Pandemi virus corona telah mengubah peta persaingan antar stasiun televisi nasional dipapan rating. Tangga rating yang mulanya dikuasai oleh program sinetron dengan perolehan rating dan share yang amat tinggi, namun pada masa pandemi virus corona kemarin, raihan share dan rating suatu program televisi tidaklah seprima dulu. Banyaknya acara yang diputar ulang membuat berkurangnya gairah penonton dalam mengonsumsi program televisi dimasa pandemi virus corona kemarin. Â
Sejak dari bulan maret yang lalu, televisi nasional telah meliburkan beberapa programnya yang kejar tayang. Hal ini dialami oleh program acara yang tayang secara langsung (live) dengan kebutuhan pelibatan banyak orang dan akibat virus corona ini, semua program acara tersebut diwajibkan untuk tayang tanpa penonton. Contohnya adalah Liga Dangdut Indonesia, sempat tayang dengan format tanpa penonton, kini LIDA dihentikan penayangannya sementara dan hingga bulan Juli ini belum ada kepastian kapan program ini mengudara kembali.
Hal serupa juga dialami semua program sinetron di berbagai stasiun televisi. Dengan format stripping atau kejar tayang, serta harus adanya peran pelibatan dari banyak orang, sinetron-sinetron di berbagai stasiun televisi pun sempat libur panjang dari proses syuting yakni dari bulan Maret hingga Juni.Â
Untuk menyiasati hal tersebut, strategi opsional pun dilakukan oleh berbagai stasiun televisi yang mengandalkan sinetron sebagai pencetak rating utamanya, beberapa stasiun televisi besar seperti SCTV, RCTI dan Indosiar, memutar ulang episode-episode sinetron mereka dan menayangkan kembali sinetron yang pernah tayang yang dulunya menjadi favorit pemirsa.
Di bulan Juli ini, berbagai stasiun televisi sudah bisa bernafas lega, karena sejak dari bulan Juni yang lalu, Indonesia telah menerapkan kebijakan new normal yang artinya sudah adanya izin dari Pemerintah untuk beraktivitas kembali seperti biasa di ruang publik namun dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.Â
New normal atau tatanan baru ini membuat para stasiun televisi diperbolehkan untuk memutar program-programnya dengan episode terbaru namun dengan catatan harus memperhatikan prosedural kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Tangga rating, yang sebelum masa virus corona ini hanya didominasi oleh sinetron SCTV yakni Samudra Cinta, kini di masa new normal ini persaingannya tidaklah hanya didominasi oleh satu program saja melainkan cukuplah beragam. Walaupun sudah dari dulu, program-program sinetron selalu menguasai tangga rating dibandingkan dengan genre program lainnya. Namun setidaknya, tangga rating tidak dikuasai secara monosentris atau terpusat pada satu program acara saja.
Di masa new normal ini, beberapa program acara secara bergantian menapaki peringkat pertama tangga rating sebagai program yang paling banyak ditonton oleh pemirsa. Suara Hati Isteri menjadi salah satu acara andalan Indosiar yang sempat meroket ratingnya di masa new normal ini.Â
Namun kehadiran beberapa sinetron terbaru dari RCTI dan SCTV menggoyahkan tahtanya. Saat ini, tahta rating secara bergantian dihuni oleh sinetron Putri Untuk Pangeran di RCTI dan Samudra Cinta di SCTV. Kedua program ini selalu bergantian dalam memperebutkan posisi puncak. Beberapa program acara lainnya yang rajin menapaki peringkat lima besar rating adalah sinetron Amanah Wali RCTI, Dari Jendela SMP SCTV, Isteri Kedua SCTV, dan Suara Hati Isteri Indosiar.
1. Putri Untuk Pangeran RCTI
2. Samudra Cinta SCTV
3. Dari Jendela SMP SCTV
4. Amanah Wali RCTI
5. Isteri Kedua SCTV
6. Suara Hati Isteri 19.30 INDOSIAR
7. Suara Hati Isteri 21.30 INDOSIAR
8. Bawah Putih Berkulit Merah ANTV
9. Dunia Terbalik RCTI
10. Raden Kian Santang MNCTV
Dari tangga sepuluh besar rating ini, dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar penonton Indonesia lebih banyak meminati tayangan program drama ketimbang non drama. Tidak ada satupun program non drama yang bisa konsisten masuk ke sepuluh besar tangga rating.Â
Terlihat tidak variatifnya program televisi Indonesia yang hanya diisi oleh acara sinetron ataupun FTV bukanlah dipengaruhi oleh krisisnya kreativitas para produser program melainkan karena rendahnya minat penonton terhadap acara non drama. Hal ini dapat kita lihat secara data, yang mana lebih banyak program acara sinetron yang duduk manis ditangga atas rating dibandingkan dengan program acara non drama seperti reality show, variety show, talkshow, news dan genre-genre program non drama lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H