Oleh: Ilun Muallifah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Definisi Manajerial Humanisme
Manajerial humanisme adalah pendekatan dalam manajemen yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil dalam organisasi. Pendekatan ini menekankan pentingnya hubungan antar individu, perasaan, dan kebutuhan manusia dalam konteks pekerjaan dan organisasi. Tujuan dari adanya manajerial humanisme adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih manusiawi, yang mana setiap individu dihargai, diperlakukan dengan adil, dan diberikan kesempatan untuk berkembang.
Manajerial humanisme memiliki prinsip-prinsip seperti empati, kepercayaan, komunikasi terbuka, dan pengembangan pribadi menjadi prioritas. Dalam manajerial supervisi terdapat beberapa prinsip yang harus dipenuhi diantaranya adalah  Pengawas harus menjauhkan diri dari sifat otoriter di mana ia bertindak sebagai atasan dan kepala sekolah/guru sebagai bawahan. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Supervisi harus demokratis, Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi. Titik tekan supervisi yang demokratis adalah aktif dan kooperatif.
Pentingnya Manajerial Humansime dalam Pendidikan
Dalam manajerial humanisme pendidikan membangun hubungan positif antara pendidik dan peserta didik. Hubungan yang baik ini adalah fondasi dari proses pembelajaran yang efektif. Ketika pendidik memahami dan menghargai siswa sebagai individu dengan kebutuhan dan aspirasi yang berbeda, siswa merasa lebih diterima. Pendidik yang menunjukkan empati dan perhatian kepada siswa akan menciptakan suasana yang nyaman untuk belajar. Dalam lingkungan yang positif, siswa akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ketika siswa merasa didukung, mereka cenderung untuk lebih terbuka dalam berbagi ide dan pertanyaan.
Pentingnya manejerial humanisme yang diimplikasikan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam praktik pendidikan seperti, Kepedulian terhadap Individu Ki Hadjar Dewantara memandang setiap individu sebagai entitas yang unik. Pendidikan yang  dijalankannya  tidak hanya  berfokus  pada pembelajaran  akademis,  tetapi juga memperhatikan  perkembangan  pribadi  setiap  murid  secara  holistik. Pendidikan sebagai Pembebasan Ki Hadjar Dewantara juga menganggap pendidikan sebagai sarana untuk membebaskan individu  dari  keterbatasan  dan  ketidakadilan.  Melalui  pendidikan,  seseorang  dapat mengembangkan pikiran kritis, kemampuan analisis, dan pemahaman yang mendalam. Hal ini membantu individu untuk mencapai kemandirian dan kesetaraan.Â
Hubungan yang positif antara pendidik dan peserta didik menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Ketika siswa menikmati proses belajar, mereka lebih cenderung untuk terus terlibat dan berkomitmen pada pendidikan mereka. Dalam jangka panjang, hal ini akan berkontribusi pada pencapaian akademis yang lebih baik dan dalam perkembangannya.
Dampak Manajerial Humansime terhadap Lingkungan belajar
Lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung suportif pada siswa menjadi salah satu kunci yang paling penting dalam implementasi pendidikan humanisme. Di dalamnya guru berperan aktif dalam memfasilitasi diskusi, kolaborasi antar siswa, serta memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa, contohnya di dalam suatu materi terdapat dua pendapat siswa, maka sebagai guru bisa menerima dua pendapat itu lalu membuka diskusi untuk siswa agar siswa mempunyai kesempatan untuk mencari jawaban melaui diskusi, dengan hal ini dapat mengembangkan siswa agar mandiri dan berpikir kritis, namun tetap dalam pengawasan dan bimbingan guru.
Adapun pengaruh manajerial humanisme ini juga dapat memberikan perhatian terhadap perkembangan sosial dan emosional anak dalam pembelajaran. Salah satunya yaitu melalui perubahan budaya dan gaya belajar di sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih hidup dan peka terhadap kebutuhan serta keberagaman siswa, tentu saja dengan prinsip-prinsip humanisme dalam pendidikan.
Tantangan dalam menerapkan Manajerial Humanisme
Perubahan Mindset
Banyak lembaga pendidikan masih fokus pada nilai ujian, sehingga sulit beralih ke pengembangan potensial siswa secara menyeluruh. Solusi: melaksanakan pelatihan untuk mengubah pola pikir pendidik dan meningkatkan komunikasi antara semua pihak terkait.
Perbedaan Pendekatan dalam Pengajaran
Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda, namun tidak semua guru mampu mengadaptasi kebutuhan masing-masing siswa. Solusi: gunakan strategi pengajaran yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam.