Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir Besar di Awal Tahun 2020

14 Januari 2020   18:30 Diperbarui: 14 Januari 2020   18:37 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekian lama kita menantikan datangnya musim penghujan setelah mengalami musim kemarau panjang. Dan kita pun bersuka cita saat hujan datang di awal tahun 2020.

Tetapi ketika hujan deas terus-menerus malah menjadi masalah. Air hujan yang jatuh ke bumi meluap dari sungai-sungai, dari situ-situ, dan dari sumber resapan air yang kini sudah tak berfungsi. 

Sehingga beberapa wilayah di Jawa Barat, seperti kota Bandung, kabupaten Bandung, kabulaten Bandung Barat, Depok, Bogor, Bekasi, juga hampir di seluruh Jakarta, dan Banten, dilanda banjir. 

Daerah yang paling parah terkena banjir di Jakarta dan Lebak Banten, hingga menyebabkan puluhan korban jiwa meninggal. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB)  menginformasikan kebanyakan korban meninggal karena terseret arus banjir.

Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat menginstruksikan tindakan mengevakuasi korban-korban banjir ke tempat aman, untuk menyelamatkan mereka setidaknya sampai cuaca ekstrim hilang dan banjir surut.

Usai banjir besar melumpuhkan Jakarta, sebagian wilayah Jawa Barat, dan sebagian wilayah Banten,  pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat berusaha agar banjir tidak bertambah besar atau tidak terulang di masa depan. 

Pekerjaan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah,  tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat termasuk para pengusaha property yang berambisi membangun komplek perumahan di bukit yang dulunya berfungsi sebagai area resapan atau penampungan air.

Kita harus menyadari bahwa air membutuhkan saluran atau jalan untuk mengalir atau meresap ke dalam tanah. Tidak boleh ada tumpukan sampah di  di gorong-gorong atau drainase. 

Daerah untuk resapan air atau penampungan air tidak boleh berubah fungsi menjadi komplek perumahan atau dibeton, atau tidak boleh menjadi lahan-lahan pertanian ringan sekalipun, dengan membabat pohon-pohon besar yang berfungsi meresap air. Biarkan air mengalir dan meresap pada tempat-tempat yang seharusnya.

Bu Icha teman sekantor saya pada tanggal 31 Desember 2019 sore mengabarkan telah terjadi banjir bandang menerjang beberapa daerah di Padalarang dan Ngamprah, kabupaten Bandung Barat, hingga ribuan warga harus mengungsi.akibat tanggul di aliran Sungai Cihaurgeulis jebol.

Foto banjir bandang di Ngamprah dan Padalarang. Dokumentasi Icha
Foto banjir bandang di Ngamprah dan Padalarang. Dokumentasi Icha
Adik ipar saya Mala pada tanggal 2 Januari 2020 juga mengabarkan melalui whatsapp , rumah keluarganya di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, sejak tanggal 31 Desember 2019 terendam air sepinggang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun