Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Evaluasi Diri dan Raih Prestasi Lebih Baik Tahun 1442 Hijriah

23 Agustus 2020   18:08 Diperbarui: 23 Agustus 2020   18:16 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memasuki tahun baru 1 Muharam 1442 Hijriah adalah momen berharga bagi setiap insan yang beriman untuk mengevaluasi diri atas segala ibadah dan aktifitas yang telah dilakukan setahun lalu.

Sebagai insan yang beriman alangkah baiknys kita mengarahkan aktifitas dan amal perbuatan kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Tetapi bukan berarti kita tidak dapat menikmati kehidupan dunia sehingga meninggalkan tugas dan kewajiban kita memcari nafkah.

Dalam ibadah kita kepada Allah SWT., tetaplah menjadi diri sendiri. Pedagang tetaplah sebagai pedagang, tenaga kerja tetap sebagai tenaga kerja, karyawan tetap karyawan,dan seterusnya.Dalam menjalankan fungsi dan tugas kita masing-masing niatkanlah karena memohon keridhaan Allah SWT, harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah SWT dan untuk masa wabah pandemi Covid - 19 sangat diharapkan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan para pakar medis, para ulama, dan pemerintah.

Pedagang tidak boleh menipu dengan mengurangi takaran, timbangan, dan perbuatan-perbuatan lain yang merugikan konsumen. Tenaga kerja tidak boleh mencuri barang milik perusahaan.Karyawan tidak boleh korupsi dengan menggelapkan uang yang dititipkan kepadanya.

Semua itu kalau didasari niat Lillaahi Ta'ala, termasuk ke dalam ibadah mu'amalah yaitu hubungan antar sesama manusia dan lingkungan.

Di samping itu ada ibadah mahdhah, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah SWT. yang dikerjakan oleh setiap muslim sebagai fardhu 'ain  (kewajiban individual), seperti salat lima waktu sehari semalam, puasa Ramadhan, naik haji (wajib bagi yang mampu sekali seumur hidup) dan ibadah-ibadah lainnya. Dalam menjalankan ibadah ini apakah kita telah melaksanakannya sesuai dengan yang ditentukan Allah SWT? Pada tahun 1442 Hijriah kita bertekad untuk memperbaikinya karena setiap muslim sangat dianjurkan untuk terus meningkatkan kualitas iman dan taqwamya dari waktu ke waktu.

Bagi seorang muslim bila hari ini lebih baik dari hari kemarin dia adalah orang yang beruntung.Bila hari ini sama dengan hari kemarin dia dalam keadaan rugi. Bila hari ini lebih buruk dari hari kemarin dia sangat merugi.

Al Quran Surat Al Insyirah menyatakan, "Apabila engkau telah selesai dengan satu urusan, maka bersiap-siaplah untuk mengerjakan urusan yang lain."

Ayat tersebut menganjurkan setiap orang beriman untuk menjadi pekerja kerad yang tidak menyia-nyiakan waktu. Dengan mengamalkan ayat ini seorang muslim diharapkan selalu meningkatkan kualitas dirinya secara terus-menerus melalui berbagai jenis pekerjaan yang diselesaikannya sehingga ia menambah pengetahuan, pengalaman, dan penghasilannya.

Bekerja dengan etos kerja tinggi dan bersungguh-sungguh.Bila telah selesai melakukan satu pekerjaan, ia bersiap-siap melakukan pekerjaan yang ada di hadapannya.

Ada tiga aspek yang harus kita bangun dalam meningkatkan kualitas ibadah, yaitu hati, pikiran, dan jasmani. Untuk menguatkan dan membersihkan hati kita membutuhkan ibadah-ibadah seperti salat wajib,puasa wajib,dengan tambahan salat-salat sunat, dan amal ibadah lainnya., sehingga setiap muslim dan muslimah diharapkan mampu meningkatkan kualitas iman dan taqwanya. Selain itu kita memprogramkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Islam melalui buku-buku Islam, menghadiri majelis ta'lim,atau menyaksikan acara-acara dakwah di televisi.

Untuk konsumsi pikiran, kita memerlukan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan atau profesi yang kita lakukan, termasuk di dalamnya penguasaan bahasa dan teknologi informasi.Perencanaan program kerja dan target-target yang harus dicapai kita susun.Misalnya untuk konsumsi otak dan pikiran, kita merencanakan untuk menyelesaikan membaca buku-buku yang berkaitan dengan profesi kita dalam waktu tertentu. Dan untuk pengembangan kekuatan jasmani memerlukan olah raga rutin.Dalam Islam manusia dianjurkan untuk selalu berpikir, berdzikir, dan berikhtiar.

Insya Allah setelah kita mengevaluasi program-program yang telah lakukan kita bisa menilai sejauh mana intensitas amaliyah kita dalam melaksanakan perintah-perintah Allah SWT.

Di era millenial ini umat Islam semakin menghadapi tantangan global melalui media cetak, elektronik, dan on line. Setiap muslim dan muslimah diharapkan memelihara jati dirinya dengan konsisten (Istiqomah) dan berpegang teguh pada ajaran Islam seperti termaktub dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun