Setinggi-tingginya harapan hidup kita akan mati kembali ke tanah, sesekali kita hidup kadang berada di bawah, kadang di atas, tetapi ingat saat kita di atas semakin tinggi anginnya kencang bumerang MTA kena thermal amblaaaaas kintir terbawa arus panas dan tak kembali. Artinya kita harus belajar ikhlas apapun yang hilang pada kita. Apa yang saya terima saat ini adalah cerminan dari apa yang telah saya berikan.
Bumerang ada yang  terbang tinggi, ada yang terbang rendah, kopipun ada yang tumbuh di ketinggian ( kopi Arabika), ada yang tumbuh di bawah 1000 meter rendah ( kopi Robusta).
Kopi dan bumerang bagi saya melekat kepada art science dan passionate mungki masih ada lagi filosofi harfiah dari logo tersebut  yang belum saya temukan. Tetap ada satu citra keindahan bagi kaum lelaki yang bisa kita temukan di situ.
Kopi bumerang brand sudah didaftarkan, realisasi cafenya masih dalam proses. Lokasinya di Jl. Cipedak V No. 38 E Rt 007 Rw 009, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kopi Bumerang merupakan roastery rumah sangrai juga, komitmennya menggunakan kopi yang tumbuh di bumi Indonesia saja baik itu jenis arabika, robusta, liberika, exelsa, until kualitas tentunya yang terbaik, walaupun mendapat raw material yang kurang baik menjadi tugas riaster untuk menyangrainya dengan baik.Â
Dan tentunya membangun komunikasi dua arah kepada processor, petani,  memberi masukan  feedback agar kualitas greenbean menjadi lebih baik. Setiap kualitas greenbean apapun keadaan  grade nilai jualnya tetap memiliki tempat dan penikmatnya.
Mengapa hanya kopi lokal Indonesia yang diolah? Ya Indonesia surganya kopi dengan alam tropisnya dulu pernah menempati urutan 2 dunia, namun sekarang lagi berjuang kembali dengan berbagai upaya dan masalahnya.
Kopi bumerang juga anggota Assosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI/SCAI) sebagai wadah bagi semua lini dari hulu ke hilir untuk memperjuangkan kopi Indonesia.
Dari sisi pribadi yang pernah menjalani hilir di retail warung kopi bussiness owner, barista teknisnya, pengamatan, kopi susu tetap menjadi primadona. Â
Paling sederhana di semua kalangan usia, yang bercerita artis kopinya adalah coffee blend, Â produk dasar menunya espresso base, tinggal dilanjutkan ke menu turunan memakai susu, dan campuran pendukung lainnya, blend kopi harus campuran minimal 2 macam kopi, bisa arabika plus robusta, bisa sesama arabika, sesama robusta, dengan catatan beda profile level sangrai dengan tujuan mendapatkan cita rasa espresso yang diinginkan. Yang tidak kalah penting terlintas di pikiran, kopi itu adalah sejarah warisan.Â
Setiap pribadi, baik saya maupun para pelaku sejarah kopi, tak pernah menyadari kalau kopi itu bisa bercerita. Saya sendiri mengenal kopi dari kecil, terbiasa minum kopi dengan brand Kapal Tanker bubuk, terkenal di Riau, khususnya di Dumai tempat saya dilahirkan.Â