Mohon tunggu...
Kiki Dian Lesmana
Kiki Dian Lesmana Mohon Tunggu... Freelancer - Bachelor of Communication Studies

Love media and communication studies

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2020, Tahun Pandemi Berakhir: Di Tahun Baru 2021 Ini Sambut Harapan Baru atau Ujian Baru?

31 Desember 2020   13:39 Diperbarui: 2 Januari 2021   01:28 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang tahun 2020 ini, kita telah mangalami banyak cobaan berat. Pandemi covid-19 adalah salah satu ujian terberat yang kita lalui ditahuni dan ujian ini masih akan terus berlanjut ditahun depan. Belum usai cobaan pandemi covid-19, kini muncul lagi mutasi baru virus corona yang dianalisir lebih ganas menyebar. 

Inggris adalah salah satu negara yang telah dihantam oleh virus corona varian baru ini. Bahkan virus ini telah sampai dikawasan asia tenggara, yakni Singapura dan Malaysia. Praktis, hal ini membuat kita harus ekstra waspada dan tidak boleh meremehkan kemungkinan gelombang baru dari virus corona ini akan masuk Indonesia. 

Berkaca pada sikap kurang strategis yang ditunjukkan oleh pengambil kebijakan diawal Februari lalu, ketika negara kita terkesan santai dalam menyikapi covid-19 yang justru membuat kita hingga hari ini masih terjebak dalam situasi pandemi yang tak berkesudahan. Seharusnya kita bisa belajar bahwa 'mencegah' adalah sikap yang lebih baik daripada 'mengatasi'. Hingga hari ini negara kita masih belum bisa mengatasi covid-19 ini dengan baik. Dari hari ke hari, data pasien positif corona terus naik signifikan dan belum menunjukkan adanya sinyal penurunan. 

Sementara itu, banyak masyarakat yang sudah mulai acuh dan menyerah terhadap virus corona ini. Tak sedikit juga masyarakat yang mulai mengabaikan protokol kesehatan. Padahal dulu ketika awal virus ini bergaung, kita amat sangat totalitas dalam menerapkan protokol kesehatan. Media juga sudah mulai layu dalam menginjeksi sikap dan pikiran masyarakat tentang eksistensi pandemi covid-19. 

Dulu media sibuk menyebarkan berita ketakutan, namun kini hal tersebut sudah tidak mempan lagi. Banyak masyarakat yang sudah mulai lelah dengan pandemi covid-19 yang skenarionya tidak pernah berakhir. Bahkan tak jarang pula, ada masyarakat yang tidak percaya keberadaan covid-19 karena mereka menilai bahwa faktanya tidak sesuai yang diberitakan oleh media. 

Bertarung dengan Covid-19 sangatlah melelahkan, ketika ingin bertarung all out, dampak ekonomi menjadi taruhannya. Aktivitas ekonomi akan menjadi korban dan akan lebih banyak timbul berbagai persoalan ekonomi yang semakin menyusahkan masyarakat. Namun ketika kita lebih memilih prioritas ekonomi, yakni bertarung secara damai dan mulai bersahabat dengan covid-19, maka kapan selesainya pandemi ini juga semakin tidak jelas. 

Belum ada tanda yang menunjukkan bahwa kita akan segera menang bertarung menghadapai pandemi ini. Kita tidak bisa menentukan skenario kapan berakhirnya covid-19 kecuali kita hanya bisa bersabar untuk terus terbiasa hidup berdampingan dengan covid-19 dengan kesadaran diri sendiri yang kuat yakni mengikuti protokol kesehatan dengan taat. 

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk menutup pintu masuk bagi WNA asing layak untuk kita apresiasi, ini merupakan bentuk kebijakan yang solutif dari pemerintah jika tidak mau terjebak pada gelombang pandemi yang baru. Berdampingan hidup dengan pandemi covid-19 saja sudah sangat menguras energi dan berdampak sangat destruktif bagi kehidupan kita, apalagi jika harus dihadapkan dengan gelombang pandemi yang baru. Tak akan bisa dibayangkan bagaimana kechaosan yang akan terjadi. Kita berharap semoga tahun 2021 adalah tahun baik yang mewujudkan harapan baik kita. Dengan harapan utama, tahun 2021 adalah tahun berakhirnya pandemi bukan tahunnya pandemi corona lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun