Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Totalitas Tanpa Batas, Badan Bahasa Sukses Capai Target dan Panen Penghargaan

17 Desember 2024   12:42 Diperbarui: 17 Desember 2024   12:42 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doorstop Kepala Badan Bahasa dengan media (Sumber: dokpri)

Revitalisasi Bahasa Daerah 

Badan Bahasa menutup tahun 2024 dengan rangkaian prestasi melalui program prioritas kebahasaan dan kesastraan sepanjang 2022-2024. Berbagai kemajuan dicapai badan bahasa dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Program unggulan revitalisasi bahasa daerah mencatat peningkatan yang signifikan, yang semula hanya  5 bahasa daerah di 3 provinsi, beranjak menjadi 39 bahasa daerah di 13 provinsi kemudian beranjak lagi menjadi 72, dan tahun ini ada 97 bahasa daerah di seluruh provinsi indonesia.

Komitmen Badan Bahasa merevitalisasi bahasa daerah menorehkan catatan emas di angka 114 bahasa daerah yang berhasil direvitalisasi, yang melibatkan 47 ribu sekolah dan komunitas, serta 89 juta siswa sebagai penerima manfaat. Capaian ini tentu sangat membanggakan karena dari seluruh program yang diperkenalkan mendapatkan respon yang baik dan tingginya antusias masyarakat.

Foto Neng Syelfi Oktora (Sumber : dokpri)
Foto Neng Syelfi Oktora (Sumber : dokpri)

"Manfaat program revitalisasi bahasa daerah yang diluncurkan pada tahun 2022 telah menghasilkan tunas-tunas muda yang tidak hanya mencintai bahasa daerahnya, namun dapat berkarya nyata dalam sebuah karya sastra." kata Hafidz Muksin, Sos., M.Si., Sekretaris Badan Bahasa. Badan Bahasa berharap talenta-talenta muda ini khususnya di bidang pelestarian bahasa daerah ini dapat terus tumbuh dan menjadi generasi yang melestarikan bahasa daerahnya.

Manfaat program revitalisasi bahasa daerah salah satunya dirasakan oleh generasi muda, Neng Syelfi Oktora, siswi SMP negeri 1 Cikajang, Garut, Jawa Barat yang berhasil meraih juara 1 Nembang Pupuh Tingkat SD pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jawa Barat tahun 2021. Kecintaan pada bahasa Sunda dan latihan ketat dibawah bimbingan pelatih Jajang Aa Rahmat S.Pd., M.M.Pd., Neng Syelfi yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD 2 Sukahurip, menjadi salah satu generasi muda penerus budaya. 

Foto Program Badan Bahasa (Sumber: Badan Bahasa)
Foto Program Badan Bahasa (Sumber: Badan Bahasa)

Capaian Literasi

 

Masih timpangnya kemampuan dan minat pada literasi tidak menyurutkan upaya Badan Bahasa, terutama pemenuhan kebutuhan buku bacaan untuk masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Hingga tahun 2024 Badan Bahasa telah mendistribusikan 38.339.247 eksemplar buku ke 92.872 satuan pendidikan di wilayah 3T dan Non 3T. Bantuan buku bacaan literasi juga telah diterima 2.388 taman bacaan, 40 perpustakaan daerah pada tahun 2021, 497  kabupaten/kota, dan 22.509 orang telah mengikuti pelatihan pemanfaatan buku bacaan ( tahun 2022 dan 2023).

Distribusi buku nyatanya membawa dampak besar pada peningkatan literasi dan kosakata siswa. Hal ini diungkapkan oleh Sri Nurlelawati, Kepala Sekolah SD Negeri 003 Batu Aji, Batam (Kepri). Berbagai cara diupayakan pihak sekolah demi meningkatnya minat baca dan literasi siswa, salah satunya membuat rak-rak buku di setiap sudut kelas dan sekolah, bahkan di tiang gedung di selasar kelas. Terbukti, literasi dan kosakata siswa meningkat yang ditandai dengan kemampuan siswa mendongeng dan tingginya nilai asesmen nasional. Bagi masyarakat yang tidak mendapat bantuan namun ingin menikmati bacaan bermutu literasi, dapat mengunjungi laman Badan Bahasa.

Doorstop Kepala Badan Bahasa dengan media (Sumber: dokpri)
Doorstop Kepala Badan Bahasa dengan media (Sumber: dokpri)

Internasionalisasi Bahasa Indonesia 

Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang memiliki sejarah panjang karena memiliki entri yang diserap dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing. Hingga 2024, program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) telah difasilitasi di 56 negara, 710 lembaga dan lebih dari 198 ribu pemelajar. Capaian terbesar Badan Bahasa dalam program internasionalisasi adalah bahasa Indonesia terpilih menjadi salah satu bahasa resmi Sidang Umum UNESCO

"Badan bahasa tidak pernah berhenti untuk terus berinovasi memperkenalkan cara cara baru," tegas Prof. E. Aminudin Aziz, M.A. Ph.D. selaku Kepala Pusat Perlindungan dan Pembinaan Badan Bahasa, 16 Desember 2024 di Aula Sasadu.

Foto Polina Sushina (Sumber : dokpri)
Foto Polina Sushina (Sumber : dokpri)

Salah satu penerima manfaat program internasionalisasi bahasa Indonesia adalah Polina Sushina, seorang pemelajar BIPA dari Rusia. Polina menekuni bahasa Indonesia hingga jenjang S2. Bakat dan minatnya di bidang bahasa asing mengantarkannya menempuh pendidikan S2 Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Kamus Besar Bahasa Indonesia 

 

Kerja keras Badan Bahasa tahun ini kembali membuahkan hasil dengan tercapainya target 200.000 entri, bahkan melebihi hingga 208.000 entri. Masyarakat dapat mengunduh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi digital yang telah diakses 16 juta pengguna. Bagi pengguna teknologi digital dapat mengunduh superaplikasi Halo Bahasa, yaitu salah satu inovasi layanan Badan Bahasa yang mengintegrasikan berbagai layanan kebahasaan dan kesastraan.

Tim Media dan Kepala Badan Bahasa beserta jajarannya (sumber : dokpri)
Tim Media dan Kepala Badan Bahasa beserta jajarannya (sumber : dokpri)

Kata Tahun Ini (KTI) 2024

Tahun ini Badan Bahasa memilih Kesehatan Mental sebagai KTI 2024 setelah melalui evaluasi, penyaringan, dan diskusi dengan para ahli. Proses pemilihan melalui analisis penggunaan kata dalam media, literatur, dan platform digital dengan pertimbangan dari sudut popularitas, frekueni penggunaan, relevansi dengan peristiwa global, serta dampak sosial budaya.

Kata Tahun Ini (KTI) dipilih setiap tahunnya karena kata tersebut mencerminkan tren, peristiwa, atau isu-isu paling signifikan yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. KTI dapat dijadikan indikator kondisi sosial masyarakat seperti KTI sebelumnya, yaitu kecerdasan buatan(2023), metamesta (2022), vaksin (2021), pandemi (2020), dan milenial (2019).

Penghargaan

Inovasi dan komitmen kuat Badan Bahasa diapresiasi melalui predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Koruposi dan nilai terbaik dalam pengelolaan anggaran 2023. Totalitas tanpa batas Kepala Badan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz dalam memimpin lembaga dan upayanya dalam pelestarian bahasa daerah, diganjar dengan anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia, Ir. Jokow Widodo. Bahkan Majalah TIME memasukkan nama pimpinan Badan Bahasa ini dalam daftar The 100 Most Influential People In Artificial Intelligence 2024. Rangkaian prestasi ini mencerminkan profesionalitas dan akuntabilitas Badan Bahasa sebagai lembaga publik yang wajib memberi manfaat untuk masyarakat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun