Mohon tunggu...
KIKIN MUTAKIN
KIKIN MUTAKIN Mohon Tunggu... Dosen - Tulisan Kita Literasi Indonesia

Praktisi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ekonomi Digital Versi Milenial

29 Desember 2020   10:40 Diperbarui: 29 Desember 2020   10:43 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.jambi-independent.co.id

Dewasa ini perkembangan tekhnologi informasi khususnya di Indonesia kiat maju dengan pesat. Semakin tingginya populasi kalangan milenial di Indonesia semakin mempengaruhi terhadap tingkat penggunaan fasilitas tekhnologi informasi yang canggih atau sering disebut dalam konsep digital/digitalisasi. Keadaan seperti ini  dapat lambat laun dapat merubah tatanan kehidupan termasuk dalam aktivitas perekonomian.

Pengguna Layanan Digital di Indonesia

Berdasarkan data dari E-Marketer dalam sebuah hasil studi menggambarkan bahwa penggunaan fasilitas tekhnologi informasi (layanan digital) di Indoensia ditinjau dari dua segmen, yaitu segmen pengguna smartphone dan pengguna internet bahwa pada tahun 2019 sebanyak 92 juta jiwa sebagai pengguna smartphone dan 150 juta jiwa pengguna internet.

Jumlah pengguna smartphone dan internet pada tahun 2019 tersebut telah mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2018 dengan jumlah 83 juta jiwa pengguna smartphone dan 133 juta jiwa pengguna internet. Bahkan dengan laju cepatnya perkembangan pengguna layanan digital, Indonesia pada tahun 2016 pernah meraih prestasi sebagai tempat terbaik bagi perkembangan industry e-commerce.

Seiring dengan lajunya tingkat pengguna layanan digital, hal ini tidak bisa dipisahkan dari minat kaum milenial Indonesia untuk melek digital. Dipercaya bahwa meningkatnya pengguna layanan digital dipengaruhi oleh jumlah milineal dari tahun ke tahun.

Milenial Indoensia

Teori generasi (generation theory) yang dikemukakan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall bahwa dalam kurun waktu 100 tahun terakhir terdapat enam (6) kelompok generasi manusia, yaitu:

  • Kelompok Tradisonalis (1922-1945)
  • Kelompok Baby Boomers (1946-1964)
  • Kelompok Generasi X (1965-1980)
  • Kelompok Milenial (1981-1994)
  • Kelompok Generasi Z (1995-2010)
  • Kelompok Alpha (>2010)

Berdasarkan data pembagian kelompok generasi manusia di atas, secara sederhana milenial merupakan segmen penduduk kelahiran akhir tahun 1981-1994 atau dalam kisaran umur 25-40 tahun.

Namun demikian, dewasa ini komposisi kaum milenial tidak bisa dipisahkan dari Generasi Z bahkan Alpha. Jadi kelahiran tahun 1981 - >2010 merupakan kaum milenial dalam satu kesatuan penyebutan.

Di Indonesia sendiri berdasarkan Statistik Indonesia 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik setelah diolah oleh penulis berdasarkan kelompok umur, bahwa yang termasuk kaum milenial (milenial, generasi Z & Alpha) sebanyak 129,3 juta jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 65,4 juta jiwa dan perempuan sebanyak 63,9 juta jiwa.

Konsep Digital dalam Perekonomian

Layanan digital menawarkan berbagai fasilitas yang serba canggih dan cepat. Kecanggihan dan kecepatan inilah yang telah menghipnotis para pengguna layanan digital dalam berbagai aktivitasnya. Jika berdasar pada generasi manusia, maka kelompok generasi 4 sampai 6 merupakan generasi manusia yang sangat fanatik terhadap fasilitas digital. Hampir setiap hari tidak bisa lepas dari digitalisasi, mulai dari berangkat kerja, dalam pekerjaan sampai pulang kerja bahkan di waktu istirahatpun masih menggunakan fasilitas digital.

Digitalisasi dapat pula diterapkan dalam melakukan aktivitas perekonomian sebagai upaya untuk mengejar efektivitas dan efisiensi sumber daya yang tersedia. Konsep digital yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan perkonomian diantaranya:

  • Digitalisasi Perbankan
  • Digitalisasi Investasi Saham
  • Digitalisasi UMKM

Dunia perbankan saat ini telah memberikan layanan berbasis digital, tujuannya tentu untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Selanjutnya dari segi manfaat dan keuntungan konsep digital pada perbankan yaitu gratis biaya administrasi, tidak ada biaya transfer dan tarik tunai di ATM bank lain gratis.

Data Bursa Efek Indoensia (BEI) hampir 60-70% peminat investor di bursa saham didominasi oleh usia 40 tahun ke bawah, artinya termasuk kaum milenial. Hal yang menyebabkan milenial tertarik bermain saham diantaranya harga jualnya relatif murah dan resikonya tidak tinggi. Kaum milenial secara tidak langsung telah terjun menjadi pelaku industri digital. Peluang bermain saham juga sangat terbuka lebar dimasa pandemi ini, dengan keterbatasan dana tapi milenial dapat memanfaatkan luasnya layanan digital untuk bisa berinvestasi secara optimis.

Kegiatan UMKM juga akan terbantu dengan konsep digital ini, diataranya diberlakukannya digital marketing dan efektifitas layanan konsumen. Setiap kegiatan perekonomian lainnya akan terbantu untuk mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Penulis: Kikin Mutakin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun