Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tiga Metode Umum Menghitung Uang Pertanggungan

21 Januari 2020   06:08 Diperbarui: 21 Januari 2020   06:24 3145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

3). Metode Financial Needs Based Value. Dalam metode ini besar uang pertanggungan berkisar minimal sama besarnya dengan uamg kebutuhan tertentu di masa sekarang, dikalikan 150%. Sedangkan uang pertanggungan maksimalnya sebesar uang di masa yang akan datang dikalikan 80%.

Metode ini mutlak dikombinasikan dengan investasi yamg dilakukan ( per bulan atau per tahun) untuk mencapai kebutuhan keuangan di masa mendatang dari kebutuhan keuangan itu. Metode ini juga bisa digunakan nagi mereka yang sudah  berpenghasilan sangat besar setiap bulannya, sehingga  dua metode lainnya di atas tidak mumgkin dipakai lagi karena akan memberikan jumlah uang pertanggungan yang terlalu besar (kecil kemungkinan uang pertanggungan disetujui perusahaan asuransi). 

Mari kita coba contoh perhitungan uang pertamggungan. Bila saat ini kita kuliah selama empat tahun, pembayaran uang kuliah (termasuk biaya pembayaran, biaya belajar mengajar, SKS, dan lain-lain), di luar biaya buku dan transportasi, misalnya sebesar Rp 80.000, dengan memperhatikan faktor biaya pendidikan 18% per tahun, dalam waktu 18 tahun biaya ini membengkak hingga Rp 1.573.860.075. Untuk melindungi keluarga, besarnya uang pertanggungan asuransi jiwa yang layak bagi kita sebesar...

- Dengan menggunakan Metode Human Life Value, uang pertanggungannya sebesar Rp 600.000.000. Bisa menopang kehidupan keluarga maksimal 10 tahun.

- Dengan menggunakan Metode Income Based Value, uang pertanggungannys  sebesar Rp 1.200.000.000, dengan memperhitungkan bunga 5% per tahun. Kalau uang pertanggungannya disimpan dalam produk perbankan, hasil bunganya sebesar Rp 5.000.000, bisa digunakan untuk menopang kehidupan keluarga.

- Dengan menggunakan Metode Financial Needs Based Value, uang pertanggungan yang layak (untuk kebutuhan perencanaan pendidikan anak) adalah Rp 120.000.000 hingga Rp 1.260.000.000.

Dalam memilih produk asuransi jiwa sebaiknya kita pilih produk asuransi yang paling optimal. Kita harus mengetahui kisaran premi untuk masing-masing uang pertanggungan yang ada. Sehingga memperoleh manfaat terbaik, yaitu uang pertanggungan yang tinggi dengan pembayaran premi minimal.

Lebih baik memilih produk asuransi jiwa murni yang tidak digabungkan dengan investasi untuk mendapatkan hasil optimal. Karena kalau digabungkan dengan investasi, premi yang dibayarkan (dengan uang pertanggungan sama)  akan lebih mahal. 

Sehingga bisa membantu kita menghindari potensi kegagalan proteksi dengan uang pertanggungan besar secara berkesinambungan, akibat pembayaran premi terlalu tinggi. Sehingga polis asuransi kita dibatalkan ( dalam istilah asuransi disebut Lapse).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun