Eksistensi gerakan pramuka di seluruh dunia tidak bisa lepas dari nama Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell (lebih dikenal dengan nama Baden Powell atau B - P), pendiri gerakan pramuka, dijuluki Bapak Pramuka Dunia.
Di tangannya gerakan pramuka berkembang menjadi organisasi nasional, internasional, universal. Lord Baden Powell berjasa mempertemukan anggota kepanduan (scout) dari berbagai negara di dunia.
Berawal dari tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bisa bertahan di alam bebas Lord Baden Powell kemudian merintis berdirinya kepanduan dunia. Saat pertama kali bergabung dengan angkatan perang Inggris  (British Army) tahun 1876, bukunya ditulis hanya untuk membantu tentara mengatasi kesulitannya bertahan hidup di alam bebas. Tetapi buku karangannya beredar luas dan lama kelamaan banyak diminati anak-anak. Pada tahun 1907 B - P berkemah bersama 22 orang anak, dalam kegiatan kepanduan pertama di kepulauan Brownse Inggris. Beberapa hari setelah kegiatan itu anak-anak ini semakin menyukai bertualang di alam bebas.
Lord Baden Powell dan istrinya, Lady Olive Baden Powell, mendirikan gerakan kepanduan yang kita kenal sekarang dengan sebutan Boy Scout dan Girls Scout. Hingga saat ini puluhan juta anggota kepanduan dari 216 negara menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di Geneva, Switzerland dan World Association of Girld Guides and Girl Scouts ( WAGGGS).  Indonesia salah satu anggotanya, organisasi kepanduan di Indonesia adalah Praja Muda Karana  ( Pramuka).
Keanggotaan pramuka bersifat suka rela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Semua anggota bisa bergaul dan berbaur menjadi satu kesatuan. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 Tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian setiap tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka.
Gerakan Pramuka Indonesia tak bisa dipisahkan dari perkembangan gerakan kepanduan dunia, yang selalu mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan jaman.Â
Pada waktu WOSM mencanangkan Pramuka Net bagi negara-negara anggota di seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan Pramuka Indonesia meluncurkan situs www.pramuka.co.id untuk mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, juga untuk memantau perkembangan kepanduan di setiap  negara anggota WOSM.
Setiap tahun WOSM menyelenggarakan Jambore On The Internet (JOTI). Jambore tak hanya mempertemukan para pesertanya langsung, namun juga sesama netter (pengguna internet) untuk bisa menjalani kegiatan bersama.
Lord Robert Stephenson Smyth Boden Powell dilahirkan di London, Inggris, 22 Februari 1857, dari ayah bernama Prof. Savilian Boden Powell, guru besar ilmu geometri di Oxford University, dan Ibu Henrietta Grace Smyth.
Ayahnya meninggal saat  Boden Powell berumur 7 tahun. Beliau dan 6 saudaranya diurus oleh Ibunya. Curahan dan kasih sayang dan perhatian Ibu mereka terhadap anak-anaknya membuat anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang berprestasi dan kreatif. B - P anak ke 5 dari 7 bersaudara, punya 4 kakak laki-laki, seorang adik laki-laki, dan seorang adik perempuan.
Jiwa petualangan B - P dimulai sejak kanak-kanak. Beliau pertama kali belajar mengenai kehidupan di alam dari kakaknya, Warrington, yang sangat hobi dengan dunia laut. B- P dan Warrington sering bermain di laut seharian sehingga Ibu mereka selalu khawatir terapi tidak pernah melarang anak-anaknya nermain ke luar rumah.
Selain keluarga, sekolah juga berperan penting membentuk B - P menjadi sosok ternama.Di sekolah beliau dikenal sebagai anak yang populer dan sangat pemberani.Â
Dia aktif dalam berbagai kegiatan termasuk olah raga.Beliau gemar sekali sepak bola dan pernah menjadi penjaga gawang untuk kesebelasan sekolahnya.Â
B - P sangat suka bereksperimen dengan ide-idenya sendiri, sehingga dianggap aneh oleh beberapa temannya. Tetapi beliau tidak peduli dengan kritikan dan cemoohan teman-temannya.
Ketika bersekolah di SMP Charterhouse tahun 1872, B - P dekat dengan guru pecinta seni. Hal ini mempengaruhi hidup beliau di kemudian hari. Selain dikenal sebagai Pramuka Lord Boden Powell dikenal sebagai pelukis dan penulis andal. Sejumlah karyanya dikoleksi beberapa orang kolektor dunia.
Pada masa SMP kecintaannya terhadap kehidupan petualangan di alam semakin besar. Alam menjadi magnet bagi kehidupan B - P. Beliau sering pergi ke hutan untuk mengamati burung-burung dan hewan-hewan lainnya.Beliau belajar bagaimana memanjat pohon, menangkap kelinci lalu dimasak menggunakan kayu bakar. Beliau begitu menikmati masa sekolahnya di Charterhouse.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya B - P sempat bimbang, apakah akan melanjutkan kuliah di Oxford University seperti kakak-kakaknya, atau pergi berpetualang ke sejumlah tempat di dunia.Akhirnya beliau memutuskan mengikuti ujian masuk tentara dan berhasil, bahkan berada di peringkat atas sehingga dibebaskan dari kursus militer dasar di Sandhurst, dan langsung diberi pangkat Letnan Pembantu di Divisi 13 Hussars.
Saat kesatuannya mendapat penugasan ke India, B - P sangat senang sebab beliau punya kesempatan banyak untuk berpetualang. Beliau berlayar dari Portsmouth, Inggris, pada tanggal 30 Oktober 1876, dan tiba di Bombay, India, Â pada tanggal 6 Desember 1876, B - P begitu cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Beliau sangat suka bereksplorasi dengan alam di sana.
Pada tahun 1895, beliau ditugaskan ke Afrika, dan kembali ke India pada tahun 1897 untuk memimpin Divisi 5 Dragoon Guards. Karuer militer B - P berlanjut di Malta dan daerah lainnya di Afrika. Saat kembali ke Afrika pasukannya terperangkap terkepung Mafeking. Beliau harus berusaha keras mengatur pasukannya untuk melawan 8.000 tentara Boer. Setelah bertempur lebih dari 9 bulan, pasukan B - P berhasil ke luar dari kepungan tentara Boer. Keberhasilan ini membuat B - P naik pangkat menjadi Mayor Jendral.
Pengalaman-pengalamannya selama bertugas tersebut ditulisnya dalam buku bertajuk Aids to Scouting yang kemudian dipublikasikan pada saat hari ulang tahunnya yang ke - 40.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H