Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Variasi Rokok Elektrik, Antara Sejarah, Gaya Hidup, dan Kesehatan

16 Mei 2024   13:12 Diperbarui: 16 Mei 2024   13:23 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Vape

Rasanya tidak ada kaum lelaki yang tidak mengenal dan menikmati rokok , meski hanya sekali dalam hidup. Bahkan perempuan pun kini tidak malu-malu lagi menyesap dan menikmati aroma hingga kepulan asapnya.

Ya, rokok memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup kekinian. Bukan hanya  masyarakat perkotaan, namun di pedesaan pun rasanya rokok menjadi satu paket kebutuhan, sama halnya dengan nasi. Namun, seiring perkembangan gaya hidup dan teknologi, rokok bertransformasi bentuk menjadi roko elektronik atau lebih dikenal dengan nama vape.

Rokok elektronik (vape) mulai muncul tahun 1930 dengan ditemukannya dokumen milik Joseph Robinson tentang hak paten rokok elektronik. Namun, tidak ada dokumentasi yang memuat apakah rokok tersebut jadi dibuat dan dipasarkan.

Pecipta rokok elektronik sebenarnya adalah Herbert A. Gilbert tahun 1965, tetap gagal memasarkannya. Kemudian tahun 1979-1980-an istilah "Vape" mulai dipopulerkan oleh Phul Ray si pelopor komputer, sejak bekerjasama dengan ahli fisika, Norman Jacobson saat menciptakan jenis rokok elektrik yang memiliki nilai jual.

Perusahaan lain mulai mengembangkan rokok elektrik meski belum menghasilkan keuntungan pada dekade 1990-an. Pada 2003 SBT Co Ltd, perusahaan d Beijing mulai mengembangkan rokok elektrik secara secara komersial, yang kemudian diambil alih oleh Ruyan.

Konsep rokok elektrik (vaporizer elektronik)  sebenarnya sudah ada sejak 1930, namun vape yang kita kenal dan digunakan oleh masyarakat seperti sekarang baru dipasarkan secara komersial pada 2000-an.

 @Lunix Draco
 @Lunix Draco

Gaya Hidup Modern

 

Tren penggunaan vape sebagai pengganti rokok konvensional mengalami peningkatan dari jumlah penggunanya, terutama di kalangan anak-anak muda. Selain kebutuhan, vape juga dianggap sebagai salah satu gaya hidup kekinian karena tidak menimbulkan dampak sebesar rokok konvensional, seperti asap bagi perokok pasif mau pun perokok itu sendiri.

Demi memenuhi kebutuhana dan kepuasan pengguna, vape kini dirancang dengan teknologi dan tampilan yang kekinian. Lunix Draco sebagai salah satu inovasi terbaru dari Lunix meluncurkan inovasi terbarunya yang mengutamakan gaya dan performa. Dengan daya baterai 900mAh dan kekuatan hingga 30 watt, Lunix Draco memiliki cairan Freebase dan Saltnic.

Saat Taklimat Media di di JIEXPO Kemayoran, Ellen Angerani Gunawan selaku Direktur Utama PT Remax Life Indonesia mengatakan bahwa Lunix berusaha mendengarkan dan merespon kebutuhan vaping. Selain kuat, linux Draco juga nyaman dan stylish digunakan sehari-hari. Vaper makin dimanjakan karena bagi penyuka warna hitam klasik, biru navy, dan unggu blossom, makin menambah gaya dan kepercayaan diri saat berada di tengah keramaian dengan tampilan warna terbaru Draco.  

@Linux Draco
@Linux Draco

Vape dan Isu Kesehatan

Bukan hanya rokok tradisional, vape pun sempat menjadi isu masyarakat, baik di media atau media sosial terkait dengan bahaya kesehatan. Pada dasarnya semua yang berlebihan tentu tidak baik bagi diri sendiri mau pun orang lain. Namun, sebagai kebutuhan dan gaya hidup bagi sebagian kalangan, vape tetap bisa dikontrol penggunaannya, kok.

Berikut tipsnya  :

  • Pilih jenis rokok elektrik dari jenama (merk) yang sudah dikenal dan memiliki izin usaha
  • Atur frekuensi penggunaan, misal hanya 1-2 kali penggunaannya per hari. Vibe Juice dengan bentuk E-Juice inovasi terbaru Draco dapat menjadi pilihan
  • Gunakan metode 1:1, artinya satu hari mengisap vape, satu hari libur. Hal ini untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan
  • Seimbangkan penggunaan vape dengan mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi. Kurangi makanan dan minuman berbahan pengawet agar tubuh tidak menyimpan bom waktu
  • Rokok elektronik mau pun tradisional sama-sama memiliki dampak jangka panjang. Maka, atur pola hidup dengan rutin berolahraga, meski hanya 30 menit setiap harinya.
  • Kurangi begadang karena membawa dampak buruk bagi kesehatan.
  • Jangan gunakan vape bergantian dengan orang lain karena memicu timbulnya penyakit.

Gaya hidup bisa terus berjalan, namun jangan lupakan kesehatan ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun