Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mafia Bola Musuh Kita Bersama

21 Februari 2019   21:24 Diperbarui: 21 Februari 2019   21:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Masyarakat pecinta olah raga sepak bola di Indonesia selama ini tentu merindukan PSSI kembali menorehkan prestasi setidaknya di ajang SEA Games, Piala AFF, dan lebih jauh lagi. Dan akhir-akhir ini tampak peningkatan prestasi dari para pemain PSSI usia 19, Usia 22, Usia 23.Dan kita tengah menunggu kiprah para pesepak bola senior PSSI di ajang sepak bola internasional. Para atlet sepak bola ini pun tentu mengharapkan bisa memberikan kemampuan terbaik yang mereka miliki untuk berprestasi mewakili Indonesia di olah raga sepak bola ini, setelah berlatih keras kemudian bertanding.Begitu juga dengan para pemain sepak bola dari club-club  yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.

     Dalam olah raga sepak bola yang digemari hampir oleh seluruh lapisan masyarakat ini tentu akan mendatangkan keuntungan yang sangat banyak, karena akan mengundang sponsor untuk mensponsori olah raga ini. Dan PSSI menjadi tempat yang basah untuk menghasilkan uang Di samping itu sepak bola bisa dijadikan ajang judi bola, dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu akan menghalalkan segala cara  agar team yang didukungnya menang, salah satu caranya yang tidak terpuji  dengan mengupayakan pengaturan skor. Seperti yang terungkap akhir-akhir ini.

     Setelah kasus pengaturan skor ini ramai dan mulai terungkap, dan menjadi perbincangan di media,Polisi Republik Indonesia membentuk Satuan Tugas Anti - Mafia Bola. Dan Tanggal 22 Desember 2018 menetapkan Ketua Umum PSSI yang baru Joko Driyono sebagai tersangka kasus pengaturan skor.Saya tak pernah  membayangkan orang seperti Pak Joko Driyono bisa berbuat seperti itu.Dan selain beliau mungkin ada orangorang lainnya yang mencari keuntungan dari Wadah  Induk Sepak Bola di Indonesia ini. Semoga pihak kepolisian Republik Indonesia bisa segera mengungkapnya lagi dan menindak mereka dengan tegas dan tuntas. Karena masalah ini selain merugikan negara, merendahkan martabat PSSI dan orang-orang jujur di dalamnya, juga sangat merugikan prestasi para atlet sepak bola di Indonesia.

     Masalah ini sebaiknya bukan hanya menjadi kewajiban pihak kepolisian saja untuk mengatasinya, tetapi juga harus didukung oleh pengurus PSSI, para pelatih sepak bola, para atlet sepak bola, para wasit, supporter, dan seluruh masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia. Kita harus memerangi mafia bola musuh kita bersama ini. Dan menjaga kehormatan PSSI dan Sepak Bola Indonesia.

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun