Setelah selesai pembelajaran biasanya ustadz mengulang materi dan memberikan pertanyaan dan siapa yang bisa menjawab akan pulang terlebih dahulu, maka akan membuat konsentrasi anak semakin meningkat dan akan lebih fokus dalam belajar.
D. Kesimpulan
Jadi dapat saya simpulkan bahwa pembelajaran fiqih bukan hal yang dilakukan di pondok pesantren ini dengan menggunakan metode yang bervariabel atau banyak macam nya dari metode ceramah, tallaqi, dan tanya jawab. Ini dilakukan agar anak tidak bosan dalam memperhatikan materi dan agar anak menjadi fokus saat belajar, untuk kelas atas diadakan pembelajaran tambahan berupa kitab kuning dan dari kelas bawah atau kelas yang ingin ikut mengaji atau disebut kelas pribumi pasti diadakan penghafalan alquran.
Pembelajaran fiqih bukan hal yang membosankan jika guru atau pendidik dapat mengemas pembelajaran tersebut dengan lebih baik maka diperlukan perencanaan sebelum pembelajaran berlangsung, pelaksanan dan evaluasi.
Artikel ini saya tulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Fiqih yang diampu oleh bapak Anton, S.Pd.,ME.Sy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H