Foto : Wahyu Barata
Burung kuntul (Latin : Egretta garzetta) berbulu putih bersih. Tengkuknya berbulu tipis panjang, sedangkan bulu pada punggung dan dadanya menjuntai.
     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia burung kuntul diasumsikan sebagai burung bangau berbulu putih, pemangsa ikan, katak, dan sebagainya (nomina).
    "Burung kuntul putih bertubuh lebih besar dari burung kuntul kerbau dan lebih kecil dari burung kuntul perak, yaitu antara 55-65 centimeter. Bentangan panjang sayapnya sekitar 88-106 centimeter. Burung ini memiliki iris berwarna kuning dan kulit muka kuning kehijauan. Paruh, tungkai, dan kakinya  berwarna hitam. Sedangkan ras migrannya dari asia berjari kuning, kulit wajah kuning kehijauan, dan kemerah-merahan di musim berkembang biak." (Wikipedia).
     Burung kuntul (Egretta garzetta) adalah burung dari suku Ardeidae (kerabat burung cangak).Disebut Little Egret dalam bahasa Inggris. Burung ini mempunyai kembaran yaitu burung kuntul salju/Snowy Egret (Egretta thula) dari Karibia.
Burung kuntul merupakan burung pemakan ikan,krustasea, katak, serangga air, dan belalang. Mereka mencari makanan dalam kelompok tersebar, dan sering berbaur dengan jenis burung lain. Terkadang mereka terlihat sedang mengejar mangsa di tepi pantai, di tempat dangkal. Burung kuntul menjadi salah satu bagian penting jarring-jaring makanan yang ada di ekosistem hutan dalam mangrove.
     Habitat mereka di sekitar sawah, sungai, tambak,hutan mangrove,beting pasir dan lumpur,, dan sungai-sungai kecil di pesisir.
Seperti pada saat mencari makanan burung kuntul senang bergerombol saat bersarang, berkembang biak , bertengger di pohon besar dalam koloni, berbaur dengan burung-burung air lainnya ( burung cangak, burung bangau,, burung blekok).Kebersamaan ini membuat para pemangsa enggan mendekat.Saat pulang ke sarang, burung-burung kuntul ini biasanya terbang dam formasi V.
Mereka membuat sarang dari tumpukan ranting yang mendatar seperti panggung , biasanya pada pucuk pohon yang tanahnya tergenang air. Burung-burung ini membangun habitatnya sendiri tanpa bantuan manusia, sehingga sarangnya tampak sangat alami. Terlebih jika dilihat dari habitat asli burung kuntul yang hidup di sawah, rawa, tambak, dan mangrove.
Saat terbang leher burung kuntul membentuk hurf S, tidak diluruskan. Berbeda dengan keluarga burung bangau (Ciconiidae) dan burung ibis (Threskiornithidae) yang meluruskan leher dan merentangkan kakinya saat terbang.
Pada musim berkembang biak burung kuntul memiliki dua bulus hias putih tipis memanjang pada tengkuknya dan lebih banyak  bulu pada dada dan punggungnya yang menjuntai melebihi ekor. Paruhnya berwarna hitam keabu-abuan, membedakannya dari jenis-jenis burung kuntul lain. Tungkai dan kaki seluruhnya berwarna hitam.