham atau reksadana yang dibeli dengan jumlah uang tertentu yang sifatnya tetap dalam interval waktu reguler, mengabaikan ke mana arah pasar bergerak. Dengan menginvestasikan sejumlah uang tertentu secara tetap maka investor akan membeli lebih banyak saham atau unit reksadana ketika harga menjadi rendah  dan akan membeli lebih sedikit saham atau unit reksadana saat harga naik.

Misalnya kita sekarang punya dana 12 juta Rupiah dan ingin menginvestasikannya dalam reksadana. Dalam strategi DCA kita disarankan untuk secara teratur membeli reksadana setiap bulan 1 juta Rupiah dalam setahun, daripada membeli reksadana sekaligus 12 juta Rupiah. Dasar pemikiran strategi ini pasar adalah volatile (selalu naik dan turun). Kita memperkirakan dengan tepat ke mana arah pasar akan bergerak. Bila kita suatu jenis investasi pada saat harga rendah dan menjual pada saat harga tinggi ( Buy Low - Sell High) kita akan selalu menikmati keuntungan.Masalahnya bagaimana kita tahu bahwa harga yang terjadi hari ini merupakan harga terendah? Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menentukan kapan kita harus membeli dan kapan kita harus menjual?, tetapi tidak menjamin 100% akan berhasil.

Strategi DCA juga begitu, kita akan mendapat kerugian relatif lebih kecil  jika reksadana yang kita beli harganya terus meningkat dibandingkan dengan menginvestasikannya  sekaligus pada saat harga rendah. Tetapi pada umumnya harga akan cenderung naik dan turun.

"Contoh Strategi DCA yang berhasil

Keterangan  Harga Per Unit  Dollar Cost Lump 

                               Reksadana      Averaging    Sum

                                                           2.000.000  10 juta

Bulan 1                      1.000                2.000      10.000

Bulan 2                        900                2.222

Bulan 3                      1.025                1.951

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun