Mohon tunggu...
Kiki Natalia
Kiki Natalia Mohon Tunggu... Guru - Refleksi Teori Belajar | Teknologi Pendidikan | Magister Pendidikan

Education is not preparation for life; education is life itself. – John Dewey

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Teori Belajar & Mengajar: Maslow's Hierarchy of Needs

13 November 2021   14:41 Diperbarui: 13 November 2021   14:43 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aktualisasi diri

Aktualisasi diri mengacu pada rasa pemenuhan atau hidup sampai potensi penuh seseorang. Salah satu elemen pembeda dari aktualisasi diri adalah bahwa ia mengambil bentuk yang beragam untuk orang yang berbeda. Aktualisasi diri mungkin memerlukan bantuan orang lain untuk satu individu, sementara itu mungkin memerlukan kesuksesan di sektor artistik atau kreatif untuk orang lain. Aktualisasi diri didefinisikan sebagai rasa mencapai apa yang kita percaya kita dilahirkan untuk melakukannya. Maslow mengklaim bahwa aktualisasi diri adalah kejadian langka, mengutip Abraham Lincoln, Albert Einstein, dan Ibu Teresa sebagai contoh orang-orang teraktualisasi diri yang terkenal.

Kemajuan Orang Melalui Hirarki Kebutuhan

Maslow mengusulkan bahwa memenuhi persyaratan ini memerlukan sejumlah kondisi. Memiliki kebebasan berbicara dan berekspresi, atau hidup dalam masyarakat yang adil dan adil, misalnya, tidak secara eksplisit disebutkan dalam hierarki kebutuhan Maslow, tetapi Maslow merasa bahwa memiliki hal-hal ini memudahkan individu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Maslow juga merasa bahwa manusia memiliki keinginan untuk mempelajari pengetahuan baru dan mendapatkan pemahaman yang lebih besar tentang dunia di sekitar kita, di samping persyaratan dasar tersebut. Ini sebagian karena fakta bahwa mengetahui lebih banyak tentang lingkungan kita membantu kita memenuhi kebutuhan lain; misalnya, belajar lebih banyak tentang dunia dapat membuat kita merasa lebih aman, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik yang disukai dapat membantu seseorang mencapai aktualisasi diri. Maslow, di sisi lain, berpikir bahwa kebutuhan untuk memahami dunia di sekitar kita adalah kebutuhan intrinsik.

Maslow juga menunjukkan bahwa satu aktivitas dapat memuaskan dua atau lebih keinginan. Berbagi makanan dengan seseorang, misalnya, memuaskan kebutuhan fisiologis akan makanan sekaligus memuaskan keinginan untuk memiliki. Bekerja sebagai pengasuh yang dibayar juga dapat memberikan rasa hubungan dan tujuan sosial, selain memberikan pendapatan (yang memungkinkan mereka membayar makanan dan tempat tinggal).

Menguji Teori Maslow

Teori Maslow bahwa manusia bergerak melalui lima fase tidak selalu divalidasi oleh penelitian pada tahun-tahun setelah ia merilis studi awalnya. Peneliti Louis Tay dan Ed Diener melihat data dari lebih dari 60.000 orang di lebih dari 120 negara dalam studi 2011 tentang kebutuhan manusia lintas budaya. Mereka melihat enam persyaratan mendasar (mirip dengan kebutuhan fisiologis), keamanan, cinta, kebanggaan dan rasa hormat (berkaitan dengan kebutuhan harga diri), penguasaan, dan otonomi, yang semuanya sebanding dengan kebutuhan Maslow. Mereka menemukan bahwa memenuhi tuntutan ini dikaitkan dengan kebahagiaan. Penilaian orang secara keseluruhan tentang kehidupan mereka terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar, dan perasaan baik dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan perasaan dicintai dan dihormati.

Terlepas dari kenyataan bahwa Tay dan Diener dapat menemukan bantuan untuk beberapa persyaratan mendasar Maslow, urutan di mana orang melakukan perjalanan melalui tingkat ini tampaknya lebih merupakan panduan daripada hukum keras. Orang-orang miskin, misalnya, mungkin mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka akan makanan dan keamanan, tetapi mereka melaporkan merasa dicintai dan didukung oleh orang lain di sekitar mereka. Orang tidak selalu harus memenuhi tuntutan mereka sebelumnya dalam hierarki untuk memenuhi kebutuhan cinta dan rasa memiliki mereka.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun