Tahun ini negara hadir melalui program Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi agar komunitas dapat lebih leluasa mengembangkan program dan menyebarkan semangat literasi. Pembekalan Calon Penerima Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi diadakan untuk pertama kalinya pada 28 Agustus 2024 di The Sultan Hotel dan Residence Jakarta, 27-30 Agustus 2024.Â
Â
Banpem yang diterima oleh masing-masing komunitas sebesar Rp 50 juta dengan menandatangani kontrak kerja anatar Badan Bahasa dan Komunitas Penggerak Literasi. Nilai 50 juta ini tentunya tidak sebanding dengan pengorbanan dan totalitas penggerak literasi yang selama ini melakukan kegiatan secara mandiri. Karena itulah, mengingat bahwa Banpem ini menggunakan uang negara, maka dirasa perlu ada pembekalan bagi komunitas bagaimana memanfaatkan uang tersebut agar ke depannya komunitas memiliki laporan catatan peruntukannya.
Secercah harapan juga akan dirasakan oleh anak-anak dari desa Cigombong Kotapraja, Kota Jayapura. Bukan hanya pemerintah, TBM Habis Gelap Terbitlah Terang juga didukung oleh RT, RW, hingga pemerintah setempat demi majunya literasi masyarakat. " Ada 17 anak yang terdaftar di TBM. Kami membimbing anak-anak yang sama sekali tidak kenal huruf agar bisa membaca." ungkap Royke Tombokan, Ketua TBM sekaligus Kepala Sekolah.Â
Selama tiga hari calon komunitas penggerak literasi akan menerima pembekalan terkait administrasi dari Inspektorat Jenderal, pemahaman tentang pajak dari Direktorat Pajak, serta strategi bagaimana memanfaatkan bantuan agar efektif dan tepat guna dari Direktorat Anggaran.Â
PROGRAM 3 TEPATÂ
Dalam sambutannya Kepala Badan Bahasa menegaskan bahwa program Banpem ini menerapkan 3 TEPAT, yaitu satu, TEPAT SASARAN, bahwa Banpem ini harus diberikan pada komunitas yang benar-benar berhak menerimanya ; dua, TEPAT ATURAN, dimana semua persyarakan dan seleksi diaudit oleh tim yang berkompeten. Hal ini dilakukan semata- mata demi kerjasama yang baik sehingga pengurus TBM tidak dipersulit saat audit pada akhir program, dan terakhir TEPAT PENGGUNAAN, dimana jangan sampai anggaran yang sudah disusun ketika mengajukan proposal justru berbelok penggunaannya dan tidak sesuai peruntukkannya.
Adapun salah satu tujuan pembekalan ini adalah agar pengurus komunitas calon penerima bantuan mendapat pencerahan mengapa program Banpem ini diadakan dan bagaimana penggunaan dan pertanggungjawabannya. Sebagai komunitas yang fokus mencerdaskan kehidupan bangsa melalui guru, maka Dongeng Ceria memiliki program pelatihan untuk para guru agar mereka memiliki kemampuan mendongeng untuk siswanya. Dan itu semua membutuhkan biaya besar, jelas Shinta Dewi atau yang lebih dikenal dengan nama pena Syamsa Hawa, salah satu mantan penulis dan kontributor aktif majalah Islami ANNIDA