Ramadhan adalah bulan penuh berkah, karena banyak keutamaan yang diraih, kehadirannya selalu dinantikan kaum muslimin di seluruh dunia. Tetapi bagi sebagian orang berpuasa tidak semudah membalikkan telapak tangan,meski sudah niat berpuasa suka lemah kehabisan tenaga (demam asthenia), stuip/step pada anak-anak, dan ueat saraf tegang karena masalah-masalah berat yang belum juga dapat diatasi.
Tetapi jangan khawatir, hasil penelitian mengungkapkan bahwa zat-zat alkaloid,sterol, triterpen,flavoid,tanin,polifenol,dan minyak atsiri dalam tanaman leng-lengan (daun setan) bisa dimanfaatkan untuk penenang (sedatif) dan perangsang (stimulan).
Resep penggunaannya :
1). Untuk Demam Asthenia
   20 gram daun leng-lengan ditumbuk halus dicampur air 300 cc masak hangat lalu diperas, untuk sekali minum. Diminum 2 kali sehari.
2). Stuip/Step Pada Anak-Anak
   50 gram daun leng-lengan direbus dengan 7 liter air. Mandikan anak-anak yang terkena stuip/step dengan Air rebusan leng-lengan ini,lalu ubun-ubunnya dikompres dengan daun inggu (godong minggu) dan cuka Jawa.
3). Menenangkan Urat Saraf
   Segenggam daun leng-lengan  direbus dengan segelas air sampai mendidih sebentar.Untuk diminum 2 kali, pagi dan sore.
Leng-lengan/daun setan (Leucas lavandulifolia) termasuk tanaman perdu, tumbuh liar di pinggir jalan atau di pematang sawah, di tempat-tempat kering yang tingginya di bawah 1.500 meter dari permukaan laut. Tinggi tanaman ini antara 40-80 centimeter, daunnya runcing pada ujung-ujung dan pangkalnya, tepi daun bergerigi.Â
Daunnya tunggal saling berhadapan satu sama lainnya. Di ketiak daun akan muncul bunga majemuk berbentuk lidah kecil-kecil berwarna putih. Bunganya bergerombol dalam karangan-karangan bunga semu yang padat (setiap bunga letaknya saling berjauhan. Buahnya yang sudah masak berwarna hitam berbentuk segitiga,termasuk  buah batu. Tanaman leng-lengan bisa dikembangbiakkan dengan penyemaian biji.
Selama berpuasa,kebutuhan tubuh terhadap seluruh zat gizi harus tetap terpenuhi.Pengaturan makan sahur sebaiknya bahan makanan mengandung sumber ksrbohidrat seperti nasi, protein hewani seperti ikan, daging ayam, telur, protein nabati seperti tahu,tempe,...dilengkapi sayur-mayur dan buah-buahan. Konsumsi air putih minimsl 3 gelas (sekitar 750 cc).
Di malam hari gizi yang dikonsumsi sama dengan saat sahur. Konsumsi air putih 5 gelas (1.250 cc), minumnya bertahap. Untuk berbuka puasa sebaiknya diawali dengan minum buah berair banyak diblender atau dikunyag santai. Terus minum air putih, istirahatkan perut 10 sampai 15 menit. Setelah itu baru menyantap nasi dan lauk-pauknya. Sehingga tubuh beradaptasi untuk tidak menyantap makanan yang tidak dibutuhkan.
Ada beberapa makanan berkolesterol tinggi yang sebaiknya dihindari,karena menyebabkan tubuh menjadi lemas,membuat pusing,lelah. Seperti emping, otak,jeroan,gajih,kulit,kacang-kacangan, kecambah,pucuk daun,...
Setelah 12 jam berpuasa, cadangan glikogen tubuh menurun. Ini menyebabkan tubuh membutuhkan tambahan produksi gula yang bisa didapatkan dengan berolah raga ringan.Misalnya jalan kaki 30 menit antara 1-2 jam sebelum berbuka puasa.
Dengan makan sahur dan berbuka puasa pola makan selama berpuasa menjadi lebih teratur. Di saat berpuasa,sistem pencernaan kita mendapat kesempatan untuk beristirahat dan dibersihkan dari zat-zat yang merugikan di usus,ginjal,kandung kemih, paru-paru, kulit,dan merubah simpanan lemak dalam tubuh menjadi energi.
Pola tidur berkualitas juga dibutuhkan untuk mempertahankan kebugaran tubuh. Usahakan tidur cukup antara 6-8 jam setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H