Kekuatan dan Kelemahan Teori Erikson
Proses sebenarnya untuk menyelesaikan perselisihan dan maju dari satu tahap ke tahap berikutnya tidak sepenuhnya dijelaskan atau dikembangkan dalam teori psikososial, yang merupakan salah satu kelemahan utamanya. Idenya gagal untuk menentukan jenis pengalaman apa yang diperlukan pada setiap tahap untuk menyelesaikan konflik dengan benar dan melanjutkan ke tahap berikutnya.
Salah satu keuntungan teori psikososial adalah memberikan kerangka kerja yang luas untuk mengevaluasi perkembangan sepanjang hidup. Hal ini juga memungkinkan kita untuk menggarisbawahi karakter sosial manusia dan peran penting yang dimainkan oleh ikatan sosial dalam perkembangannya. Para peneliti telah menemukan data yang mendukung keyakinan Erikson mengenai pengembangan identitas, serta berbagai sub-tahap pembentukan identitas. Menurut penelitian tertentu, orang yang memiliki identitas pribadi yang kuat sepanjang masa remaja lebih siap untuk membentuk hubungan dekat di masa dewasa awal. Studi lain, di sisi lain, mengungkapkan bahwa penciptaan dan pengembangan identitas dapat bertahan lama hingga dewasa.
Referensi
Vogel-Scibilia SE, McNulty KC, Baxter B, Miller S, Dine M, Frese FJ. The recovery process utilizing Erikson's stages of human development. Community Ment Health J. 2009;45(6):405-14. doi:10.1007/s10597-009-9189-4
- Malone JC, Liu SR, Vaillant GE, Rentz DM, Waldinger RJ. Midlife Eriksonian psychosocial development: Setting the stage for late-life cognitive and emotional health. Dev Psychol. 2016;52(3):496-508. doi:10.1037/a0039875
- Orenstein GA, Lewis L. Erikson's Stages of Psychosocial Development. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Updated March 9, 2020.
Meeus W, van de Schoot R, Keijsers L, Branje S. Identity statuses as developmental trajectories: A five-wave longitudinal study in early-to-middle and middle-to-late adolescents. J Youth Adolesc. 2012;41(8):1008-1021. doi:10.1007/s10964-011-9730-y
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H